-->

Mendidik Buah Hati Sejak Dalam Kandungan

Penamabda.com - Bagi wanita menjadi seorang istri adalah suatu kebahagiaan. Apalagi status tersebut langsung berubah menjadi bumil beberapa bulan setelah menikah. Tentu kebahagiaan semakin berlipat ganda.

Namun, di sisi lain ada tugas besar yang harus di emban. Yaitu mendidik buah hati kita sejak dalam kandungan. Sebuah tanggung jawab agar anak yang terlahir kelak menjadi anak yang Sholih dan Sholihah.

Maka proyek mencetak generasi Khoiru ummah haruslah dilakukan sedini mungkin. Yaitu sejak dalam kandungan. Karena janin adalah makhluk Allah SWT yang sudah bisa menyerap suara yang ada di sekitarnya. Bahkan bonding dengan bunda dan ayah sudah terjadi sejak dia masih di alam rahim.

Menurut Salah satu studi yang dilakukan oleh Dr. Patricia Kuhl, PhD., menyimpulkan kalau Indra pendengaran janin berkembang sejak 16minggu usia kehamilan. Bahkan janin sudah bisa mengerti bahasa sejak usia kehamilan 30 minggu. Oleh karena itu, sesaat setelah dilahirkan, bayi sudah dapat memahami mana bahasa asli dan mana bahasa asing. “Ini artinya, janin sudah bisa mendengar, memahami, dan mengingat di minggu-minggu akhir menjelang persalinan,” papar Kuhl yang adalah profesor di bidang ilmu kemampuan bicara dan mendengar di University of Washington.

Di dalam Al-Quran juga disebutkan bahwa telah terjadi komunikasi antara janin dengan Rabb-Nya:

وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ وَأَشۡہَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِہِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡ‌ۖ قَالُواْ بَلَىٰ‌ۛ شَهِدۡنَآ‌ۛ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ إِنَّا ڪُنَّا عَنۡ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ (١٧٢)

Artinya: “Dan [ingatlah], ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka [seraya berfirman]: “Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka menjawab: “Betul [Engkau Tuhan kami], kami menjadi saksi”. [Kami lakukan yang demikian itu] agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami [bani Adam] adalah orang-orang yang lengah terhadap ini [keesaan Tuhan]”. (QS Al-A’raf [7]: 172).

=======================

Stimulasi Fitrahnya Sejak Dalam Rahim Bunda

Dengan demikian, maka proses stimulasi fitrah anak haruslah dimulai sejak dalam rahim bunda. Hal ini sebagai pondasi awal agar bunda lebih mudah nantinya dalam hadhanah.

Tujuan masa hadhanah adalah menstimulasi potensi anak dan mengarahkan kemandiriannya sesuai dengan Islam. Mengarahkan buah hati lurus dengan aqidahnya. Agar nantinya dia terbiasa memenuhi segala kebutuhan dan nalurinya sesuai arahan Sang Pencipta. Sebagai Hamba Allah SWT yang sholih dan Sholihah.

Banyak hal yang bisa bunda dan ayah lakukan untuk mendidik janin sejak dalam rahim.

Pertama, ayah dan bunda harus senantiasa menjaga amalan ibadah tetap Istiqomah. Menghindari segala perbuatan maksiyat. Agar senantiasa dikuatkan Allah SWT dalam menghadapi berbagai ujian dan keluhan saat kehamilan. 

Keluhan seputar morning sicknes, emosi yang tidak stabil, bahkan terkadang ada juga bunda yang mengalami fleg-fleg pada awal trimester. Hal itu bisa mengharuskan bunda bedrest berminggu-minggu lamanya.

Oleh karena itu keadaan ruhiyah yang stabil akan menimbulkan semangat ikhlas, ridha dan optimis atas apapun qadha Allah SWT.

Hal ini akan sangat berpengaruh pada janin bunda di alam rahim. Dia akan menjadi janin yang kuat, sehat dan berkembang baik.

Saat hamil, Allah SWT menghentikan darah haid bagi wanita. Sebagai sebuah nikmat agar bumil tetap melakukan riyadhoh iman agar tetap dalam kondisi prima.

Kedua, selalu elus perut bunda saat hendak memulai aktivitas sehari-hari. Bunda bisa meyampaikan apa aktivitas yang akan dilakukan kepada janin dengan suara yang lembut. Agar janin juga mengenal suara bunda atau ayah sejak dalam rahim.  Mislanya  saat bunda hendak sholat katakan padanya " sayang, kita sholat dulu ya".

Kelak, anak akan mudah diajak kerjasama dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini juga akan menjadi bekal perkembangan bahasanya ketika sudah saatnya nanti.

Ketiga, bunda dan ayah bisa memperdengarkan murattal untuk menstimulasi Indra pendengaran janin. Bahkan lebih optimal lagi jika ayah dan bunda yang membaca Alquran sendiri dengan suara yang cukup baik setiap hari.

Selain untuk merangsang kecerdasan otak janin, hal ini juga untuk membiasakan janin mengenal petunjuk hidupnya sedini mungkin.

Penting juga agar ayah dan bunda dalam bertutur dengan bahasa yang baik. Karena janin sudah mampu menyerap gaya bahasa orang di sekitarnya.

Hentikan bahasa gunjingan, cacian dan bahasa-bahasa negatif yang tidak membangun.

Keempat, ayah dan ibu hendaklah semangat menuntut ilmu agama dan menyampaikan nya. Agar selama dalam kandungan anak juga merasakan pengorbanan dan perjuangan melakukan ketaatan. Dan kelak dia akan menjadi sosok pejuang.

Demikianlah beberapa hal yang bisa ayah dan bunda lakukan sedini mungkin untuk mencetak generasi Khoiru ummah. Generasi yang lurus pada fitrahnya dan menjadi pejuang serta penjaga agamanya. (Wallahu a'lam bi ash-showab)

Oleh: Najah Ummu Salamah (Forum Peduli Generasi dan Peradaban)