-->

Penyesalan

Oleh : Aya Ummu Najwa

Penamabda.com - Setiap orang pasti pernah merasakan penyesalan. Setiap orang yang merasa pernah melakukan kesalahan, dan pasti dia pernah menyesal. Rasa menyesal adalah anugrah. Ketika seseorang jauh dari Allah dan melanggar syariah nya maka dia wajib menyesal.

Penyesalan, akan sangat bermakna jika mampu membawa seseorang kepada perbaikan keimanannya, memperbaiki tingkah lakunya, dan menambah ketaatannya kepada Allah. Dan inilah yang disebut taubat.

Ketika seseorang yang melakukan kesalahan, baik itu sekali atau berkali-kali, kemudian dia bertaubat, menyesali perbuatannya dan kembali ke jalan ilahi, maka itu adalah rezeki dan  bentuk kasih sayang Allah, maka kesempatan Ini tidak boleh disia-siakan.

Akan tetapi, kesempatan ini tidak semua orang mendapatkannya, dan akhirnya penyesalan abadi yang akan dirasakannya kelak di akhirat. Dan sungguh penyesalan di akhirat adalah musibah terbesar karenanya dia tidak diterima juga tiada guna.

Allah Subhanahu wata'ala telah mengabadikan penyesalan orang-orang yang mendurhakaiNya dalam beberapa ayat..

 { ... يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ }
[الأنعام : 27]

"Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta kami akan menjadi orang-orang mu'min."
[ Surah Al An'ām, 6: 27 ]

Betapa sekarang ini, hukum- hukum Allah banyak dilanggar bahkan dinistakan maka bagi orang-orang yang menolak hukum Allah baginya wajib menyesal mumpung masih hidup di dunia.


{ يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَّقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا (29) }
[الفرقان : 28-29]

"Celakalah aku, sekiranya dahulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Dia sungguh telah menyesatkanku dari peringatan Al Qur'an saat peringatan itu datang kepadaku"
[ Surah Al Furqān, 25: 28-29 ]

Yang terkadang tersesatnya seseorang, adalah karena dia salah mengambil teman, mengambil wali selain Allah, menganggap temannya dapat melindunginya dengan kekuasaannya. Padahal tanpa disadarinya telah menjerumuskannya ke dalam jurang kehancuran.

{ ... يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا }
[الأحزاب : 66]
.
"Duhai, sekiranya dahulu kami taat pada Allah dan taat pada Rasul (Muhammad)"
[ Surah Al Ahzāb, 33: 66 ]

Sungguh, ketaatan kepada Allah dan RasulNya adalah di atas segalanya. Berjuang menerapkan risalah Allah yang dibawa oleh rasulNya adalah jalan kemuliaan. Yang jalan ini senantiasa banyak dibenci, banyak dimusuhi. Tetapi inilah jalan yang manusia tidak akan pernah menyesal kelak di akhirat, karena balasannya adalah jannah.

Inilah beberapa kalimat penyesalan "yā layta" - يَالَيْتَ (andai, sekiranya, alangkah baiknya, dsb) yang kelak pasti diucapkan sebagian manusia di akhirat. 

Wallahu a'lam