-->

Palestina Bangkit, Akankah Merdeka?

Oleh: Tias Anggraini

Hamas di Jalur Gaza melancarkan serangan besar-besaran dari beberapa penjuru terhadap Israel pada Sabtu (7/10) dini hari. Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan darat. Komandan militer Hamas, Mohammad Deif, mengumumkan operasi ini telah dimulai melalui siaran di media Hamas. Melalui pengumumannya, ia mengajak seluruh warga Palestina untuk ikut berjuang.

"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di dunia," kata Deif, dikutip dari Reuters, sambil menyebutkan bahwa pihaknya telah meluncurkan 5.000 roket ke Israel.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina pada Sabtu (7/10) mengatakan bahwa mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah satu-satunya jaminan terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, dikutip dari kantor berita Palestina WAFA. 

"Kami juga telah memperingatkan konsekuensi dari provokasi dan serangan yang dilakukan setiap hari, terorisme yang terus berlanjut oleh para pemukim dan pasukan pendudukan Israel, serta penggerebekan terhadap Masjid Al Aqsa dan situs-situs suci Kristen dan Islam," tulisnya.

Pernyataan itu disampaikan atas respons kondisi saat ini ketika Israel sedang melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Serangan tersebut dilakukan sebagai balasan atas rentetan roket yang diluncurkan pasukan militan Palestina ke wilayah Israel pada Sabtu pagi waktu setempat. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 232 warga  tewas dan lebih dari 1.600 orang terluka setelah Israel melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut. 

Sementara itu pasukan Hamas mengklaim telah menangkap puluhan warga Israel, termasuk tentara. 

Militer Israel meluncurkan serangan ke Jalur Gaza sebagai balasan terhadap rentetan tembakan roket kelompok perlawanan Palestina terhadap Israel, Hamas, dari Jalur Gaza ke wilayah Israel pada Sabtu pagi waktu setempat. 

Berdasarkan laporan media lokal Palestina, WAFA, serangan roket Israel telah menghancurkan sebuah lokasi di kawasan Ansar sebelah barat kota Gaza, dan merusak bangunan tempat tinggal di sekitarnya. Di sisi lain pejabat Israel mengatakan setidaknya 300 orang tewas dan ribuan warga terluka di Israel setelah tentara Palestina melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (7/10) pagi. Hingga Sabtu malam, serangan dari militan Palestina masih terjadi di Tel Aviv.  

Hamas hanya membalas perbuatan Israel yang sudah berpuluh-puluh tahun membuat kehidupan kaum muslimin Palestina dalam kondisi sulit. Serangan itu hanyalah bentuk perlawanan umat harus memahami Israel adalah penjajah yang telah merampas tanah suci Palestina dari tangan kaum muslimin. Mereka bisa eksis dan berlaku sewenang-wenang hingga sekarang karena dukungan Amerika tanpa Amerika dan sekutu-sekutunya Israel bukan apa-apa.

Secara fakta sejarah Israel bisa menduduki tanah Palestina karena perjanjian balv yang disetujui oleh Inggris pada tahun 1917 masehi. Padahal tanah Palestina merupakan tanah khorajiyah milik kaum muslimin sejak 637 masehi peperangan kaum muslimin melawan ratusan ribu kaum Romawi di perang yarmuklah yang menjadi titik awal futuhat kota al-quds. Kemudian setelah mengetahui bagaimana Islam mengurus orang-orang yang berada di dalam kekuasaannya pemimpin Gereja Kristen patrias savernius menyerahkan kunci kota al-quds kepada Khalifah Umar Khalifah Umar. Pada saat itu menjadi khalifah Daulah Khilafah setelah itu tanah Palestina di bawah perlindungan dan penjagaan Khilafah jadi ketika ada pihak-pihak yang merampas tanah Palestina. Kaum muslimin wajib berjihad merebut kembali tanah Palestina dari tangan penjajah. Sebab mereka sangat memahami Status kepemilikan tanah Palestina. 

Khilafah adalah junnah atau perisai kaum muslimin yang wajib melindungi mereka dari bahaya musuh. Rasulullah sallallahuhi wasam bersabda, 

“ Sesungguhnya Al Imam atau khalifah itu laksana perisai di mana orang-orang akan berperang di belakangnya mendukung dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya.” 

Hanya saja kaum muslimin telah kehilangan itu maka ketika kaum muslimin benar-benar ingin menolong saudara muslimnya yang ada di Palestina mereka tidak hanya mengumpulkan donasi mengirim logistik bantuan medis dan sejenisnya solusi ini hanyalah solusi pragmatis yang tidak akan pernah menyelesaikan masalah atau bahkan menyetujui solusi-solusi dari PBB. Tindakan ini tidak lain justru membunuh kaum muslimin Palestina karena semua pihak telah mengetahui PBB bergerak di bawah kendali Amerika. Amerika berdiri di samping Yahudi jadi satu-satunya solusi tuntas adalah kaum muslimin wajib menghadirkan kembali Daulah Khilafah di tengah-tengah umat dengan berdakwah bersama kelompok Islam ideologis yang mengikuti metode Rasul Insyaallah kemenangan akan semakin dekat dan kaum muslimin di Palestina akan segera tertolong.