Keserakahan Penguasa
Oleh : Ustadz Felix Siauw
Yang terjadi di negeri ini bukan intoleransi, tapi keserakahan, ketidakadilan dan kedzaliman. Sebab lapar dan haus kuasa, semua jalan menuju ke sana dihalalkan
Lihat saja bagaimana kasus ujaran kebencian yg baru-baru ini terjadi, hanya untuk meyakinkan pemilih, fitnah dibuat, tudingan dialamatkan, dan Islam dimonsterisasi
Semuanya berawal dari kekuasaan yg ingin dipertahankan, sebab kekuasaan adalah alat yg sangat efektif mendapatkan harta kekayaan dan juga aqidah agama
Siapapun yg bukan dari partaiku harus dijatuhkan walau mereka tak memiliki kesalahan, dan yg ada di partaiku serta koalisiku harus dibela meskipun penista
Walau ujaran kebencian yg terjadi jelas-jelas mengundang benci bahkan nafsu membunuh, tapi semua dibela sebab para penguasa itu punya imunitas hukum
Perhatikan, bagaimana seseorang yg beragama minoritas selalu dibolehkan memprovokasi agama mayoritas. Saat Muslim meminta kebenaran, mereka katakan intoleransi
Padahal yg sejak awal mengungkit soalan agama adalah penguasa dan kroco-kroconya, tapi mereka memang tak bisa salah, sebab mereka yg menentukan hukum
Tugas penguasa adalah menerapkan hukum seadil-adilnya, pertanyaannya, bagaimana bila penguasa ini yg jahat? Maka kejahatan akan dilegalisasi dan dilembagakan
Saat itu terjadi, orang-orang yg baik akan diancam dirinya, siapa saja yg membongkar kedzaliman dan ketidakadilan akan diperkarakan, agar tak lagi mengganggu
Kita saksikan sendiri bagaimana kasus penyiraman air keras pada penyidik KPK, keberpihakan pihak berwenang, juga kriminaliasi yg dilakukan pada para ulama
Lain dengan penguasa dalam Islam, ia diperintahkan untuk menerap hukum pada ummatnya, tapi tak sembarang hukum, tapi hukum yg berasal dari Allah Swt
Dengan itu ketidakadilan bisa dicegah, sebab hukum tak bisa diubah seenak penguasa, dengan begitu orang-orang yg buruk akan tersaring dari jabatan penguasa
Tugas kita berdoa, berusaha, mengkaji Islam, dan dakwahkan Islam terus menerus. Jangan putus asa, sebab manusia pasti akan merindukan kebenaran.
Posting Komentar