-->

Al Mansuri, Pelopor Rumah Sakit Modern

Oleh: Maulinda Rawitra Pradanti, S.Pd
(Lingkar Studi Muslimah Bali)

Penamabda.com - Jika mendengar kata Rumah Sakit Modern, nama Rumah Sakit apa yang terlintas di benak kalian? Apakah RSUP Fatmawati, RSPAD Gatot Soebroto, RS Siloam, Gleneagles Hospital, atau Mount Elizabeth Hospital?

Jauh sebelum itu, ternyata sudah pernah ada Rumah Sakit modern di masa kejayaan Islam. Bahkan sebagian besar Rumah Sakit yang ada di wilayah Islam masih ada sampai sekarang. Salah satunya adalah Rumah Sakit Al Mansuri di Kairo yang berdiri sejak tahun 1284 Masehi.

Rumah Sakit Al Mansuri berdiri dengan kisah yang unik. RS ini didirikan oleh Raja Al Mansur Qalawun. Beliau adalah penguasa di Dinasti Mamluk dan berkuasa sejak tahun 1279 M/678 H – 1290 M/689 H.
Awalnya yaitu Raja Al Mansur Qalawun jatuh sakit ketika menjalankan tugas untuk melawan tentara Salib. Kemudian ia dirawat di Rumah Sakit An Nuri. Dengan mendapatkan pelayanan yang luar biasa, maka pada saat pemulihan, ia bersumpah jika ia menjadi penguasa di Mesir, ia akan mendirikan sebuah rumah sakit besar di Kairo. Bahkan ia membayangkan pembangunan rumah sakit tersebut akan lebih megah daripada RS An Nuri dan terbuka untuk semua orang.

Rumah sakit ini adalah rumah sakit terbaik di masanya, seperti yang pernah dikatakan oleh Ibn Battutah dan Al Kalkashandi. Sebagaimana rumah sakit modern, RS Al Mansuri juga memiliki bangsal-bangsal yang dibagi menjadi beberapa bagian sesuai jenis penyakitnya.

Lebih daripada itu, bahkan di RS Al Mansuri ini juga disediakan terapi musik sebagai bentuk pengobatan untuk orang dalam gangguan jiwa. Bahkan rumah sakit ini bisa melayani hingga 4000 pasien di setiap harinya (republika.co.id).  Adapula yang menyebutkan bahwa rumah sakit ini mampu menampung 8000 pasien (muslimobsession.com).

Masih di satu kompleks yang sama dengan RS Al Mansuri, Sang Raja juga membangun madrasah berbasis fikih empat mazhab dan membangun pemakaman untuk dirinya sendiri. Beliau juga membuat layanan gratis untuk biaya perawatan pasien.

Layanan gratis yang diterima oleh pasien, bukan hanya biaya pengobatan atau perawatan di rumah sakit saja. Pasien juga diberikan makanan dan uang kompensasi selama berada di rumah sakit. Bahkan ada uang saku untuk pasien yang sudah diperbolehkan pulang, kemudian jika ada yang meninggal, maka biaya pemulasarannya akan ditanggung oleh rumah sakit. 

Rumah sakit Al Mansuri sudah melayani selama tujuh abad lamanya sejak pendiriannya. Sekarang, rumah sakit Al Mansuri digunakan khusus untuk bidang oftalmologi, yakni ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit dan kelainan pada mata, serta berganti nama menjadi Rumah Sakit Qalawun. Pintu kunonya yang megah pun masih disimpan di Museum Islam Kairo.

Itu semua dilakukan mengingat aspek kesehatan dan kesejahteraan haruslah dipenuhi untuk seluruh rakyat. Begitulah pengaturan Islam yang memandang derajat manusia dengan segala kebutuhannya lebih mulia daripada hanya sekedar mencari materi duniawi.

Maka jika dibandingkan dengan rumah sakit – rumah sakit modern saat ini, itu semua tidak ada bandingannya. Karena sejatinya semua rumah sakit – rumah sakit tersebut adalah hasil mencontoh dari peradaban Islam yang sudah jauh lebih mendahului “kemodernannya”  dari rumah sakit – rumah sakit saat ini. Bahkan adanya layanan gratis untuk seluruh pasien pada masa RS Al Mansuri belum ada yang menandinginya di masa saat ini. 

Wallahu a’lam bis showab