-->

Tenangkan Pasien Corona, Staf Medis Pasang Foto Senyum di ID Card

Jakarta - Para tenaga medis virus Corona memasang foto tersenyum di ID card mereka untuk menenangkan pasien Corona.

Dirawat di rumah sakit kadang membuat pasien menjadi tegang, terlebih ketika krisis virus Corona. Apalagi ditambah perlengkapan alat pelindung diri APD baju pelindung, tudung medis, masker, dan kacamata, membuat pasien semakin cemas.

Inilah yang dilakukan Robertino Rodriguez, seorang ahli terapi pernapasan di Rumah Sakit Scripps Mercy di San Diego, Amerika Serikat, dengan menaruh foto laminasi wajahnya yang tersenyum bersama dengan namanya pada peralatan APD yang ia pakai, sebagai upaya untuk menenangkan pasiennya. Dia membagikan idenya di Instagram dan ketika berita ini ditayangkan telah disukai 30.000 lebih pengguna. Ide Rodriguez pun sampai ditiru oleh tenaga medis lain.

"Kemarin saya merasa tidak enak untuk pasien saya di UGD ketika saya akan datang di ruangan dengan wajah saya ditutupi PPE (APD)," tulis Rodriguez dalam unggahan Instagram-nya, dikutip dari CNN, 12 April 2020.

"Senyum yang meyakinkan membuat perbedaan besar bagi seorang pasien yang ketakutan. Jadi hari ini saya membuat kartu ID berlaminasi raksasa untuk APD saya. Jadi pasien-pasien saya dapat melihat senyum yang meyakinkan dan menghibur."

Robertino Rodriguez, seorang terapis pernapasan, memasang foto laminasi wajahnya bersama namanya di perlengkapan APD-nya, sebagai upaya untuk menenangkan pasiennya.[CNN]

Derek DeVault, seorang perawat di Los Angeles, dan beberapa rekan kerjanya memuji ide Rodriguez. Dia menyebut gagasan itu "luar biasa."

"Pasien-pasien ini sendirian di rumah sakit, tidak diizinkan pengunjung dan dikelilingi oleh tim perawatan yang tertutup dari kepala ke ujung kaki dengan APD," katanya. "Melihat wajah siapa di balik APD yang tertutup rapat, bisa membawa kemudahan dan kenyamanan pada saat yang penuh tekanan."

Amerika Serikat kini menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian tertinggi di dunia pada Ahad, menyalip Italia yang sebelumnya menderita kematian tertinggi.

Data yang dipublikasi Universitas Johns Hopkins menyebut angka kematian pasien virus Corona di Amerika pada Sabtu, 11 April 2020, naik menjadi total 20.389 orang atau melampaui Italia yang tercatat 19.468 orang. Sementara kasus virus Corona di Amerika Serikat mencapai 524.903 kasus. [tempo.co]