-->

Islam Menghapus Rasisme

Oleh : Susilawati (Aktivis Muslimah Banyuasin)

Penamabda.com - Baru-baru ini telah terjadi kekacauan di Amerika Serikat yaitu bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Sudah tak terelakkan lagi di setiap kota terjadi kekacauan, polisi menembakkan gas air mata sebaliknya pengunjuk rasa tidak mau kalah mereka melemparkan batu dan mencoret-coret mobil polisi.

Amerika Serikat saat ini sedang memanas demonstrasi dimana- mana, ada lebih dari 75 kota di Amerika dan itu melibatkan puluhan ribu pengunjuk rasa.
Berawal dari kematian seseorang berkulit hitam bernama George floyd (46) pada 25 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota.

Beredar video yang memperlihatkan kekerasan terhadap George floyd dimana lehernya ditekan keras dengan lutut, yang itu dilakukan seorang polisi berkulit putih.
Bahkan saat George Floyd memohon dan mengeluh kesakitan sampai tidak bisa bernafas polisi itu masih saja dengan brutalnya menekan leher George Floyd.

Para pengunjuk rasa menentang kebiadaban polisi dan menjadi pendorong gerakan,
"Black Lives Matter (Nyawa Orang Kulit Hitam Itu Berarti)".

Keadaan semakin memanas karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengerahkan militer untuk melawan amukan warganya sendiri yang berunjuk rasa, dia mengatakan:                        
"Ketika penjarahan di mulai, penembakan di mulai."                               
Mengapa Amerika yang terkenal sebagai negara kampiun (pemenang)   demokrasi terjadi konflik rasial yang berulang?.

Berdirinya negara Amerika menambah peningkatan Deskriminasi rasial (Rasisme) secara legal.
Deskriminasi rasial itu bermula dari masuknya orang-orang Eropa ke benua Amerika dan disanalah bermula berdirinya Amerika Serikat.

Orang - orang yang berkulit putih mengklaim bahwa mereka sebagai Ras Superior (unggul), mereka melakukan aksi kekejaman terhadap penduduk asli Amerika.
Mereka juga memperluas perbudakan atas ribuan orang kulit hitam Afrika, mereka di datangkan ke Amerika di kerja paksa di ladang dan tambang baru.

Perbudakan berakhir dengan Amandemen ke tigabelas Konstitusi Amerika Serikat pada tahun1865, tapi rasisme tidak hilang dari masyarakat Amerika.
Lalu di buatlah Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 itu karena desakan warga kulit hitam.

Warga kulit hitam di perlakukan sadis oleh polisi, mereka di cap sebagai pelaku kejahatan. Menurut laporan yang di rilis oleh Pundit Fact, Amerika Serikat pada 26 Agustus 2014 oleh Katie Sanders, rata-rata 36 jam pada 2012 dan 28 jam pada tahun 2013 polisi Amerika membunuh warga kulit hitam.
Orang-orang kulit hitam hidup dalam kemiskinan dan marjinalisasi.

Kondisi politik, ekonomi dan pengadilan yang tidak adil, telah menyebabkan sedikitnya lima puluh persen anak -anak kulit hitam hidup dalam kemiskinan.

Demokrasi di Amerika telah menghasilkan kebebasan dalam memiliki dan akhirnya melahirkan sistem Kapitalisme.
Sistem ini telah membuat ketimpangan ekonomi dan sosial yang menimpa warga kulit hitam.

Di dalam Islam, tidaklah di bedakan antara bahasa ataupun warna kulit. Karena keberagaman merupakan anugerah dan kuasa Allah SWT.
 
Keragaman membuktikan kekuasaan Allah Swt dalam firman Nya :
 
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ

Di antara tanda- tanda kekuasaan Nya ialah Dia menciptakan langit dan bumi serta ragam bahasa dan warna kulit kalian. Sungguh pada yang demikian benar- benar terdapat tanda - tanda bagi orang yang mengetahui TQS Ar-Rum (30): 22)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
 
Hai manusia! Sungguh kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan. Kemudian kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa. Sungguh Allah maha tahu lagi maha teliti (TQS. Al- Hujurat:13).

Dalam berbagai sabdanya Rasulullah SAW mempertegas bahwa kemuliaan seseorang bukan dari warna kulit maupun suku bangsa melainkan ketaqwaannya  kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah marah ketika sahabat Abu Dzar al Ghifari ra saat berselisih dengan sahabat Bilal ra, dengan sebutan "Ya Ibna as-Sawda (Hai anak seorang perempuan hitam)."

Dengan tegas Rasulullah SAW, mengatakan dengan Abu Dzar ra "Abu Dzar, kamu telah menghina dia dengan merendahkan ibunya, di dalam dirimu terdapat sifat jahiliah". (Lihat : Al Baihaqi, Syu'ab Al- Iman,7/130).

Sepanjang sejarah Islam didalam sistem khilafah, terbukti berhasil menyatukan manusia dari berbagai ras, warna kulit dan suku bangsa dan hampir 2/3 dunia selama lebih dari sepuluh abad.
Tentu hal ini tidak dapat dilakukan oleh Ideologi lain.

Hal ini di akui oleh Sejarawan Barat bernama Will Durant dalam bukunya berjudul The Story Of Civilization:

"Islam telah menguasai hari ratusan bangsa di negeri- negeri yang terbentang mulai dari Cina, Indonesia, India hingga Persia, Syam, Jazirah Arab, Mesir bahkan hingga Maroko dan Spanyol.
Islam telah mewujudkan kejayaan dan kemuliaan bagi mereka sehingga jumlah orang yang memeluk dan berpegang teguh pada islam pada saat itu (1926) sekitar 350 juta jiwa.
Islam telah melunakkan hati mereka walaupun ada perbedaan pendapat maupun latar belakang politik di antara mereka.

Wallahu'alam