-->

Kematian Tak Menunggu Corona, Yuk Berubah!!!

Oleh: Fenny Susanti (Ibu Rumah Tangga, Lumajang) 

Penamabda.com - Ramadhan sudah dipenghujung hari, bagaimana aktifitas kita? masih dirumah aja atau malah berburu pergi ke MALL karena sebentar lagi lebaran. Ramadhan kali ini sangatlah berbeda dimana adanya wabah pandemi corona (Covid-19) yang menyerang dunia saat ini termasuk Indonesia. Sudah banyak yang terinfeksi virus Covid-19 setiap harinya orag yang terinfeksi semakin meningkat. Orang yang terinfeksi virus ini pun dari berbagai kalangan mulai dari usia manula sampai usia balita, mulai dari orang biasa sampai kalangan pejabat semua bisa terkena virus ini.

Pernahkah membayangkan kalau nama kita masuk dalam daftar pasien corona?
Atau orang disekitar kalian, orang tua, adik, kakak, teman, saudara, tetangga ada yang terkena virus ini. Apa yang kira-kira bisa kita lakukan jika kondisi itu datang? Kondisi dimana peluang kematian sangat besar dan tepat di depan mata. 

Allah SWT telah berfirman dalam surat An Nisa ayat 78 : "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...."

Dan dalam surat Yasin ayat 12 : "Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”

Setelah kematian datang dan membawa pergi ruh, bukan berarti kita hanya santai, rebahan di liang lahat tanpa ada masalah. Bahkan, kelak kita akan dibangunkan kembali dan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatan yang telah kita lakukan selama di dunia. Tak ada yang menemani selain amal sholih kita harus sadar betul bahwa Allah telah memberi karunia yang melimpah kepada kita. 

Karunia itu adalah badan yang sehat, badan yang kuat, umur yang masih muda serta waktu luang. Kalau kita bisa menggunakannya untuk hidup di dunia yang singkat. Maka menyiapkan bekal untuk kehidupan nanti, karena tidak ada yang tahu kapan kita akan mati.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan derajat hasan. Ibnu Umar RA pernah berkata ada seorang Anshar menghadap Rasulullah SAW. Orang itu bertanya, "Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?" Beliau SAW menjawab, "Orang yang paling baik akhlaknya." Orang itu bertanya lagi, "Mukmin manakah yang paling cerdas?" Nabi SAW lalu menjawab, "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas." 

Hadist tersebut memberi bahwa orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan bekal kematiannya. Tentu bekal itu adalah amal sholih kita.
Tapi ingat, tak akan ada hasil jika tak ada usaha. Biar gak terasa berat dan susah harus tahu triknya, yaitu cari teman yang selalu mengajak pada kebaikan dan selalu belajar tentang islam. Karena, dengan belajar ilmu islam kita jadi tahu aturan Allah SWT, dan dengan tahu itu kita akan merasa mudah menjalankan aturan Allah SWT. Sudah saatnya kita berubah dari sekarang!!

Ada atau tidak ada corona tidak menghalangi kita bertemu kematian bukan?