-->

Dimana Jaminan Negara Untuk Generasi Kita?

Oleh: Marlina Wati (Mahasiswa Peduli Umat)

Banyak sekali kita mendapatkan berita terkait generasi yang pergaulannya tidak terjadi lagi, mulai dari pelecehan seksual, mahasiswa yang melakukan pembunuhan dan beberapa minggu yang lalu kita mendengar berita sepasang kekasih yang meninggal dunia tanpa busana. Korban ditemukan dalam mobil bertempat  sebuah bengkel di Banda Aceh senin (07/08/2023) sekitar pukul 15.00 wib.

Di era saat ini susah sekali para generasi untuk mengontrol dirinya, serta dalam pergaulan yang membuat mereka tidak tahu bagaimana cara untuk menghindarnya. Generasi kita tidak bisa diselamatkan jika sistem yang di ambil adalah sistem Sekularisme dan kapitalisme, yang dimana meraka berusaha menanamkan pemikiran barat untuk menghancurkan generasinya sehingga mereka bisa menguasai dunia ini.

Sungguh miris output pendidikan hari ini, berbagai bentuk kejahatan yang dilakukan peserta didik mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Sejatinya ini menunjukkan ada yang salah dengan sistem pendidikan yang diterapkan di negara ini. Seperti Berita pembunuhan, bully teman, dan banyak lagi berita tentang remaja-remaja saat ini. 

Pelakunya itu dari mahasiswa atau pelajar, ini bukan lagi sekedar anomali dalam pendidikan, yang dimana sistem pendidikan hanya berorientasi pada kerja dan materi belaka. Namun sistem pendidikan yang sekarang tidak membentuk kepribadian mulia terhadap diri setiap peserta didik. Semua kejadian yang kita jumpai hari ini adalah asas pendidikan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. 

Akibatnya aqidah setiap orang akan  melenceng dari syariat Islam dan generasi terancam dengan dengan pemahaman Sekuler yang melahirkan perilaku liberal(bebas) tanpa aturan. Generasi tidak dipahamkan bagaimana bersikap sesuai ajaran syariat Islam, dalam menyelesaikan persoalan hidup serta apa saja yang dilarang dalam Islam. 

Sistem pendidikan sekarang mengajarkan kepada generasi serta peserta didik mereka sibuk mengajar kepuasan materi dan mengikuti hawa nafsunya. Masalah ini terjadi karena ke tidak pedulinya pemerintah terhadap kerusakan generasi saat ini dan mengikuti pemikiran dari barat.

Mereka hanya memandang generasi sebagai objek eksploritasi yang diarahkan untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Berbeda dengan sistem pendidikan Islam generasi akan terselamatkan dari perilaku dan tindakan kriminal, serta pelecehan seksual dan aqidahnya akan di jaga pemikirannya agar tidak terpengaruh dari sistem barat. 

Islam akan terbukti mampu menghasilkan generasi peradaban gemilang dan cemerlang yang Sholeh Sholehah. Generasi yang berkualitas dan mempunyai kepribadian Islam, dalam diri setiap remajanya itulah khalifah Islamiyah sehingga akidah generasi Islam akan terjaga.

Sistem pendidikan Islam akan memahamkan tentang jati dirinya sebagai hamba Allah sehingga mereka akan selalu berhati-hati dalam beramal, mereka akan melakukan sesuatu yang sesuai dengan syariat Islam. 

Tujuan pendidikan Islam adalah mendidik generasi untuk mempunyai kepribadian Islam yang handal dalam saqofah Islam, mereka hanya akan menyibukkan diri dalam menghasilkan karya-karya terbaik dan taat di jalan Allah. 

Pendidik tidak akan disibukkan untuk mencari materi karena negara menjamin pendidikan semua fasilitasnya akan diberikan secara gratis, setiap warga negara mereka akan mendapatkan fasilitas yang memadai untuk menempuh pendidikan.

Negara juga akan memberi santunan setiap bulan, sebagaimana yang pernah terjadi pada masa Khalifah Al Makmun pada masa itu pada pelajar pendapatkan basiswa berupa asrama, makan, minum, kertas, pena dan lampu. 

Serta akan di berikan uang satu Dinar per bulan jika harga 1 emas Rp 394.000 maka para pelajar mendapatkan uang saku sebanyak kurang lebih Rp 4.000.000/bulan. Masya Allah sungguh luar biasa sistem pendidikan jika diterapkan dalam pemerintahan ini.

Tegaknya aturan Islam Kaffah dalam kehidupan bernegara generasi akan terjaga pergaulannya dan  tidak ada lagi kriminal pada generasi kita,ini semua akan terwujud di bawah naungan Khilafah Islamiyyah.