-->

Soal Tas ‘Bantuan Presiden’, Politisi PKS : Miris, Seolah-Olah Itu Bantuan dari Kantong Jokowi


Bantuan sosial bagi warga terdampak wabah Covid-19 tersendat lantaran tas pembungkus paket berisi sembako bertuliskan ‘Bantuan Presiden’ tersebut belum selesai dicetak.

Menyikapi hal tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera M. Nasir Djamil, menyayangkan jika benar hanya gara-gara tas yang bertuliskan ‘Bantuan Presiden’ belum siap emngakibatkan sembako ditunda untuk dibagikan ke masyarakat miskin.

Nasir Djamil juga prihatin dengan hal tersebut, lantaran hanya karena menunggu tas tersebut siap. Jutaan masyarakat harus menunggu dalam kondisi kelaparan.

“Kondisi ini tentu membuat kita miris dan seolah-olah bantuan itu berasal dari kantong Presiden Jokowi, padahal itu uang berasal dari rakyat,” ujar Nasir, Rabu (29/4).

Dengan tegas, Nasir mengatakan, seorang presiden seharusnya tidak boleh menjadikan momen pandemik ini sebagai aji mumpung mencari popularitas.

“Mental aji mumpung tentu tidak boleh ada dalam cara kerja presiden. Tapi boleh jadi mungkin ada survey yang menyebutkan bahwa rakyat ternyata senang mendapatkan tas yang bergambarkan presiden jokowi,” sindirnya.

Dia pun menyindir sejumlah kepala daerah yang juga memamakai cara Presiden Jokowi. Yakni, menempel stiker di setiap bantuan yang dibagikan.

“Jadi jangan salahkan kepala daerah yang menempelkan stiker yang bergambar dirinya karena bisa jadi kepala daerah itu meniru cara Presiden Jokowi,” tandasnya. [Rmol]