Al-qur'an Dihinakan, Dimana Engkau Umat Muslim?
Oleh: Sumarini
Ketidak pedulian kaum Muslimin kepada penghinaan yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah berkali-kali dengan tegas membakar Al-Qur'an yang seharusnya perbuatan ini justru membuat hati Umat Islam meradang, marah, namun pada kenyataannya malah terlihat biasa-biasa saja tanpa ada perlawanan setara dengan apa yang sudah dilakukan manusia-manusia yang sombong tersebut.
Al-Qur'an sebagai Kalam Allah sebagai pedoman hukum bagi seluruh umat Manusia, Al-Qur'an yang datangnya dari Allah merupakan Mukzijat sekaligus sebagai bukti keabadian dan keabsahan Risalah Islam sepanjang masa, sumber dari segala sumber hukum bagi setiap bentuk kehidupan Manusia didunia. Dengan membacanya saja kita sudah melakukan Ibadah dengan pahala yang berlipat ganda.
Saat pembakaran Al-Qur'an kembali terjadi lagi, ada sih beberapa umat yang mengecam perbuatan ini, tapi apa cukup dengan hanya kecaman-kecaman yang bukannya menunjukkan pembelaan secara nyata, benar-benar melakukan tindakan yang akan membuat si pelaku merasa jera setelah melakukan perbuatan yang sudah menghina Al-Qur'an. Disini jelas peran Pemimpin yang diharapkan mendukung dalam menangani masalah ini tidak kita dapatkan bahkan tidak satupun Pemimpin yang menunjukkan rasa peduli apalagi melakukan pembelaan yang Hakiki dan tadi hanya mencukupkan diri lewat kecaman-kecaman belaka.
Bagaimana mereka tidak terus menerus melakukan tindakan penghinaan, toh kita umat Islam tidak salah melakukan perlawanan berarti, diam saat Al-Qur'an dibakar, diam saat Nabi kita dihina, diam saat Islam itu sendiri dihina, diam diam dan hanya diam. Kenapa sih tidak bertindak? mana pembelaanmu terhadap Agamamu?
Allah sudah menjanjikan kebaikan bagi siapa saja yang menolong Agama Allah akan memberikan pertolongan dan memudahkan segala urusan bagi mereka tapi tidak juga mencoba untuk mengupayakan pembelaan terhadap penghina Agama Allah. Mana bentuk pengorbanan kita untuk itu?
Tidakkah dihati kita kaum Muslim merasa susah dan gelisah disaat Al-Qur'an itu dihinakan, mana Girah dan semangat juang kita untuk menentang kedzoliman?
Berkali-kali sudah mereka melakukan ini. Apa ini tidak cukup untuk membuat kita bangkit untuk melakukan pembelaan yang Hakiki, geram rasanya melihat kondisi ini. Kondisi dimana Pemimpin tidak memberikan perhatian atas masalah ini, akibatnya perlakuan keji dari manusia-manusia dzolim yang terus bergantian dalam upaya-upayanya menghina Islam terus saja meraja lela dilakukan.
Sampai kapan ini terus dibiarkan?
Sistem ini telah membuat kita masing-masing disetiap kita hanya mementingkan kepentingan pribadi kita semata. Tak ada untungnya kalau kita capek-capek melakukan pembelaan, apa sih sekarang ini yang tau segalanya mesti diukur dengan uang, pangkat, jabatan berbuat sesuatu yah.. mesti ada imbalannya.
Jelas sudah disistem Kapitalis sekuler ini setiap diri sudah berpola pikir dan juga pola sikap yang sesuai dengan sistem sekarang hingga terbentuklah kepribadian yang sesuai dengan Aqliyah dan Nafsiahnya yang sekuler. Dan inilah yang membuat kita sulit untuk bersatu, bersama dalam membela kebenaran. Tidak satu pemikiran tidak juga satu perasaan terlebih satu aturan, dan kesemuanya ini adalah seperti apa yang diinginkan para kafir Barat yang memang senang saat Islam itu porak poranda.
Kalau dibilang sulit namun nyatanya ini memang mesti kita perjuangkan untuk terus membersamai umat agar kembali kepada pola pikir Islam dengan pola sikap Islam, punya satu pemikiran, satu perasaan sehingga sama-sama marah ketika Al-Qur'an dihinakan dan saat itu juga tentukan akan bersama memberantas dan tuntaskan siapa saja yang sudah melakukannya.
Perbuatan yang menghinakan Agama Islam.
Islam menjadikan Negara sebagai pihak yang paling bertanggung jawab menjaga Agama dan Al-Qur'an dari seorang Pemimpin yang sesuai dengan kriteria Islam tentu ia akan mengajarkan pada rakyat untuk berani menunjukkan pembelaannya, dan saat ini itu tidak pernah dilakukan.
Sistem ini benar-benar sudah salah kaprah dalam perihal menjalankan roda pemerintahan yang notabene aturan berasal dari manusia yang imbasnya kerusakan dimana-mana.
Dengan Islam semua akan terganti menjadi lebih baik. Al-Qur'an jelas akan dijaga dan tidak akan ada lagi yang berani menghinanya. Ketegasan seorang pemimpin yang berani dan bertanggung jawab insyaallah itu kita harapkan.
Wallahu a'lam bishawab
Posting Komentar