-->

Umat Butuh Perisai


Oleh: Rita Razis

Sudah bertahun-tahun konflik antara Israel dan Palestina berlangsung. Ribuan warga Palestina sudah menjadi korban atas serangan Israel. Tanah yang dirampas, akses yang ditutup bahkan untuk melaksanakan ibadah pun tetap diserang. 


Hal ini, menjadi perhatian seluruh dunia termasuk PBB. Disaat Dewan Keamanan PBB membahas agresi Israel ke Palestina. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kampanye untuk Gaza terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Akan tetapi, dia juga membela serangan udara yang dilakukan Israel. Serangan yang berhasil menghancurkan gedung tersebut dianggap wajar karena gedung itu merupakan kantor intelijen kelompok militan. (news.detik.com, 17 Mei 2021)


Selama ini, ketika Palestina diserang seakan dunia diam, hanya bantuan dan retorika yang dikeluarkan termasuk para pemimpin Muslim. Kondisi dunia berubah 180° setelah pasukan Hamas berhasil menembus pertahanan Israel.  Dukungan mengalir kepada Israel. Dimana Presiden AS, Joe Biden menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar Hamas menghentikan penembakan roket dan bernegosiasi. (news.detik.com, 17 Mei 2021)


Tindakan yang setengah hati hanya sebagai rasa simpati, bukan solusi nyata untuk menyelesaikan agresi ini. Dalam sistem Kapitalis rasa nasionalisme semakin tumbuh sumbur pada jiwa setiap muslim. Hal ini menjadi penyebab timbulnya sekat-sekat antar umat muslim.


Dimana sebagian muslim merasa bukan urusan umat muslim yang lain karena terjadi di Palestina dan berpikiran yang terpenting mengurus diri sendiri dahulu. Hal ini, mengakibatkan pro dan kontra atas bantuan yang disalurkan untuk saudara muslim di Palestina.


Sedangkan bantuan yang dikirim selama ini hanya bersifat sementara dan do'a yang kita panjatkan tanpa tindakan akan sia-sia. Bagaimana dijelakan Allah Swt dalam QS. Ar-Ra'd:11


لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya:

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."


Termasuk nasib Palestina tidak akan berubah belum ada tindakan yang nyata. Dalam Islam umat muslim bagaikan satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit maka seluruh tubuh merasakan sakit. 


Diketahui kekuatan Israel yang mendapat dukung dari AS dengan kecanggihan alat militer yang dimilikinya tidak akan sebanding dengan kekuatan Palestina sekarang ini. Sehingga perlu adanya tindakan nyata dari umat muslim berupa persatuan yang kokoh karena diikat oleh aqidah yang sama. Bertujuan membebaskan, membela dan membantu Palestina.  


Hal ini akan mudah dilakukan jika menerapkan sistem Islam. Dimana sistem Islam bagaikan perisai yang melindungi umat muslim. Ketika ada kedzoliman atau penindasan dialami umat muslim maka akan dengan mudah dan terkoordinir untuk membela dan menyelesaikannya. Oleh sebab itu, akan membuat takut dan gentar para musuh Islam.