-->

Kurikulum industri solusi atau ilusi?

Oleh: Agusmi yutika S.Pd

Fakta pendidikan

Pendidikan adalah asas yang paling utama dalam membangun masyarakat karena dari hasil pendidikan akan dibentuk sebuah masa depan bangsa. Sebagai contoh ketika terjadi peperangan di Jepang pada saat peristiwa Hiroshima Nagasaki kaisar bertanya kepada para jenderal “berapa jumlah guru yang tersisa?” hal ini membuktikan bahwa pendidikan adalah salah satu hal yang paling penting dalam kebangkitan menjadi titik sentral perkembangan yang akan menentukan masa depan Jepang pada saat itu.

Dewasa ini kita lihat hal yang tak kalah penting di dalam dunia pendidikan adalah kualitas dari pendidikan tersebut dan hal itu dapat dilihat dari bukti kesempurnaan bentuk kurikulum yang ada di dalam dunia pendidikan tersebut terlebih lagi di dalam dunia kampus karena mahasiswa merupakan salah satu tonggak estafet yang akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada para penguasa, menghasilkan sebuah karya yang berguna untuk umat serta akan membentuk warna sebuah negara dan hal itu adalah fungsi produktif sebagai seorang mahasiswa.

Sayangnya tidak sedikit dari para mahasiswa yang justru terjerumus dengan sikap individualisme, materialisme,hura-hura,hedonis, apatis cenderung lebih menyibukkan diri terhadap tugas-tugas yang bertumpuk serta kesenangan pribadi dan ekstensi baik dalam dunia maya ataupun dalam dunia nyata dan cenderung egois terhadap situasi masyarakat yang ada di tengah-tengah mereka. Hari ini kondisi ini semakin diperparah dengan adanya nya ideologi sekularisme yang sejak lahir sudah memisahkan antara agama dan kehidupan antara agama dan negara serta antara agama dan pendidikan.

Arah pendidikan

Maka di dalam ideologi kapitalisme sekuler dibentuk  bahwa seluruh sikap ataupun tingkah laku yang diinginkan adalah dalam rangka mendapatkan kebahagiaan sebesar-besarnya baik dalam pemenuhan keinginan pribadi ataupun pemuasan hawa nafsu. Akhirnya pola pendidikan pun diarahkan kepada pemenuhan kebahagiaan yang hanya bersifat pada materi hanya menitik beratkan keberhasilan sebuah pendidikan kepada  keberhasilan masuk ke dalam sebuah kampus negeri atau sebuah kampus swasta yang berbayar tinggi serta gedung-gedung mewah dan fasilitas yang serba wow, tak jauh hanya dipandang kepada sebuah keberhasilan nilai IPK dan alumni yang bekerja pada instansi negara atau yang selevel dengannya tanpa memperhatikan bagaimana keimanan ketakwaan akhlak perilaku kepribadian dan karakter para pemuda.

Sayangnya bukan hanya para pemuda bahkan tidak sedikit orang tua yang bangga dan mengakui bahwa anak yang  pendidikan sarjana adalah anak yang mempunyai pekerjaan yang layak dengan gaji yang besar sebutkan fasilitas yang mewah atau bisa meraih pekerjaan di tempat-tempat yang bergengsi atau setidaknya di tempat-tempat  instansi negara.

Disamping itu maka jurusan-jurusan yang ada di dalam dunia kampus pun diselaraskan dengan jurusan yang dibutuhkan di dalam dunia kapitalis dan pebisnis sehingga harapannya ketika mahasiswa lepas dari dunia kampus dia akan mudah mendapatkan pekerjaan maka hal ini sangat jauh dari tujuan pendidikan di dalam islam dimana seorang pemuda mempunyai keterampilan dan manfaat bagi umat serta mempunyai kepribadian yang khas yaitu kepribadian Islam yang tidak hanya mempunyai kemampuan tetapi juga mempunyai sumbangsih bagi perbaikan masyarakat.

Pendidikan di dalam islam

Di dalam dunia islam tujuan pendidikan yang pertama itu adalah menjadikan anak didik atau mahasiswa yang beriman bertakwa berakhlak mulia memiliki karakteristik menguasai sains teknologi dan berbagai keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan hanya bisa diwujudkan melalui sistem pendidikan Islam sistem pendidikan Islam memang bertujuan untuk mewujudkan hal itu tujuan itu akan di jalan kan di dalam semua rincian sistem pendidikan Islam.

Itu di dalam sistem pendidikan Islam menjadikan aqidah Islam sebagai asasnya melahirkan sebuah pendidikan yang mempunyai akhlak mulia adalah fokus yang pertama yang ditanamkan kepada para mahasiswa serta hal-hal yang menjadi standar sebuah perbuatan yang akan dilakukan sehingga para pemuda akan senantiasa mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di dengan keimanan dan ketakwaan maka dari itu dalam pendidikan Islam akan melahirkan seorang insan dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah yang menjalankan seluruh perintah dan menjauhi larangannya tidak hanya mempunyai ilmu tetapi dia akan berusaha bagaimana mempunyai kontribusi terhadap perbaikan umat  dan kelak ketika dia meninggal menjadikan amal jariyah sebagai penolongnya adalah tindakan sadar yang wajar terhadap bukti keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga hasil dari pendidikan bukan hanya semata-mata materi melainkan amal jariyah yang akan mengalirkan pahala pahala kebaikan dan berguna bagi masyarakat kedepannya sebagai ilmu pengetahuan.

Untuk mewujudkan semua itu Islam menetapkan bahwa negara wajib menyediakan pendidikan yang baik berkualitas secara gratis untuk seluruh rakyatnya. Daulah Islam wajib menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan membangun gedung-gedung sekolah kampus menyiapkan buku pelajaran, laboratorium untuk keperluan pendidikan dan riset common serta memberikan tunjangan penghidupan yang layak bagi baik bagi para pengajar maupun kepada para pelajar dengan dukungan sistem Islam lainnya khususnya sistem ekonomi Islam maka hal itu dengan sangat mudah direalisasikan.

Wallahu A’lam Bisshwab