-->

Miris, Semua Makin Sadis Dalam Sistem Sekuler

Oleh: Rifdhatul 'anam

Penamabda.com - Dunia makin gila, bagaimana bisa seseorang dengan mudahnya menghilangkan nyawa manusia bahkan tega memotong-motong tubuh atau memutilasinya? Sungguh perbuatan yang sangat sadis.

Dalam beberapa bulan terakhir terjadi rentetan kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di berbagi daerah. Seperti Baru-baru ini polisi telah menangkap pelaku yang memutilasi seorang perempuan menjadi puluhan bagian di Kaliurang, Yogyakarta. 

Sebelumnya, polisi juga menangkap pelaku pembunuhan yang memutilasi korban menjadi empat bagian di sebuah apartemen di Tangerang, Banten, lalu dibuang di beberapa lokasi berbeda. Di penghujung tahun lalu, polisi juga mengungkap pembunuhan yang diikuti mutilasi di apartemen Taman Rasuna, Jakarta. Motif dari ketiga mutilasi tersebut beragam, mulai dari masalah ekonomi hingga hubungan asmara. (BBCNews.com)

Jika mendengar kata mutilasi , apa yang ada di pikiran kita? Pastinya adalah hal yang sangat mengerikan dan diluar nalar kita. Hanya orang yang hilang akalnya atau pun gila yang sanggup melakukan itu. Tapi kenyataannya para pelaku itu adalah orang yang waras dan tidak hilang akal, mereka dengan sadar melakukan perbuatan itu dan telah mengetahui konsekuensi yang akan didapatkan.

Sungguh miris, kejahatan dan kekerasan makin merajalela. Jumlahnya hari demi hari bukannya berkurang tetapi malah bertambah. Itu membuktikan rusaknya sistem kehidupan yang diterapkan saat ini, mengakibatkan individunya tak memiliki rasa kemanusiaan dan hati nurani, bahkan dengan gampangnya menghilangkan nyawa orang lain. Hanya karena masalah sepele para pelaku sanggup melakukan perbuatan itu.

Kehidupan ditengah sistem sekuler kapitalisme ini membuat masyarakat semakin tidak  peduli akan kesulitan yang dihadapi orang di sekelilingnya. Terlebih memikirkan rusaknya generasi, mereka lebih mementingkan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan mencari materi. Sistem ini telah mengabaikan peran agama dalam mengatur kehidupan, agama hanya diperlukan saat-saat tertentu saja. Hasilnya masyarakat hidup dalam kebebasan, berperilaku seenaknya dan cenderung mengikuti hawa nafsu dan tak bisa mengendalikan.

Tak ada perlindungan dari negara atas nyawa manusia dalam sistem ini. Nyawa begitu murah harganya. Hukuman membunuh hanya di penjara yang tidak memberikan efek jera. Padahal pembunuhan adalah perbuatan yang haram dan harus di tindak tegas sehingga tidak ada lagi kasus yang akan terulang. Berharap pada sistem ini bagai panggang jauh dari api, hal yang sulit untuk menuntaskan masalah ini.

Tindakan sadis ini harus dihentikan. Akal dan perasaan serta perbuatan manusia harus dituntun secara benar bukan mengikuti hawa nafsu. Jika sistem sekuler kapitalisme terbukti gagal dalam mengatasi itu semua, saatnya kita beralih ke sistem yang dapat menyelesaikannya dengan tuntas hingga ke akar, yakni sistem islam. Islam akan mencetak individu-individu yang memiliki keimanan yang kuat dan kokoh, tidak mudah goyah dan mengikuti hawa nafsu. Sehingga dapat terbentuk masyarakat yang bertakwa, yang memiliki peraturan, perasaan dan pemikiran yang sama.

Negara islam akan memberikan sanksi yang tegas berupa qisas yang akan membuat efek jera dan mencegah orang lain melakukan tindakan yang sama. Karena nyawa dalam islam sangat berharga, hilangnya nyawa lebih besar perkaranya dari pada hilangnya dunia. Rasulullah saw bersabda:

"Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah di bandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak."(HR.Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan di shahihkan Al-Albani)

Sistem ini akan menjadi junnah (perisai) untuk melindungi dan menjaga nyawa manusia. Memberikan keadilan yang sesuai dengan fitrah manusia, membawa keselamatan di dunia juga di akhirat.

Wallahu'alam bishawab.