-->

Dibalik Boikot Produk Yahudi Ada Amerika Sang Pembela

Oleh: Susi Ummu Musa

Sungguh dunia ini hanya tipu daya, banyak pasang mata yang sudah terhipnotis dengan label negara Adikuasa namun nyatanya punya misi terselubung dibalik penjajahan yahudi atas Palestina.

Bukan main main dalam konflik ini mereka rela menyumbangkan dana raksasa untuk menyokong Yahudi Israel laknatulloh.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh syekh Taqiuddin An Nabhani dalam kitabnya Daulah Islam hal 266 bahwa orang orang kafir rela menggunakan dana raksasa dan usaha keras untuk memusuhi islam apapun caranya.

Salah satu konflik penjajahan yang jelas terpampang dimata dunia ini ternyata masih saja ada yang membela, padahal kejahatan yang termasuk genosida ini adalah kejahatan manusia yang harus segera diakhiri.

Banyak korban anak anak, wanita, para lansia dan semua saudara saudara kita seaqidah telah kehilangan segalanya.

Lantas, apa yang sudah kita lakukan untuk Palestina? 

Penindasan, serangan brutal, pemutusan listrik,air bersih, hingga kamp tempat penampungan bantuan Logistik diputus oleh yahudi.

Disaat yang bersamaan itu pula Amerika Serikat yang memiliki perusahaan besar McDonald's membagikan 4.000 makanan gratis ke tentara Israel.

Ini sangat tidak etis, pasalnya ada orang yang melakukan tindak kejahatan pembunuhan menghabisi seluruh pemukiman dengan rudalnya tapi didukung dan malah membagikan makanan secara gratis untuk penjahat.

Dimana akal sehatnya kalau  yang membagi makanan gratis atau apapun itu juga sama sama jahat.

Tentu respon cepat meluas diudara, selang beberapa menit tanggapan dan komentar menggema dengan sikapnya masing-masing. Jika dia pro ke Israel maka akan berkomentar sesuai hatinya jika tidak suka dengan Israel  maka seluruh manusia yang punya akal sehat akan mengutuk mereka.

Termasuk Majelis Ulama Indonesia  (MUI).  ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional,  Sudarnoto Abdul Hakim menyerukan boikot terhadap McDonald's   di Indonesia.  

Seruan Boikot agar tidak belanja di McDonald's ataupun seruan boikot produk produk Yahudi yang ada di Indonesia merupakan langkah kecil bagi kita sebagai umat Islam yang mengutuk kebiadapan zionis Irael beserta para pendukungnya.

Dalam hal ini saya mengutip    pernyataan dari Pengamat politik Geopolitical Institute Adi Victoria, ia berkomentar bahwa mengapresiasi seruan boikot ini karna sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan yahudi. Namun menurutnya, boikot ini tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Zionis Yahudi.

" Boikot terhadap produk Yahudi tidak akan berdampak secara signifikan terhadap perekonomiannya karena perekonomian Yahudi didukung oleh negara-negara Barat, oleh Amerika, oleh dunia, oleh Eropa," tuturnya di Kabar Petang: " Boikot Produk Israel Bikin Jerussalem Bangkrut?" Melalui kanal Khilafah News, Senin (23-10-2022).

Pengamat mencontohkan bahwa banyak sekali produk  Yahudi dikonsumsi  oleh penduduk dunia termasuk di negeri-negeri muslim. " Tidak perlu jauh-jauh Google yang ada di handphone kita, Facebook, Dunkin' Donuts, itu dikonsumsi dunia," ujarnya.

Selain itu pengamat juga menegaskan bahwa untuk mengakhiri penjajahan yahudi tidak bisa ditempuh melalui jalur politik karena yahudi didukung negara negara besar yang mustahil negara negara itu mau melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Yahudi.

Melalui jalur PBB sekalipun, Amerika selalu menggunakan hak vetonya ketika PBB mengeluarkan resolusi untuk Israel," imbuhnya.

Selama sistem kapitalisme yang bercokol dibumi masih berdiri tegak maka penjajahan atas Palestina akan terus berlangsung.

Karena sang pembela yakni negara Amerika terus menginginkan agar umat Islam lenyap dan merampas tanah Palestina.

Maka, solusi untuk zionis Israel hanya dengan cara jihad, bersatunya kaum muslim dibawah komando seorang kholifah.

Maka entitas Yahudi akan diusir dari tanah Palestina.

Wallahu a lam bissawab