-->

BERSATU UNTUK MENANG

Oleh : Aya ummu Najwa
 
Penamabda.com - Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman; 

(وَٱعۡتَصِمُوا۟ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِیعࣰا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ وَٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَیۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَاۤءࣰ فَأَلَّفَ بَیۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَ ٰ⁠نࣰا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةࣲ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَ ٰ⁠لِكَ یُبَیِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَایَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ)

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara". (QS Ali Imran:103)

Umat muslim sejatinya adalah umat yang satu. Dalam ayat di atas Allah memerintahkan untuk bersatu, saling menopang dan melarang berpecah belah dan tercerai berai.

Dalam hadits Rasulullah saw juga disebutkan yang artinya;

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

 " Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).

Peristiwa peristiwa menyakitkan yang terjadi yang menimpa umat Islam disebabkan persatuan umat sudah terkoyak. Sikap individualis umat yang tidak merasa harus saling mendukung.

Pada masa Kepemimpinan Khalifah kedua yaitu Umar bin Khatab, ketika itu Madinah dan daerah sekitarnya dilanda kekeringan dan krisis pangan, maka Khalifah umar memerintahkan para gubernur mengirimkan bahan makanan dan kebutuhan hidup untuk membantu meringankan penderitaan penduduk Madinah dan sekitarnya.

Pada masa Khilafah Utsmani, ketika negeri negeri muslim termasuk Indonesia satu perpsatu dijajah oleh kaum imperialis, maka Khalifah pun mengirimkan armada perangnya untuk membebaskannya.

Begitulah umat menyikapi peristiwa yang terjadi dalam tubuh mereka, bersatu padu, saling menolong dan saling bantu. Bersatu dalam naungan yang didalamnya dikibarkan panji panji Rasulullah, naungan yang menaungi seluruh umat, menjaganya, melayaninya, dan memimpinnya, yaitu kekhilafahan.

Saat ini di Palestina, tanah kaum muslim yang dijajah zionis yahudi sudah terlalu lama mengalami penderitaan. Pembantaian penduduk Palestina oleh Israel sungguh sangat menyakitkan. Kekejaman Israel yang didukung oleh Amerika dan PBB harus segera dihentikan.

Begitupun Suriah, bumi Syam yang diberkahi, kekejaman rezim nusyairiyah Basar Assad telah mengoyak- ngoyaknya. Banyak korban yang sudah berjatuhan. Orang tua, anak- anak, pria wanita, menjadi sasaran kekejian Assad dan antek -anteknya. Lagi-lagi dengan dukungan Amerika dan PBB. Jangan lupa saudara-saudara kita muslim Uighur di Xinjiang, China, yang sampai sekarang masih terus dianiaya kedaulatan beragamanya, ditangkap dan dimasukkan ke kamp-kamp pemurtadan oleh otoritas Tiongkok.

Bagaimana dengan Rohingya, betapa negara tetangga kita telah mengalami genosida, yang dilakukan oleh rezim dan etnis Budha Myanmar. Berapa banyak jiwa menjadi korban, kapal kapal pengungsi yang tenggelam di lautan. Dan masih banyak lagi negeri negeri muslim lainnya yang menjadi korban kekajaman kaum kuffar.

Tidak terkecuali negeri kita tercinta, Indonesia. Negeri dengan mayoritas muslim terbesar di dunia ini, tidak luput dari gangguan dan pelecehan. Al Qur'an dinistakan dijadikan sebagai barang bukti kejahatan, para ulamanya dikriminalisasi, umat dicurigai dan dipersekusi, ajaran Islam dianggap pemecah belah bangsa dan menjadi ide terlarang, bendera Rasul dihinakan dan dianggap bendera teroris, hingga ajaran Khilafah didiskreditkan.

Apa yang menimpa umat Islam adalah karena umat tidak mempunya institusi yang melindungi. Persatuan umat belum terwujud. Umat masih tersekat-sekat oleh batas-batas nasionalisme, bahkan perbedaan madzhab pun menjadi pemicu perpecahan yang mengekang kepedulian dan empati, sehingga keinginan bersatu pun masih sulit diwujudkan.

Sungguh, Sudah saatnya umat Islam bersatu, mengesampingkan perbedaan dan mengedepankan persatuan. Sejatinya kita saudara. Dengan bersatu kita akan kuat dan jaya. Karena kita adalah umat yang dipilih Allah sebagai khairu ummah.

Sungguh umat Islam akan menang, negeri negeri muslim akan bebas jika umat Islam bersatu, hidup dan bangga dengan bendera Rasulullah di bawah naungan negara yang menerapkan aturan Allah, yaitu Khilafah Rasyidah.

Wallahu a'lam