-->

Beringas KKB Ditanah Papua

Oleh: Agustia

Kedamaian merupakan impian bagi siapapun  yang hidup di dunia ini. Kedamaian adalah kenyamanan, ketenangan, ketentraman, rukun, tidak bermusuhan. Setiap orang akan berusaha mencari kedamaian secara individu, keluarga dan negara. Ia perlu diwujudkan  dan untuk mewujudkannya tidak hanya membutuhkan ilmu dan pengalaman, teori dan narasi, namun butuh kesadaran dan tanggung jawab akan pentingnya kehidupan hingga terpenuhi rasa damai, rasa nyaman tersebut. Karena kedamaian memberikan kebahagiaan hidup. Tidak ada kebahagiaan kalau tidak ada kedamaian. Kebahagiaan akan dirasakan ketika keamanan dalam melakukan segala aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup dijamin oleh negara.

Begitupun  yang  diharapkan oleh masyarakat Papua. Namun hal itu  masih jauh dari  capaian mereka,  karena membaranya serangan dari KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)   belakangan  ini.  Mereka  adalah para pemberontak yang tujuannya ingin membuat kegaduhan, menyebar teror dan ingin mewujudkan  nyanyian syurga untuk merdeka. Mereka tinggal  berpencar  sepanjang  garis pegunungan ILaga, Kabupaten Puncak, atau yang tinggal di Intan Jaya, di Distrik Kebo Papua, di Pegunungan Bintang, Distrik Kiwirok dan dibeberapa tempat lainnya. 

Ulah kelompok separatis  yang berani melakukan  tindakan kejahatan ini juga pernah melakukan perampasan terhadap penduduk sipil. Mereka pernah mengancam penduduk dengan menodongkan senjata, bahkan mereka secara brutal dan sadis menembaki 2 orang guru dan berani membakar helikopter milik Pemda setempat. Mereka juga tak segan untuk membakar rumah-rumah penduduk, sarana-prasarana umum, seperti rumah Sakit, rumah Ibadah dan melakukan penyanderaan terhadap guru-guru tenaga pendidik juga tenaga kesehatan. Mereka bahkan pernah menyandera  pesawat SUSI Air  dan mengancam penerbangn sipil. 

Bahkan pada tanggal 13 September 2021 lalu, mereka secara beringas dan sadis memasuki daerah Distrik Kiwirok, menyerang dan melakukan pembantaian terhadap masyarakat yang tak berdosa dan tak tau apa-apa. Mereka kembali melakukan pembakaran terhadap sejumlah sarana umum seperti sekolah, Puskesmas, kantor-kantor, pasar, dan melakukan perusakan dengan pelemparan batu sehingga memecahkan  kaca dan  benda-benda penting lainnya. Kegaduhan yang terjadi diiringi sorak sorai mereka yang ingin  menghancurkan semua yang ada yang mereka temui, sehingga menimbulkan ketakutan bagi masyarakat setempat. Bahkan ditengah rentetan desingan peluru yang  membabi buta, para  tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas  mendapat penyiksaan dan penganiayaan dengan senjata  tajam, besi dan  akhirnya mereka dapat menyelamatkan diri dengan melompat ke jurang memasuki hutan  di Kiwirok. 

Akibatnya tentulah akan memberikan trauma buruk bagi penduduk setempat terutama bagi para tenaga kesehatan, dan yang pasti peristiwa ini juga akan mempengaruhi mental mereka untuk kembali bertugas di tempat semula, jika pemerintah tidak membantu memulihkan trauma yang mereka alami. 

Begitulah factanya,  bagaimana beraninya  kelompok  ini, mereka bertindak seolah-olah Papua milik mereka saja. Tapi tak heran, karena negara tidak tanggap dan bertindak tegas sehingga mereka merajalela dan  bertindak swenang-wenang. Kesewenangan itu nampak jelas ketika mereka semakin berani melakukan kekejaman, brutal dan menakutkan. Jelas ini mengharuskan pemerintah pusat ikut meradang dengan kejahatan “pasukan berani mati” ini. Kegeraman kita melihat pola penyerangan mereka yang sekonyong-konyong bak hantu yang menyergap mangsanya yang sedang terlena tidur. Tidak terdengar bahaya yang mengancam mereka, tidak terdengar adanya  yang gugur dari mereka. Seolah mereka punya nyawa tak berbilang, punya mata disetiap tempat. Mereka menguasai medan pertempuran.

Pemerintah Pusat menyatakan akan menindak  tegas KKB yang nyata-nyata telah merongrong keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Tapi seumpama Anjing Menggonggong kafilah berlalu. Kelompok perusuh ini tidak pernah berhenti, bahkan mereka kian meningkatkan aktifitas perlawanannya. Bahkan nyata-nyata terlihat pemerintah justru mengambil tindakan persuasif karena mengingat sangat kuat pengaruhnya bagi perdamaian di tanah Papua.

   Sudah bukan rahasia lagi, bagaimana perlakuan hukum terhadap KKB ini, yang seharusnya pemerintah sudah mengambil tindakan terukur dan terarah. Tidak lemah dan pasrah, tidak juga ada kata menyerah sebelum tuntas, bukan enggan mengambil tindakan tegas untuk membasmi Teror yang beringas. Ini semata-mata demi keamanan masyarakat. Pemerintah harus tegas!!

Penyisiran yang dilakukan TNI dalam perburuan anggota KKB ini, dinilai terlambat bagi penjahat sekelas KKB, karena kelompok ini sudah memainkan aksinya sejak beberapa waktu lalu, ditengah masyarakat menghadapi  kendala  mewabahnya penyakit Covid 19. namun mereka masih saja melakukan tindakan kejam  dan sadis. Maka sudah sewajarnya mereka diburu dan tindakannya diberangus, kemudian dibina agar menyadari kekeliruan sikap mereka   terhadap pemerintah Indonesia dan menyadarkan mereka untuk kembali kepangkuan Negara Republik Indonesia tanpa ada syarat apapun.

Jangan ditunggu mereka memiliki senjata ampuh dan mematikan, karena akibatnya tentu TNI akan kewalahan dalam menghadapi mereka. Kini saja mereka memiliki senjata yang tak kalah canggihnya dengan senjata yang dimiliki oleh TNI. Perolehan senjata yang masih menjadi tanda tanya dari mana mereka memperolehnya. Oleh karena itu TNI tetap harus selalu waspada dengan aksi-aksi brutal KKB yang merongrong masyarakat dan pemerintah setempat.

      Perlu disadari mereka berani melakukan tindakan kekerasan tersebut karena didukung oleh negara-negara yang mulai mencium adanya ketidak selarasan hubungan  Papua dengan pemerintah pusat. Bukankah Papua merupakan penghasil Sumber Daya Alam terbesar di Indonesia, karena itu Indonesia  tetap harus mempertahankan posisi Papua menjadi anak manis bagi Indonesia.

Namun demikian tokoh KKB di Papua tahu  betul bagaimana memainkan perannya ditengah kancah perpolitikan internasional.   Ia yang seharusnya menjadi daerah penting dengan sumber daya alamnya, kini menjadi pesakitan , seperti anak yang kehilangan kasih sayang ayahnya, seperti anak tiri yang tak diharapkan kehadirannya. Hartanya dirampas, kekayaannya dikuras tapi kesejahteraan masyarakatnya tidak kunjung nampak.   Yang ada,  di setiap sudut negeri yang dijumpai  kekurangan sarana dan prasarana, kesengsaraan dan gambaran kemiskinan yang muncul ditengah-tengah masyarakat.

Maka kesejahteraanlah  yang mereka tuntut ditengah kekayaan sumber Daya Alamnya yang melimpah.  Keadilan hukum yang cenderung lebih memihak kepada konglomerat, ketersediaan lapangan kerja yang lebih memihak kepada asing daripada memperkerjakan anak negeri setempat atau pembangunan Daerah yang mereka impikan. Kesadaran inilah yang kemudian mendapat  dukungan dari dunia internasional. Oleh karenanya mereka mengumpulkan kekuatan dan mengadakaan perlawanan.

Sayangnya negara kita saat ini tidak  mampu berbicara banyak walaupun itu harus dilakukan untuk menjaga harkat dan martabat bangsa dimata dunia. Untuk menjaga marwah nama baik Negara agar tidak diasingkan dari kancah pergaulan  politik dunia. Saat ini membentuk  opini umum sangatlah penting untuk mempengaruhi kebijakan suatu negara. Sehingga negara kecil seperti Indonesia hanya mampu menjadi pengekor terhadap kebijakan negara besar yang tunduk pada system kapitalis. Sementara system kapitalis tunduk pada hawa nafsu konglomerat yang mempunyai modal besar dan menguasai pasar nasional dan Internasional.

 Inilah buah dari system Kapitalis yang rusak, bobrok dan mengakibatkan kehancuran. System yang menimbulkan  kekacauan  dari ketimpangan perekonomian dan keadilan hukum yang tidak kunjung dirasakan oleh masyarakat. Yang menimbulkan perselisihan dan pertentangan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya yang ingin berkuasa   dan mendapatkan manfaat untuk memperkaya diri sendiri. System  Yang memperoleh keuntungan dengan cara kompromi dan akhirnya membuka lebar  peluang kelompok separatis yang kecewa, yang memprovokasi  nafsunya untuk melakukan pemberontakan dan penyerangan. 

     Inilah saatnya kita mencari solusi terbaik untuk Negara dan masyarakat yang kita cintai, masyarakat dan Negara yang membersamai kita dalam kehidupan ini. Dan Islam telah menjawabnya dengan sempurna, memberikan solusi yang terbaik.  Islam menyamakan orang yang membunuh dan melakukan perusakan dimuka bumi, sama dengan membunuh seluruh manusia sebagai mana disebutkan dalam surat   Al Maidah ayat 32 ;

“Siapapun yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau  tanpa alasan atau merusak bumi, maka ia seolah-olah membunuh manusia seluruhnya.”

  Islam melarang keras seorang manusia membunuh manusia lainnya tanpa sebab. Bahkan mengutuk seseorang yang merusak alam yang telah diciptakanNya sedemikian rupa untuk kesejahteraan manusia bukan untuk tujuan lainnya. Bukan untuk memperkaya co-operated, apalagi pribadi. Sumber Daya Alam tidak boleh dikuasai  swasta, tapi harus dikelola oleh Negara untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak untuk memperkaya diri, meskipun nantinya digunakan untuk membuka usaha menciptakan  lapangan kerja, namun keperuntukannya jelas bagi seluruh masyarakat. Masyarakat harus dapat menikmati apalagi daerah sebagai sumber pendapatan Negara. Islam jelas dan tegas mengatur hubungan social manusia sedemikian rupa sehingga menjadi jelas perbedaan antara yang haq dan yang batil, jalan ke syurga atau ke neraka.

Apabila manusia dibiarkan membuat aturan sendiri tentu aturan tersebut akan berpeluang terjadi perbedaan, perselisihan dan pertentangan. Oleh karena itu aturan tersebut harus datang dari  Allah SWT. Allah berfirman dalam QS Albaqarah : 216

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Jelas  yang seharusnya    mengatur manusia mutlak hak Allah Swt.  Karena manusia hanya makhluk yang terbatas, kehidupannya bersandar kepada sesuatu yang Maha Kuasa, yang Maha Mengatur, Maha Mengetahui. Dialah Allah Subhana Wata’ala. Sang Pencipta. Jadi seharusnya kita hanya tunduk pada hukum Allah Swt. Apalagi sebagai seorang muslim kita terikat dengan hukum syarak yang merupakan segenap aturan kehidupan yang mengatur hidup manusia dari segala aspek, sosial, ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, kemasyarakatan dan lainnya. Hukum Yang mengatur mulai dari kita bangun tidur hingga kita mau tidur lagi. Semuanya diatur sesuai dengan fitrah kita, akal kita, yang akan menciptakan perdamaian  dan kesejahteraan  hidup kita selaku manusia ciptaan-Nya. 

Maka sudah seharusnya  kita kembali ke hukum yang diridhoi Nya. Yang mengatur hidup dan mati,  yang bertujuan untuk kebaikan seluruh umat dan masyarakat, adil dan terbuka  bagi kepentingan siapapun, tidak membedakan  kasta dan golongan,  tidak juga membenarkan pemberontakan dengan beringas dan sadis. Saudaraku di Papua. Mari kita cintai negeri kita sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Pencipta. Perbedaan yang ada diantaran kita, kita jadikan sebagai anugerah yang harus kita jaga, kita rawat agar kita satu sama lain dapat hidup dengan damai. Lihatlah Islam dengan sudut pandang dan rasa cinta, Islam menjamin harta dan jiwa manusia. Begitu mulianya Islam dengan cahaya kebenaran  untuk kesejahteraan kita bersama. Mari saling bahu membahu, saling bantu sehingga tercapainya apa yang menjadi harapan kita bersama, Indonesia makmur masyarakat hidup aman damai dengan jaminan dan tanggung jawab  Negara.