-->

Syiar Islam Jepang 2020

Oleh : Ustadz Felix Siauw 

Kajian di Indonesia itu biasa, kita mayoritas disini, Masjid juga banyak, pengisinya juga tersedia. Kalau kajian di Jepang beda lagi, semuanya serba terbatas, perlu persiapan

Di Jepang, mendatangkan pemateri saja sudah lumayan, mulai dari tiket, akomodasi, sampai persiapan teknis, semua perlu perhitungan, semua perlu kerja tak singkat

Terlebih-lebih, mereka yang di Jepang juga punya jadwal kerja yang rapat, tahu sendiri bagaimana workaholic-nya orang Jepang, yang membuat mereka juga terpengaruh

Safarinya bertajuk "Syiar Islam Jepang 2020", bertempat di 6 kota, dalam 7 hari, sedang koordinasi hanya sebatas lewat dunia maya, tapi acaranya alhamdulillah istimewa

Yang lebih menarik lagi, animo dari Muslim Indonesia di Jepang untuk mendalami Islam, mulai dari berhijab, tahsin Al-Qur'an, sampai pendalaman fiqih mereka pelajari

Bahkan, gerakan-gerakan dan komunitas Islam menjamur, seperti gerakan shalat dimanapun, tadarus sambil travel, sampai beramai-ramai memadati Masjid

Di Nagoya, Masjid ditebus beranai-ramai oleh komunitas Indonesia, di tempat lain berkolaborasi dengan jamaah Pakistan untuk memakmurkan Masjid

Bahkan ceritanya, tiap libur sepekan sekali, di subuh hari, jamaah bersama imam menjemputi satu-persatu jamaah, agar shalat di Masjid, dengan jarak yang tak dekat

MasyaAllah, "inna ma'al 'usri, yusraa", dalam kesempitan itu ada keluasan. Dalam kesulitan memegang Islam itu, justru banyak Muslim yang mau mendalami Islam

Sementara di Indonesia, kita menghadapi Islamophobia, Muslim yang ketakutan Islamnya sendiri, lalu menuduh mabok agama, kadal gurun, radikal dan intoleran

Di Jepang, mereka mengenal hijab itu wajib, dan diulurkan tanpa harus dituduh "Arabisasi". Di Jepang, topi dengan kalimat tauhid bahkan mendapat apresiasi warga lokal

Barakallahu fiikum kawan-kawan di Jepang, semoga selalu istiqamah, dan jadi pelajaran Muslim Indonesia, untuk lebih bangga dengan Islam di negeri kaum Muslim

@pengajian.kirigaoka @tadarustraveller_japan