-->

RAMADHAN, KOKOHKAN IMAN DAN PERJUANGAN

Oleh : LIT Gusta (Ibu Rumah Tangga)

Ramadhan telah tiba. Seluruh umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat dan keberkahan bagi siapapun yang melaksanakan amalan baik. Suka cita semarak menyambut ramadhan adalah bagian dari ibadah. Ramadhan itu ibarat tamu yang dirindukan, ditunggu kedatangannya, dan dipersiapkan jika telah tiba. Persiapan yang dilakukan tidak hanya masalah makan dan minum untuk berbuka dan sahur saja. Tapi yang lebih penting juga kesiapan fisik dan mental untuk menjadi yang terbaik dalam meraih kesempatan sebagai hamba yang layak beroleh ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun.” (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa'i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa’i).

Keutamaan bulan Ramadhan dalam beberapa nash juga telah disebutkan antara lain: bulan turunnya Al Qur’an, Bulan untuk meraih taqwa, bulan pengampunan dosa, bulan pembebasan dari api neraka, bulan dibukanya pintu-pintu surga, bulan pengabulan doa, bulan dilipatgandakan pahala dan bulan yang didalamnya ada malam lailatul qadar yaitu bulan yang lebih baik dari seribu bulan.

Dengan berbagai keutamaan tersebut, akan sangat merugi jika kita tidak menyiapkannya. Karena kerugian yang dimaksud seperti yang disabdakan Nabi, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga,”(HR Ahmad).

Iman yang kokoh sebagai bagian dari mempersiapkan diri menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Dan juga ilmu sebagai bekalnya.

Ramadhan juga adalah waktu yang tepat untuk merenungi sejauh mana ketaatan kita kepada Sang Khaliq. Ketaatan sendiri adalah posisi tertinggi dihadapanNya dibuktikan dengan tunduk patuh untuk menjalankan segala perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. 

Hari ini kita menyaksikan betapa masih banyak aturan yang termaktub di dalam Al Qur'an yang kita belum bisa menerapkannya dalam kehidupan. 

Aturan terkait sistem sanksi misalnya, dimana hudud dan ta'zir misalnya belum bisa kita laksanakan saat ini ketika ketiadaan sistem islam yang menaungi. Maka hal itu tidak menjadikan kewajiban tersebut gugur. Akan tetapi justru semakin memperjelas kepada kita bahwa kebutuhan kita akan adanya sistem yang menegakkan syariat islam denga sempurna sehingga kita tidak lagi meninggalkan aturanNya.

Ramadhan harus bisa mengobarkan semangat juang kita, seperti layaknya semangat para Sahabat di medan jihad pada perang badar saat itu. Tak lain motivasi terbesarnya adalah karena agar aturan Allah bisa tegak dibumi ini. 

Ramadhan harus semakin membuat kita sadar dan yakin bahwa perjuangan untuk mengakkan syariatNya perlu pengorbanan dan upaya yang terus-menerus. Dengan dakwah untuk menyeru kembali pada aturanNya.

Dengan momen ramadhan ini, kitapun wajib berdoa dengan bersungguh-sungguh memohon padaNya agar Allah segera menurunkan pertolonganNya untuk setiap perjuangan untuk menegakkan syariatNya agar kemuliaan yang dijanjikanNya segera terwujud untuk umat ini.

Wallahu'alam