-->

Anggaran IKN Nambah Lagi, Kapan Finalnya?


Oleh: Susi Ummu Musa (Aktivis muslimah)

Penamabda.com - Nambah lagi Nambah lagi!  kira kira begitulah kondisi mega proyek IKN yang dari awal perencanaan nya saja tidak matang dan menuai kontroversi diberbagai kalangan masyarakat. 

Akhirnya malah menjadi beban terutama rakyat yang terus digilas habis habisan oleh pemerintah.

Harapan ibu kota baru nan indah sudah direncanakan cukup lama dan baru direalisasikan ketika waktu itu kondisi negri dalam keadaan masih pandemi,dengan bnyak  persoalan yang mendera seakan dipaksakan namun pemerintah tak ambil pusing dengan keadaan perekonomian rakyat yang jauh dari kata sejahtera.

Benar saja proyek ini terus menampakkan kehausannya dan mengembang, alhasil mengembang pula anggarannya

Seperti halnya yang diungkapkan Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa anggaran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diperkirakan akan membengkak hingga sekitar Rp 30 triliun, dari anggaran awal Rp 23 triliun pada tahun ini.

Hal ini disebabkan oleh permintaan tambahan anggaran sebesar Rp 7 - Rp 8 triliun yang diusulkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan.

"Ada tambahan-tambahan baru nih, misalnya kan Pak Presiden minta tanah yang untuk disiapkan untuk para investor disiapkan. Nah, itu nanti perlu land development. Nanti PUPR datang lagi ke kita minta tambahan," papar Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta. Jakarta- CNBC Indonesia. 

IKN tak berpengaruh pada kesejahteraan rakyat 

Perihal pindahnya ibukota tentu tak semudah yang dibayangkan, harapan pemerintah agar Indonesia lebih maju dan sejahtera masih menjadi angan angan yang semu. 

Apakah pindahnya ibu kota ini hanya sebagai modus untuk melanggengkan para kapital tetap eksis berada dalam lingkaran para elite penguasa?

Inilah yang membumbui IKN tetap terus berlangsung meski rakyat dalam keadaan menjerit dengan biaya hidup yang tinggi,bbm naik,listrik naik,sembako dan lain lain.

IKN saat ini terus berjalan ditengah semrawutnya sistem ekonomi, hutang dan bunga masih terkatung katung, para pejabat pemerintah yang korupsi gila gilaan dan bnyak lagi penyelewengan dana anggaran yang disalah gunakan.

Terlebih dana IKN yang ditambah dan memungkinkan akan menguras APBN dalam jumlah besar, padahal kas APBN adalah uang rakyat.

Jadi siapa nanti yang akan diuntungkan ?

Jelas para kapital dan korporasi, inilah buah penerapan sistem kapitalisme sekuler yang telah nyata hanya membius rakyat dengan iming iming yang menggiurkan namun sejatinya hanya dongeng sebelum tidur.

IKN tetap tidak akan memengaruhi kesejahteraan masyarakat   karna bukan ini solusi yang diharapkan.

Pindah Ibu Kota ala Islam

Berpindahnya ibu kota dari suatu tempat ke tempat lain ini bukan hal yang baru pertama kita dengar,sebelum nya ada beberapa negara yang melakukan hal ini disebabkan faktor tertentu diantaranya ada Nigeria, Brasil, Myanmar,  Malaysia,Turki,Kazakstan.

Tentu beberapa negara ini  juga pasti memiliki hal yang sama dengan Indonesia sejatinya selama berada dalam sistem kapitalisme semua berpihak untuk kepentingan segelintir orang orang yang mengambil manfaat didalamnya dan menghiraukan kondisi rakyatnya terlebih pilihan daerah mana yang busa menguntungkan para kapital untuk dijadikan ladang bisnis mereka.

Tentu ini sangat jauh berbeda dengan perpindahan ibukota ala Islam, sistem islam sendiri menentukan ibukota dengan perencanaan yang benar benar matang dan bukan untuk kepentingan para pemodal melainkan kepentingan negara dan rakyat yang berada didalamnya.

Salah satu contoh pindahnya ibukota pada masa keemasan islam yaitu Pada masa Daulah Umayyah, pemerintahannya berpusat di Damaskus, di Suriah, dan kekuasaan Islam semakin menyebar luas hingga Benua Eropa.

Setelah Daulah Umayyah digulingkan dalam Revolusi Abbasiyah pada 750 M, Bani Abbasiyah resmi berkuasa.

Perubahan pertama yang dilakukan Dinasti Abbasiyah adalah memindahkan ibu kota pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad, Irak, pada 762 M.

Pada masa itu Posisi Baghdad yang terletak di tepi sungai Tigris, posisi ini memiliki tanah yang subur dan memiliki akses air yang baik . Sungai Tigris adalah satu dari dua sungai besar di Mesopotamia selain sungai Eufrat. Wilayah ini memiliki tanah yang subur dan dengan aliran air sehingga memungkinkan pertanian kurma dan gandum yang dapat mencukupi kebutuhan kota dengan penduduk yang besar.

Lokasi Baghdad di jalur perdagangan Baghdad memiliki akses ke jalur perdagangan, baik jalur sutera ke China dan jalur perdagangan rempah-rempah di Samudera Hindia, melalui sungai Tigris dan pelabuhan Basra. Dengan lokasi strategis ini Baghdad mampu berkembang sebagai pusat perdagangan terpenting di dunia saat itu.

Khatimah

Kesejahteraan umat hanya bisa terwujud dengan penerapan islam secara kaffah dalam bingkai khilafah. Karna Sistem islam menggunakan landasan syara yang berasal dari Allah swt sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para khulafaurasyidin maupun setelahnya dalam meri'ayah urusan umat.

Negara yang akan bertanggung jawab dengan memeratakan pembangunan tanpa pilah pilih daerah mana yang akan dibangun. Konsep islam sangat jauh berbeda dengan konsep kapitalisme.Negara islam akan memanfaatkan baitul mal sebagaimana sumber pemasukan Negara yang berasal dari hasil kekayaan alam yang melimpah.

Semua pelayanan akses dan kebutuhan umat akan dikelola untuk rakyat tanpa ada terikat dengan kapital.

Khilafahlah yang memimpin dengan adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan terbaik untuk kemaslahatan umat.

Wallhu a'lam bissawab