-->

Sesajen Ditendang, Kaum Moderat Meradang

Oleh : Rafika Andriani Kurnia
(Ibu Pembelajar) 

Viral, video seorang pria menendang sesajen dari Upacara Sedekah Desa Pronojiwo, Sumbersari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepatnya di lokasi bencana erupsi gunung Semeru. Dalam video yang beredar, sebelum memulai aksinya, pria itu mengatakan sesajen merupakan sumber murkanya Allah. Tak hanya itu, menurutnya, upacara sesajen jarang disadari hingga akhirnya membuat murka Allah dan menurunkan azabnya kepada umat manusia. Sambil mengucap takbir, pria itu pun langsung membuang dan menendang sesajen yang ada.

Pria tersebut diketahui sebagai relawan di lokasi erupsi gunung Semeru, Lumajang Jawa Timur. Diduga sesajen yang dibuang berasal dari tradisi ruwatan warga. Dilansir Surya dari Kompas.com, ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa dan Bali. Dalam bahasa Jawa ruwatan sama dengan kata luwar yang berarti dilepas atau dibebaskan.
(Tribunnews.com, Senin 10/01/22)

Banyak pro dan kontra setelah peristiwa tersebut. Orang-orang yang terbiasa diam saat Islam dihina, saat Nabi dinista, saat syariah ramai-ramai mengecam kejadian itu. Mereka seperti lebah yang diganggu sarangnya. Bahkan peristiwa tersebut dilaporkan kepada pihak berwenang, agar pelaku segera diburu. Tak ketinggalan, Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa disebut Gus Miftah, turut menyoroti aksi yang terekam dalam video viral di lokasi erupsi gunung Semeru. Termasuk putri mantan Presiden Gus Dur, Alyssa Wahid. Mereka mengecam!

Polda Jawa Timur (Jatim) terus melakukan pengejaran pelaku pembuang dan penendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Semeru. 
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan pengajaran mereka lakukan sampai ke Lombok Timur. Mereka pun berkoordinasi dengan dengan Polda NTB.
"Dalam kasus ini Polda Jatim membentuk tim untuk melakukan pencarian keberadaan yang bersangkutan, kami menurunkan tim kesana (Lombok Timur)," kata Gatot saat dikonfirmasi.
(CNNIndonesia.com, Selasa 11/01/22).

Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development (IJSED) berjudul "Sesajen sebagai Nilai hidup bermasyarakat di Kampung Cipicung Girang Kota Bandung" (2019), dengan Ujang Kusnadi Adam sebagai penulis utama, mendalami soal sesajen sebagai bagian dari budaya Indonesia. Ujang menuliskan, sesajen merupakan salah satu unsur spiritual yang melekat di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. Sesajen atau yang juga disebut sebagai sesaji pada dasarnya digunakan untuk persembahan kepada Dzat Ilahi dan juga makhluk-makhluk halus lainnya. 

Hal itu jelas sekali adalah kesyirikan!

) مَنْ ذَبَحَ تَقَرُّبًا للهِ تَعَالَى لِدَفْعِ شَرِّ الْجِنِّ عَنْهُ لَمْ يَحْرُمْ، أَوْ بِقَصْدِهِمْ حَرُم وَصَارَتْ ذَبِيْحَتُهُ مَيْتَةً. بَلْ إِنْ قَصَدَ التَّقَرُّبَ وَالْعِبَادَةَ لِلْجِنِّ كَفَرَ (إعانة الطالبين - ج 2 / ص 397)

“Barangsiapa menyembelih hewan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah untuk menghindari petaka dari Jin, maka tidak haram. Jika bertujuan untuk Jin (bukan karena Allah), maka haram. Sebab sembelihannya menjadi bangkai. Bahkan jika bertujuan mendekatkan diri dan ibadah kepada Jin, maka ia telah berbuat kufur” (Syaikh Abu Bakar Syatha, I'anah al-Thalibin, 2/397)

ﻓﻤﺎ ﻳﻘﻊ اﻵﻥ ﻣﻦ ﺭﻣﻲ اﻟﺨﺒﺰ ﻓﻲ اﻟﺒﺤﺮ ﻟﻄﻴﺮ اﻟﻤﺎء ﻭاﻟﺴﻤﻚ ﻟﻢ ﻳﺤﺮﻡ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻗﻴﻤﺔ ﻷﻧﻪ ﻗﺮﺑﺔ

Apa yang terjadi saat ini dengan melempar roti ke laut untuk binatang laut dan ikan adalah tidak haram meskipun memiliki harga sebab hal itu termasuk sedekah kepada hewan
(Nihayah al-Muhtaj, 7/367)

Dari dua keterangan diatas jelas sekali bahwa boleh menyembelih hewan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan terhindar dari petaka jin tapi haram menyembelih hewan yang ditujukan untuk jin. Bahkan termasuk kufur jika menyembelih hewan untuk ibadah kepada jin. Boleh melempar makanan untuk dimakan hewan karena termasuk sedekah. Kalau sesajen di Semeru sebagai sebuah ritual tertentu, dan dengan komposisi makanan tertentu, tentu saja jauh berbeda dengan kebolehan sedekah pada binatang. Hal itu diduga adalah bentuk ibadah pada jin. Jika begitu, maka menurut kitab I'anah al-Thalibin termasuk kekufuran. 

Mengapa memahami fakta yang jelas saja masih samar? Apakah karena virus moderasi agama? Mereka meradang menghembuskan bahwa ini merupakan bentuk tindakan Islam radikal. Hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus dilawan. Ironisnya, radikalisme Islam dimaknai sebagai yang menginginkan Islam yang sesungguhnya. Itu sebenarnya justru melawan Islam karena kita ini diperintahkan tiada lain kecuali menjadi muslim yang sebenarnya, muslim yang kafah, muslim yang bertakwa dengan sebenar-benarnya.

Virus moderasi agama ini sebenarnya sudah lama bergulir. Moderasi beragama merupakan istilah yang sudah sangat populer digembar-gemborkan oleh mereka yang mengklaim dirinya sebagai the champion of human rights in the world (pemenang hak asasi manusia di dunia). Padahal, sebetulnya tujuan utamanya untuk menciptakan rasa ketakutan di kalangan umat manusia tentang Islam yang sebenarnya, the genuine Islam. Meskipun moderasi beragama ini namanya indah, menarik, sangat civilize dan humanis, tetapi tujuannya untuk merusak, menekan, dan mempersekusi setiap kelompok atau tokoh yang berada di balik defenders of the genuine Islam (para pembela Islam). Menyematkannya dengan titel-titel yang sangat menjatuhkan nama baik mereka melalui pembunuhan karakter.

Umat Islam harus bersatu, meningkatkan taraf berpikir untuk menghadapi perang pemikiran (ghazwul fikr) yang sedang terjadi. Umat Islam harus bisa membaca siapa musuh sebenarnya. Isu moderasi beragama bukan hanya membuat kaum muslimin fobia dengan Islam kaffah, tetapi juga memuluskan jalan musuh untuk menusuk kaum muslimin dari dalam dengan memanfaatkan generasi muslim sendiri. Sungguh  اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ. Allah SWT. telah menjamin bahwa satu-satunya agama yang diridai di sisi-Nya hanyalah Islam. Allah juga memberikan jaminan keamanan kepada siapa pun bahwa tegaknya syariat Islam akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu'alam

__________________________________________

Dukung terus Penamabda.com menjadi media rujukan umat. 

Dukung juga channel youtube dan IG Pena Mabda ya sahabat!