-->

#UntilTomorrow Or #UntilToday??

Oleh: Heny Ima (Mahasiswa, Aktivis Komunitas Remaja Islam)

Penamabda.com - Generasi Millenial dan Generasi Z hari ini, merupakan spesies manusia di muka bumi yang lebih meramaikan media sosial dengan segala ke-Uwu-annya, trennya, dan berbagai macam aksinya. Mulai dari yang receh hingga menginsipirasi. Kalau kamu termasuk spesies jenis ini, pasti tahu, dong, apa yang lagi ramai di dunia maya?

Instagram dan Macam-macam Penghuninya

Setuju nggak sih kalau sosmed paling favorit selain WhatsApp dan Twitter tuh Instagram?

Nah di sini semua, pasti pada punya Instagram, kan? Pastinya! Ngga mungkin nggak. Karena pada faktanya, hingga November 2019, jumlah pengguna aktif bulanan Instagram di Indonesia dilaporkan telah mencapai 61.610.000. Ini menurut laporan terbaru dari NapoleonCat, salah satu perusahaan analis Sosial Media Marketing yang berbasis di Warsawa, Polandia. Artinya gengs, 22,6 %, atau nyaris seperempat total penduduk Indonesia, adalah pengguna Instagram. 

Jumlah tersebut naik tipis dari bulan sebelumnya, yang menyebut total pengguna Instagram di Indonesia mencapai 59.840.000.

And... Pengguna berusia 18-24 tahun menjadi kelompok usia pengguna paling besar di Indonesia, dengan total prosentase 37,3% atau sekitar 23 juta pengguna. Widiihh.. Ngga kebayang tuh berapa keuntungan itu perusahaan per harinya. Apalagi di Instagram tuh, fitur-fitur dan postingan-postingan dari akun ternamanya pada asik-asik banget! Sampe kita tuh bisa menandai karakteristik akun-akun dari postingan yang disajikan hingga karakteristik komentar netizen di sebuah postingan. Ada akun yang bermanfaat karena memberikan informasi terbaru dan menginspirasi, pun juga ada akun yang isinya receh. Netizen-netizennya juga beragam, dari yang realistis, logis, bijak bersosmed, sampe ada juga loh yang gampang ngegas, hehe…

Dijamin bikin betah deh, kalo terus menjelajahi Instagram kapanpun! Karena tiap berapa menit sekali, akan ada berita dan info terbaru yang bisa diakses. Ngga Cuma informasi dari lokal aja, bahkan setingkat internasional!

Namun, dengan semakin banyak yang mengakses, ratingnya pun juga semakin bagus, maka pemilik perusahaan juga semakin kaya. Ini karena setiap detiknya menghasilkan pundi-pundi uang bagi dia. Sementara kitanya semakin terlena dengan waktu yang sebenarnya bisa dipakai untuk hal yang lebih bermanfaat *ups

Tagar adalah koentji!

Menurut sebuah studi dari Siply Measured, pengguna yang menggunakan hashtag pada setiap postingannya, akan meningkatkan engagement sebesar 12,6% daripada pengguna yang tidak menggunakannya. It means, bisa diindikasi kalau sebuah postingan itu cepet viralnya selain karena banyak likes dan memang postingannya yang menarik, ternyata tagar juga berpengaruh besar. Karena jangkauan Instagram nih internasional, maka jadinya kalau banyak yang meramaikan suatu tagar, bakal jadi trending topic! Semakin banyak orang yang menggunakan tagar tertentu, semakin banyak orang yang akan tahu dan mengikuti tagar tersebut, kemudian ikut pula meramaikannya. Apalagi teknologi udah pesat gini, jadi cepet viralnya.

Dan seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini, dunia instagram diramaikan dengan tagar #untiltomorrow. Pada awal tagar ini booming di Indonesia, ngga semua orang memahami apa maksud dari tagar tersebut. Namun, meskipun tidak terlalu dikenal pada awalnya, para millenial dan generasi Z sudah ada yang memposting sebuah foto dengan tagar #untiltomorrow. Karena sebagian besar netizen belum memahami tagar ini, akun-akun Instagram yang memposting banyak hal baru dan kekinian pun mulai bermunculan dan melakukan jajak pendapat tentang postingan itu ke semua netizen melalui feed mereka.

Tanggapan netizen pun beragam. Ada yang kesal karena tidak tahu apa yang sedang viral, dan saking kesalnya tuh sampe ada yang iseng nyimpenin semua foto-foto dengan hashtag #untiltomorrow. Dengan tujuan, kalau tagar ini udah berakhir, bakalan dijadiin meme oleh oknum tertentu serem ga sih wkwk... Dan sebagian besar netizen juga ikut berkomentar untuk menanyakan maksud challenge tersebut. Lalu muncul di kolom-kolom komentar, penjelasan singkat tentang tagar #untiltomorrow. Kamu.. termasuk salah satu yang ngikutin challenge ini atau di kubu yang ngga ngerti apa-apa? 

Singkatnya, nih tagar tuh ya kudu ngepost foto dan ngga boleh dihapus sampai besoknya, harus 24 jam ada di feed instagram kita. Kriterianya siih, ngepost foto yang muka kita ngga pas banget, pas lagi jelek gitu wkwkwk… Dan bahkan kalo kita ciwi-ciwi nih anggep aja tuh tagar disuruh ngepost foto aib (karena bagi ciwi-ciwi, foto yang ekspresi wajahnya jelek tuh aib). Tul ga? Ngaku hayo :D

Dan ngga berhenti sampai di situ, kamu yang udah ngepost tuh foto, trus kalau ada yang like dan komen tagar #untiltomorrow, kamu bisa kirim DM ke orang tersebut dan menyuruhnya untuk posting foto yang 'ngga bagus' juga. Jadi semacam kamu kudu nyari the next korban untuk bisa ditantang ngelakuin challenge ini. Dan bagi siapapun yang menerima DM dan diminta untuk menanggapi challenge itu, wajib banget buat ikutan! Eh ralat ding. 

Wajib buat ikutan bagi yang mau aja. Karena ngga semua orang yang dapet tuh challenge mau ngelakuin juga. Beragam sih alasannya~ kamu termasuk yang mana? Pelaku? Korban? Keduanya? Atau yang 'bodoamat apaan sih tuh'? 

Pengen Dianggep Tapi Latah?

Ingin diakui keberadaannya atau eksistensinya. Ngga pengen dianggep kudet di kehidupan sosial kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara, memang cirinya manusia. Apalagi manusia-manusia yang masih muda, yang baru gede, yang perlahan bermetamorfosis dari vulva ke larva, *eh. Dari anak-anak ke dewasa. So, wajar aja kalo di usia ini, anak muda banyak coba-coba hal baru buat nyari jati dirinya, nyari dimana eksistensinya itu diposisikan dalam kehidupannya. Apa masuk kategori anak hits atau nerd (kutu buku, kudet). 

Suatu hal yang baru, viral atau kekinian seolah adalah target kehidupannya. Yang misinya adalah harus menempuh berbagai macam cara agar bisa dianggap kekinian. Ngga kudet!

But, seriously? Itukah visi kehidupan yang sebenarnya? Bagi sebagian anak muda yang belum menemukan hakikat kehidupannya ini untuk apa, jawabannya adalah: Ya! Dan bagi mereka, hidup tuh santai, ngalir aja layaknya sesuatu yang mengambang di sungai mengikuti arah aliran sungai kemana perginya~

Sesuatu yang mengambang tuh apa aja ya? Daun? Ranting? Bahkan sampah yang udah ngga bermanfaat(?) ah, you know lah, gimana sih sesuatu yang Cuma ngalir gitu aja

Kalo manusia ngga punya visi yang jelas, bisa aja malah ngikutin sesuatu yang malah menjerumuskan atau merusak kehidupannya. Orang yang ngga punya tujuan, maka hidupnya akan terombang-ambing tak tentu arah. Bahkan berujung pada sad ending! Neraka?!? Muda kaya raya, mati masuk surga? bagaimana kalau malah sebaliknya? Na'udzubillah! Hiiyy mau?

Nah kalo gamau, makanya perlu banget kita punya visi kehidupan yang jelas!

Visi Kehidupan Yang Jelas Kudu Dicari #Untiltomorrow Dan Seterusnya

Manusia diciptakan dengan akalnya. Inilah yang membedakan dengan hewan. Dan menjadi muslim adalah kenikmatan yang luar biasa. Mengapa? Karena dalam Islam kita dibimbing untuk menggunakan akal kita dengan benar. Bahkan dengan akal kita bisa dinaikkan derajatnya menjadi manusia yang mulia di sisi-Nya. Keren, kan? 

Untuk menentukan visi kehidupan yang jelas pun, peran akal ini sangat dibutuhkan agar mau tunduk pada hukum yang paten (Islam). Agar mengetahui bagaimana hakikat kehidupan manusia, ada tiga pertanyaan besar, uqdatul kubro, yang harus dijawab: darimana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan ke mana dia setelah kehidupan ini berakhir?

Sebagai manusia dan seorang muslim yang diberi akal dan kemampuan berpikir oleh Allah, tentu kita bisa memikirkannya secara logis dan dapat dibuktikan. Kita darimana? Dari ayah ibu kita, yang kalo diurutin terus kakek, nenek, buyut sampe di ujung ada Nabi Adam, kisah yang kita dengar sedari kecil dari ayah ibu atau guru agama kita bahwa dia adalah manusia pertama. 

Dan kemunculan Nabi Adam pun tidak secara tiba-tiba clinggg! Melainkan ada yang menciptakan. Siapa? Tentunya yang lebih besar, tidak lemah, tidak terbatas, dan lebih lebih daripada manusia, yakni Allah SWT.  Jadi ketemu jawabannya bahwa manusia berasal dari Allah. Buktinya, Allah berfirman dalam QS. Ghafir: 67:

“Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti.”

Kemudian disusul dengan pertanyaan mau ngapain aja kita di sini? Ini juga ada di map-nya dalam kehidupan manusia. Panduan ini udah dikasih gratis oleh Allah, yang diturunkan berangsur-angsur melalui Rasulullah. Tinggal dibuka aja tuh di surat Az-Zariyat ayat 56:

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” 

Jadi ternyata simple ya, manusia tuh cuma disuruh ibadah oleh Allah. Bentuknya macam-macam, selama diniatkan karena Allah dan caranya benar, apapun yang kita lakukan itu bernilai ibadah. Seperti membantu orang tua, mengerjakan tugas sekolah dan belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mengkaji Islam secara intensif, dan lain sebagainya, itu merupakan ibadah yang pahalanya juga ngga sedikit!

Gimana tuh? Enak kan jadi muslim? Cara mendapatkan pahala aja mudah banget, apapun bisa dilakukan asal sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian akhir dari kehidupan ini, setelah kita nabung dan ngumpulin banyak pahala, akan kembali lagi kepada Allah.

“Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [QS. 29: 8]

Jadi gitu guys! Kehidupan kita ini sesungguhnya hanya untuk beribadah kepada Allah. Kita harus nemuin dan terus bertanya pada diri kita, kita hidup nih buat apasih, apa yang mau aku cari? Apa yang mau aku dapatkan? Trus setelah dapat yang kumau, apalagi?

Kalau pertanyaan-pertanyaan ini udah terkoneksi dengan tujuan Allah menciptakan kamu, dan kamu sudah menemukannya, maka selamat!! Langkah selanjutnya adalah tetap teguh pada pendirianmu dan sabar. Jalurmu sudah benar, hanya perlu keistiqomahan. Sulit memang, tapi bukan berarti tidak bisa khan yaa... Pasti bisa jika yakin kepada Allah. Jangan mudah menyerah, teruslah belajar mencari ilmuNya. Karena ini yang kelak akan menuntunmu pada kebahagiaan hakikiNya. 

Life #untiltomorrow Or #untiltoday?

Kalo kita udah punya visi yang jelas dalam kehidupan mau ngapain, tentu kita bakal pilah-pilih mana hal-hal yang semakin mendekatkan kita pada tujuan kita. Dan sebisa mungkin menjauhi hal-hal yang membuat kita terlena atau malah menghambat kita menuju pada target kehidupan kita. Dengan mengetahui hidup ini untuk apa, maka kita akan berusaha untuk hati-hati pada setiap pilihan yang ada di depan kita. Karena hidup itu belum tentu sampai #untiltomorrow, guys! Hidup itu singkat! Kalo hidupnya ternyata #untiltoday trus posisi kita malah having fun, hura-hura, nunda pekerjaan atau ninggalin yang wajib, terlena dengan godaan dunia, gimana?

Jangan sampai kehidupan yang singkat ini malah kita isi dengan hal-hal yang ngga bermanfaat, ngga menambah amal kita, dan ngga menambah kualitas keimanan kita di hadapan Allah. Udah capek-capek ini itu, eh ternyata ngga ada harganya, sia-sia, dan akhir kehidupan kita ngga sesuai ekspektasi untuk bisa jadi umat terbaik dan mendapat surga-Nya.

Jadi sepenting itu visi dalam kehidupan dan peran akal bagi seorang muslim, yakni untuk menimbang-nimbang segala perkara dalam kehidupan agar kita bisa #happyending, dan hidup di Surga nanti yang ngga cuma #untiltoday setelah yaumul hisab, tapi kekal abadi #untiltomorrow dan selama-lamanya.

So, as a smart muslim yang punya visi kehidupan yang jelas, Choose your Choice, or you will regret it!