-->

Tergiur Status Crazy Rich, Investasi Bodong Pun Dijalani

Oleh : Siti Fatimah
(Pemerhati Sosial dan Generasi)

Fenomena munculnya crazy rich dan julukan sultan bagi orang kaya tajir melintir, saat ini menjadi impian bagi masyarakat terutama anak-anak muda yang sangat energik dan memiliki antusiasme tinggi. Menjadi kaya seolah merupakan impian wajib yang  harus dimiliki, apa lagi dunia tengah diliputi oleh gemerlapnya media sosial sebagai ajang flexing. Bangga dengan menunjukkan kekayaan atau apapun yang dimiliki untuk mendapatkan compliment dari orang lain.

Lantas bagaimana bisa mendapatkan kekayaan dengan cepat disaat kondisi ekonomi yang begitu seret? Bisa jadi bekerja puluhan tahun ataupun berkecimpung alam dunia bisnis  selama bertahan-tahun baru bisa memetik hasilnya. Belum lagi bayangan kegagalan atau kebangkrutan selalu menghantui. Namun,  kendala paling utama yang dimiliki setiap orang untuk berwirausaha adalah modal. Walaupun ada lembaga keuangan (Bank) yang selalu siap memberikan pinjaman,  bayangan asset sebagai jaminan dan bunga yang harus dibayarkan perbulan menjadi sesuatu hal yang selalu menjadi bahan pertimbangan.

Seakan menjadi jalan keluar bagi permasalahan tersebut,  trading muncul ditengah masyarakat yang sedang galau memikirkan jalan mencari rezeki dengan mudah, beresiko kecil namun berpenghasilan tinggi tanpa harus bersusah payah secara fisik. Dunia trading dianggap menjadi lahan Investasi yang pas dengan kebutuhan, namun yang ada justru bisnis  trading saat ini identik dengan penipuan. 

Jumlah total kerugian yang dialami masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp 117,5 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terhitung sejak 2011 hingga awal tahun ini. Data ini tercatat dalam laporan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tercatat sudah membekukan sementara 109 rekening yang berkaitan dengan kasus investasi ilegal berupa opsi biner dan robot trading. Data tersebut terangkum hingga awal Maret 2022. Sementara itu, kepala PPATK Ivan Yustiavanda mengatakan rekening yang berkaitan dengan investasi ilegal ini tersebar di 55 penyedia jasa keuangan. Rekening dimiliki afiliator atau pemengaruh, penyedia barang dan jasa seperti dealer mobil mewah dan agen perumahan, hingga tempat penukaran uang atau money changer.
(bisnis.tempo.co, 6/03/2022)

Sebenarnya apa definisi dari trading ?
Trading berasal dari kata trade yang berarti menukar, bisa di artikan  menukar barang atau jasa dari pihak satu ke pihak yang lainnya atau disebut juga perdagangan. Dahulu perdagangan dilakukan melalui metode barter, namun sering perkembangan zaman diciptakanlah alat tukar berupa uang sehingga transaksi perdagangan menjadi lebih mudah. 
Di era milenial kata trading atau perdagangan ini telah mengalami perkembangan menjadi pasar uang. Istilah trading mengacu pada kegiatan jual beli dalam dunia pasar modal, Forex dan crypto. Fungsi dari trading itu sendiri adalah untuk mencari keuntungan.

Terdapat berapa jenis trading saat ini yang tengah digeluti masyarakat yang tertarik dengan dunia pasar uang diantaranya,

1. Trading saham 
Jual beli saham kepemilikan sebuah perusahaan publik yang dijual-belikan kepada masyarakat melalui bursa efek. Gambarannya trader yang membeli saham suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan apabila perusahaan tersebut mengalami peningkatan pendapatan. Namun bila perusahaan dalam kondisi labil maka harga saham akan turun dan trader juga bisa mengalami kerugian.

2. Trading Forex yaitu jenis perdagangan yang memperjual-belikan mata uang suatu negara terhadap mata uang asing yang mana melibatkan pasar mata uang utama dunia.

3. Trading komoditas yaitu jual beli barang komoditas, membeli barang secara online dengan harga murah dan menjualnya lagi disaat harga mengalami kenaikan.

4. Trading crypto, merupakan jenis trading yang terbaru yaitu menjual barang dagangan dengan objek transaksi berupa cryptocurrency. 
 
Sama halnya dengan trading-trading lain yang memiliki unsur perjudian dan akad yang kurang jelas, baik trading saham, Forex, trading cryptocurrency ataupun Investasi opsi biear dan robot trading hukumnya adalah HARAM. Selain itu potensi kerugiannya juga sangat besar meskipun profit yang dijanjikan amat sangat menggiurkan yaitu menjadi crazy rich ataupun newbie sultan.

Lantas apa bila trading merupakan kegiatan beresiko tinggi terhadap kerugian dan penipuan dengan statusnya yang haram, mengapa umat Islam justru berbondong-bondong menggeluti dunia trader?

Mudahnya masyarakat tergiur oleh bisnis ataupun investasi bodong ini dikarenakan kesalahan pandangan umat tentang kehidupan, bahwasanya manusia hanya memikirkan kehidupannya saja di dunia tanpa memikirkan kehidupan akhirat. Mindset cinta dunialah yang menyebabkan masyarakat saat ini cenderung menjemput rezeki tanpa memikirkan faktor halal dan haram, serta tipisnya keimanan sehingga membuat mereka rakus terhadap harta. Ketidakpahaman konsep akhirat membuat manusia mengukur segala sesuatunya dengan ukuran materi. Termasuk mengukur sebuah kemuliaan dan kesuksesan dari melimpahnya harta, bukan mengukurnya dari kaca mata Islam.

Untuk terhindar dari maraknya investasi bodong ini umat harus paham bahwa nilai kemuliaan itu bukan dari banyaknya harta kekayaan. 
Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa sistem kapitalisme liberal turut menyumbang menciptakan masyarakat yang memiliki karakter bebas, bebas melakukan aktivitas apapun tanpa memikirkan halal haram.

Adanya media sosial yang digunakan sebagai sarana untuk mencari trader bagi afiliator, mempengaruhi orang untuk berinvestasi dengan memamerkan pencapaian-pencapaian yang fantastis juga menjadi penyebab masyarakat tergiur hal-hal yang diharamkan oleh agama (Islam).

Oleh sebab itu cara pandang masyarakat harus dirubah dengan mengacu pada Islam. Meninggalkan paham-paham yang rusak seperti paham liberal dan sekuler, karena paham-paham ini hanya menitikberatkan pada pencapaian atas segala sesuatu yang bersifat duniawi dan kebendaan. Semakin banyak materi yang dikumpulkan semakin sukses kehidupannya.

Islam memiliki parameter yang berbeda untuk menjadi mulia, yaitu yang memiliki ketaqwaan bukan yang memiliki banyaknya harta. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Allahu'alam bishawab.