-->

Reposisi dan Revitalisasi Peran Pemuda, Islam solusinya

Oleh : Nilawati Wahab

Melihat fakta Sekarang ini, generasi  pemuda sangat menyedihkan. Seharusnya generasi pemuda itu memiliki semangat pembaharu dan progresif supaya  menjadi sumber daya manusia baik saat ini maupun masa yang akan datang. Akan tetapi, tidak bisa kita pungkiri  yang kita lihat kini jauh dari harapan, sehingga  perlu revitalisasi yaitu proses cara dan pembuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang teberdaya.

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis mengalami  perkembangan emosional, sehingga pemuda itu merupakan sumber daya manusia sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan  generasi sebelumnya. 

Pemuda juga mempunyai karakter yang dinamis, bahkan bergejolak serta optimis, namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun cultural. Sebagaimana yang dikatakan oleh Saripudin Pelaksana Tugas ( Pit ) Seketaris daerah kabupaten Pulang Pisau mengatakan, potensi pemuda adalah sebagai modal dasar utk pembangunan bangsa dan negara, dan dia juga mengatakan bahwa generasi muda adalah generasi yang harus didorong dan dibina, karena potensi pemuda sebagai  modal dasar pembangunan bangsa dan kehidupannya juga sebagai penerima estafet kepemimpinan generasi. Generasi muda diharapkan dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam bekerja, berbangsa dan bernegara ( Media center Pulang Pisau, Kalteng).

Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan). Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang memeloporinya, namun pemuda sekarang ini telah kehilangan jati dirinya, terutama dalam wawasan berfikir, bertindak, dan dalam hal pendidikan baik itu pendidikan kejiwaan ( psykologi ) sampai pada pendidikan politik.

Selain sebagai agen perubahan, pemuda juga sebagai agen pembangunan, yang mana pemuda harus memilki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan diberbagai macam bidang, bukan hanya pembangunan secara fisik atau non fisik saja, tetapi potensi dan produktifitas yang ada pada diri generasi muda.  

Di kutip Tempo.co, Menteri BUMN Erkck Thohir dalam acara Y2 0 Indonesia 2022 Pre-Summit 11 secara daring menyampaikan bahwa pemuda saat ini sedang  menghadapi 3 tantangan besar yakni ketahanan kesehatan, dirupsi digital dan krisis pasok global. 

Peran Pemuda Dalam Prespektif Islam

Menurut Dr.Makhfudli, S.kep, Ns, M, keb. Trop, sebagai pemuda islam diera milenial ini peranannya ditengah masyarakat adalah sebagai generasi penerus yang mana banyak pemuda lupa akan kewajibannya. Seperti juga yang dikatakam oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Vokasi Universitas Ailanggsa Dr.Tika Widiastuti S.M.Si bahwa sebagai muslim harus paham betul apa tanggung jawab kita kepada Allah, kepada sesama manusia dan  dimanapun kita berada. Dengan adanya peran pemuda, perjuangan penegakan kembali aturan Allah dimuka ini akan berlangsung giat hingga Islam kembali tegak. 

Dalam sejarah perjuangan dakwah dan pengembangan Islam, pemuda berperanan sangat penting. Pemuda merupakan garda terdepan perjuangan meraih cita-cita. Perbaikan situasi dan keadaan masyarakat yang porak poranda selalu menghadirkan sosok pribadi tangguh yaitu para nabi dan rasul. Mereka diutus Allah untuk menyampaikan ajaran agama. Mereka terpilih dari kalangan pemuda yang rata-rata berusia sekitar 40 tahun. Dalam Al-Quran terdapat banyak kisah keberanian pemuda. Rasulullah Muhammad SAW, ketika diangkat menjadi rasul berumur 40 tahun. 

Rasulullah SAW dalam memperjuangkan dan mendakwahkan islam, dibantu oleh para pemuda dantaranya Yang paling muda Ali bin Abi Thalib dan zubair bin Awwam. Ketika keduanya baru berumur 8 tahun,Thalhah bin Ubaidillah (11 tahun), Al-Arqam bin Aabi Al-Arqam (12), Abdullah bin Mas’ud (14), Jafar bin Abi Thalib (18), Zain bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khaththab (26), Abu Ubaidah Ibnu Jarah (27), Bilal bin Rabbah (30), Abu Salamah (30), Abu Bakar Ash-Shiddiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), dan Ubaidah bin al Harist yang paling tua (50). Mereka semua pemuda yang gagah berani yang hidupnya hanya didedikasikan untuk Islam, mereka siap berkorban tenaga, harta bahkan nyawa dalam berdakwah dan menyebarkan Islam.      
       
Generasi pemuda milenial seharusnya mengidolakan nabi muhammad SAW bukan yang lain supaya menjadi pemuda yang berilmu, yang bisa membedakan mana yang benar dan yang salah, dan membatasi pergaulan dengan lawan jenis serta bisa mempengaruhi masyarakat dengan pengaruh yang baik. Seperti  perkataan dari imam syafi'e " Demi Allah, hidupnya pemuda itu dengan Ilmu dan taqwa, jika keduanya tidak ada, maka keberadaannya dianggap tidak ada ".

Seorang pemuda yang melakukan pelecehan, ingin mengundang perhatian dan banyak membuat kekacauan  dunia, itu semua pengaruh dari era globalisasi. Rasulullah bersabda " engkau habiskan untuk apa masa mudamu? tidak bergeser kaki anak adam " manusia " pada hari kiamat nanti dihadapan rabb Nya ( HR.Tirmizi no.2340). 

Di bidang teknologi generasi pemudanya tidak bisa membatasi diri dalam menggunakannya, sehingga sering kita  melihat anak sekolah dasar sudah mengenal media sosial yang  banyakn disalahgunakan, misalnya mengunggah foto bersama teman2 yg bukan mahrum atau mereka sebut dengan pacar,  Ada anak yang masih dibawah umur yang emosinya belum stabil sudah bisa mengendarai motor, lebih banyak main gadgetnya daripada bermain dengan teman2nya, narkoba, perkelahian dan lain sebagainya. Inilah tantangan dan rintangan pemuda kita sekarang, karena kalau dibiarkan mereka akan menjadi anak yang apatis dan konsumtif.  

Perjuangan Kita sekarang bukan seperti perjuangan rasulullah SAW dengan sahabat - sahabatnya, kita hanya melanjutkan dan mengembalikan perjuangan mereka yang dulu sudah baik, tapi karena dirusak oleh manusia yang tergerus oleh pemahaman yang salah.

Sehubungan dengan pentingnya eksistensi dan peran pemuda maka pemuda  - pemuda harus dekat dan cinta dengan Al Qur'an dan hadist sehingga akan menjadikan sosok pemuda yang  ideal menjadi teladan untuk semua terutama generasi muda  masa depan yang akan jadi pemimpin yang sukses. Oleh karena itu karekter yang harus dimiliki pemuda adalah :

1. Harus berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan Akidah yang lurus.

2. Harus mempunyai keberanian untuk kebenaran dan siap bertanggung jawab serta menanggung resiko dalam mempertahankan keyakinan.

3. Harus memiliki rasa Ingin tau yang tinggi untuk mencari dan menemukan kebenaran dan tidak berhenti dari belajar dan menuntut ilmu ( QS.Al Baqoroh 260).

4. Harus selalu berusaha untuk menjaga  akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila. 

5. Memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi serta tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan.

Demikianlah Cara islam ( Daulah khilafah ) membina atau mendidik para generasi muda supaya mereka menjadi pemuda yang cerdas  berfikir tentang masa depan bangsa ini dengan menjadikan syariah Islam sebagai solusi atas setiap permasalahan yang terjadi. 

Wallahu'alam bisshowab