-->

Bahaya Kekeringan Kian Melanda, Umat Butuh Peran Negara


Oleh: Susi Ummu Musa

Kekeringan, ya! Inilah yang kini dirasakan disejumlah daerah di negri kita Indonesia.  

Meski terbilang Indonesia memiliki kekayaan sumber Air di urutan  ke 5 dunia namun hal ini masih saja bisa terjadi kekeringan hingga krisis air bersih di beberapa daerah di Indonesia.

Bisa dibayangkan betapa sulitnya jika tidak ada air, kebutuhan rumah tangga sehari hari tidak lepas dari air bersih yang dikonsumsi. Apalagi rakyat sangat membutuhkan untuk mandi dan memasak.

karna  air merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang paling pokok jadi ini terbilang urgen untuk ditindak lanjuti karna melihat dampak yang dirasakan.

Seperti warga di Pangasinan selama bertahun tahun RT 1 RW 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kota Banjar, Jawa Barat, kesulitan memperoleh air bersih. Air sumur milik warga tidak bisa digunakan untuk minum karena terasa asin, sementara tidak ada pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom. tvOnenews

Tidak hanya itu disejumlah daerah lainnya yang kekurangan air bersih mulai berdampak pada kesehatan warga. Salah satu penyakit  yang mulai dialami warga adalah diare, Meski kasus yang ditemukan masih fluktuasi. Namun, tren kasusnya cenderung meningkat demikian yang disampaikan  Dinkes Kabupaten  Bogor, Adang Mulyana.

Ia juga mengatakan ada juga faktor higienitas sanitasi yang belum optimal, " Kata Adang,  Sabtu.  (12/08/2023) tvOnenews.com

Kondisi ini yang dialami  sebagian warga Bogor, Jawa Barat. Sementara Dinkes Kabupaten Bogor memprediksi hal ini terjadi karna warga kesulitan mendapat air bersih akibat dari kemarau panjang.

Sejumlah petani juga mengalami gagal panen karena tanaman seperti padi mulai mati karna area persawahan yang kering tidak ada air sama sekali. Tak hanya itu peluang terjadinya karhutla didaerah yang yang parah tingkat kekeringan tentu akan menambah kekhawatiran juga bagi rakyat.

Melihat musim kemarau yang terjadi bukan kali ini saja, tahun tahun sebelumnya masyarakat juga pernah merasakan kekeringan parah. Namun yang seharusnya disoroti bagaimana pemerintah menangani kasus kekeringan hingga krisis air bersih ini.

Apakah pemerintah sudah mempunyai upaya tepat dalam menghadapi kasus krisis air akibat kemarau ini?

Menurut  Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, musim kemarau dan kekeringan di Indonesia tidak akan separah kondisi di Korea Selatan.

BMKG memprediksi puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada minggu terakhir Agustus 2023 yang dipicu fenomena El Nino.(Liputan6.com)

Meskipun ada di beberapa daerah sudah mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah, namun sejatinya upaya tersebut belum maksimal mengingat sudah  banyak lahan  yang mengalami Kekeringan parah.

Jika diamati terkait kasus Kekeringan ini ada beberapa kontradiksi dalam kasus ini, yaitu melimpahnya air kemasan yang dijual dijalan jalan, komersialisasi sumber daya air,banyaknya air laut yang biasa diolah menjadi air bersih hingga penguasaan teknologi pengolahan air dll.

Nampaknya pemerintah tidak serius dengan kasus ini, berulangnya musim kemarau tentunya bisa menjadi pelajaran agar lebih siap lagi dalam menangani hal ini dikarenakan sudah ada peringatan akan terjadi kemarau karna fenomena el nino.

Yang terjadi kini adalah sebuah kenyataan bahwa rakyat tetap saja akan mengalami kesusahan, kekhawatiran yang berkepanjangan menjalani hari hari yang berat.

Penerapan sistem ekonomi kapitalisme membuat rakyat menjadi susah, pasalnya dalam menghadapi berbagai kasus yang menimpa rakyat harus terhadang dengan para pemilik modal yang dengan sadar telah menguasai sumber kekayaan alam.

Yang seharusnya dikelola negara untuk menjaga ketersediaan air saat terjadi kemarau sepertinya saat ini tapi malah dikomersialisasi ke korporat. Melihat kondisi demikian yang terjadi pada rakyat terus berulang menimbulkan pertanyaan dibenak kita.

Apakah kita bisa keluar dari permasalahan krisis air bersih jika suatu saat terjadi lagi? Tentu jawabannya "bisa". Yaitu jika kita kembali pada aturan yang telah diatur dalam perspektif Islam.

Jelas dalam islam haram hukumnya SDA yang ada dikuasai oleh korporat, semua sumber kekayaan akan dikelola oleh negara untuk selanjutnya didistribusikan ke rakyat demi menjaga keadilan dan pemerataan.

Mengingat dalam sebuah hadist Rasulullah bahwa "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Hadits tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api. Dan bahwa ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu.

Untuk itu dalam islam semua jelas bahwa ada pos pos nya untuk pengelolaan terkait SDA. Semua akan dilakukan hanya untuk kepentingan orang banyak baik muslim maupun non muslim.

 Ketersediaan dan persiapan jika sewaktu waktu terjadi musibah, ini juga akan dihandle dengan baik dan langkah cepat untuk menghindari ancaman bahaya yang menghampiri.

Karna islam memiliki mekanisme terbaik dalam memenuhi kebutuhan rakyat termasuk penyediaan air bersih melalui berbagai teknologi yang ada.

Dan untuk merealisasikannya harus ada peran negara islam yang kuat. Yaitu negara yang dalam penerapannya sesuai dengan hukum yang berasal dari Allah SWT.

Wallahu a'lam bissawab