-->

Hari Anak Nasional Bukan Hanya Sebuah Peringatan

Oleh: Susi Ummu Musa - Ibu Rumah Tangga

Bicara tentang Anak tentu tidak akan pernah ada habisnya,mengingat dunia Anak sangat penting untuk dibahas karna Anak adalah ujung tombak perubahan penerus generasi yang akan datang.

Jika suatu bangsa tidak lagi peduli dengan generasi maka tunggulah kehancuran bangsa itu,maka apa yang dibuat pemerintah juga tidak salah dengan memperingati Hari Anak Nasional.

Namun yang jadi pertanyaan apakah cukup hanya dengan peringatan?

Sudah relevankah pemerintah menyimpulkan bahwa mereka sudah bekerja keras dengan memenuhi hak hak anak Indonesia?

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan jumlah penerima penghargaan Kota Layak Anak 2023 yang meningkat di masing-masing kategori dari tahun sebelumnya mencerminkan komitmen pemimpin daerah mewujudkan pemenuhan hak anak.

"Hal tersebut mencerminkan komitmen dan keseriusan para pemimpin daerah dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di wilayah mereka," kata Bintang Puspayoga dalam acara "Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023" di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/7) Jakarta (ANTARA)

Sementara Penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) diberikan kepada 14 provinsi yang telah melakukan upaya keras untuk menggerakkan kabupaten/kota di wilayahnya dalam mewujudkan kota layak anak.

Bintang Puspayoga mengatakan penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023 merupakan suatu bentuk apresiasi atas segala komitmen dan keseriusan para gubernur, bupati, wali kota, dan jajarannya yang telah berupaya menghadirkan wilayahnya  aman bagi anak.

Namun Fakta Berkata Lain

Tidak ada yang salah jika suatu negri turut bangga dan mengapresiasi hasil kerja kerasnya dalam mengurus keperluan rakyat Jika memang benar nyata mereka berhasil mewujudkan keamanan dan ketertiban didaerahnya.

Namun jika pada kenyataannya tidak demikian apakah kita sebagai rakyat yang sadar dan merasakan suasana yang tidak baik lantas harus berbangga dan ikut bertepuk tangan?

Tentu bukan seperti itu nampaknya apa yang diklaim dan dianggap sebuah prestasi oleh pemerintah terhadap wilayah hanya sebuah Selebrasi dan formalitas semata.

Memang Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Tanah Air diselenggarakan setiap tanggal 23 Juli. Pada tahun ini, Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

Peringatan HAN tersebut mengingatkan semua orang agar hak anak dapat terpenuhi dengan baik. Sejak dalam kandungan, anak sebenarnya sudah menghadapi berbagai ancaman yakni stunting. Juga ancaman lainnya saat lahir seperti Stunting,kekerasan seksual perkawinan anak,anak berhadapan dengan hukum, dan lainnya, Jakarta (ANTARA).

Kita lihat dari tahun ketahun gambaran kelam anak anak Indonesia masih jauh dari kata layak. Dilihat dari berbagai sisi tentu ini miris sekali jika kita harus berpura-pura hebat dimata dunia padahal sebaliknya.

Sistem Rusak 

Berkaca dari tahun tahun sebelumnya masih banyak PR  yang harus diperbaiki oleh pemerintah.
Upaya yang dilakukan tidak serta merta hanya sebuah harapan tanpa adanya sebuah perubahan hakiki. Sekalipun mereka mgusung tema " Anak Terlindungi Indonesia Maju" Padahal rakyat butuh pencapaian yang nyata bukan sebuah ide ide yang akan sama saja endingnya.

Jika pemerintah mengangkat tema seperti  yang ditulis di atas tentu ini perlu pembahasan yang dapat memuaskan akal.

Memang jika generasi bisa diselamatkan dari badai kapitalisme yang rusak ini maka negri ini  akan selamat dan negri ini akan maju. Sebab kerusakan yang terjadi karna sistem yang batil ini. Sistem yang mengantarkan manusia pada kekufuran dengan berbagai macam ide ide yang diadopsi dari barat. Kelihatannya maju namun menghancurkan dari dalam.

Lihat saja Maraknya kasus  pemerkosaan,bulliying yang tiada hentinya,kekerasan seksual berujung maut,inses,perdagangan anak dan masih banyak hal lain termasuk sistem ekonomi kapitalisme yang berbasis ribawi.

Kemiskinan membuat banyak orang hidup serba kekurangan,tentu sangat memengaruhi kualitas hidup terutama kesehatan bagi generasi selanjutnya, jangankan untuk makan tiga kali sehari plus bergizi untuk makan esok saja mereka harus bersusah payah dulu. Tentu ini sangat berpengaruh dengan perkembangan anak anak yang berpeluang terkena stunting dll.

Tidak hanya itu kurangnya lapangan pekerjaan bagi rakyat menimbulkan efek dimana mana, salah satunya tindak kriminal yang semakin merajalela seperti begal,penculikan anak dengan menjual organ dalamnya. 

Kemudian sistem pendidikan yang semakin runyam, Menambah panjang daftar kerusakan akibat moral anak bangsa yang jauh dari nilai agama, sebab mata pelajaran agama yang dinilai penting kini diganti dengan pelajaran budi pekerti.

Ini nyata terjadi ditengah tengah kita,dengan berbagai macam pola kerusakan yang sitemis. Sehingga kita harus keluar dari sistem rusak ini. Berharap Hanya Dengan Aturan Islam. Kenapa harus berharap dengan Aturan Islam? Sebab Aturan islam ini berasal dari sang pemilik kehidupan yaitu Allah swt. Aturan yang dimaksud sudah pernah diterapkan dimuka bumi ini selama lebih kurang 14 abad lamanya,

Meski kini tinggal sejarah namun peradaban itu nyata telah menghasilkan begitu banyak bukti kejayaan islam yang tiada bandingannya.

Berganti gantinya era kepemimpinan dengan warna yang penuh dengan cerita cerita menarik namun tetap sistem yang digunakan adalah sistem Islam.

Sistem yang memiliki  mekanisme yang komprehensif dalam memberikan jaminan kesejahteraan, pelayanan, pendidikan dan kesehatan   serta perlindungan dan keamanan mampu diwujudkan secara total.

Dari sini lahirlah generasi generasi yang tangguh dan hebat dengan berbagai macam keilmuan yang didapatkan karna negara berperan langsung dalam proses kehidupan masyarakat.

Wallahu a'lam bissawab