Two State Solution “It’s Not The Real Solution”
Oleh : Fatimah Abdul (Aktivis Muslimah)
Bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Global Sumud Flotilla beberapa waktu yang lalu telah diculik. Kapal-kapal kemausiaan yang membawa bantuan berupa makanan, obat-obatan dan juga sejuta harapan. Aktivitas pengiriman bantuan tersebut diblokade oleh Zionis Israel. Seruan yang ditujukan untuk para Gen-Z supaya peduli pun akhirnya membahana di seluruh penjuru dunia. Ini bukan sekedar bantuan yang ditahan, ini bukan hanya tentang serangan terhadap saudara seiman palestina akan tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan yang telah dilanggar, diabaikan dan diserang sedemikian rupa.
Peristiwa ini tentu saja menimbulkan reaksi keras dari berbagai belahan dunia. Tuntutan massa Gen-Z untuk melakukan demonstrasi di beberapa negara termasuk di eropa pun terjadi. Unjuk rasa ini bertujuan untuk memprotes pencegatan terhadap iring-iringan kapal Sumud Flotilla yang di planning mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil Gaza.
Unjuk Rasa Meluas
Di Maroko muncul tuntutan rakyat dalam skala besar yang dipimpin oleh kelompok Gen-Z 212 pasca peristiwa pencegatan dan penyerangan kapal-kapal kemanusiaan Sumud Flotilla. Mereka menghendaki supaya pemerintahan dibubarkan karena telah dianggap gagal memenuhi hak-hak sosial rakyat. Demo ini berlangsung selama beberapa hari.
Gelombang protes yang pro terhadap Palestina juga melanda kota-kota besar di Eropa tidak lama setelah tindakan zionis Israel memblokade armada kapal bantuan yang handak menuju daratan Gaza. Puluhan ribu massa memenuhi jalan-jalan untuk memprotes, akan tetapi sebagian dari aksi tersebut berakhir dengan kericuhan serta perusakan fasilitas umum dan juga area pertokoan.
Israel benar-benar mendapatkan kecaman luar biasa kali ini dan semakin terpojok. Dunia beraksi dengan cepat mulai dari London Inggris, Paris, Roma Italia. Mereka sudah sangat muak dengan perbuatan keji dan kesewenang-wenangan yang dilakukan Israel. Massa mulai sadar bahwa apa yang dilakukan Israel sungguh diluar batas kemanusiaan dan pantas mendapat perlawanan.
Zionist Pantas Dilawan
Sikap Israel yang keras kepala, arogan dan tidak memiliki rasa belas kasihan membuat dunia merasa jengah. Berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan genosida yang dilakukannya, akan tetapi upaya-upaya tersebut seakan sia-sia
karena Zionist mendapatkan dukungan sekaligus bantuan dari AS. Aksi kemanusiaan kapal-kapal Sumud Flotilla adalah bukti bahwa kekejaman Israel tidak bisa dilawan hanya dengan bantuan kemanusiaan, meja diplomasi maupun kesepakatan dua negara yang saat ini digagas dan dianggap sebagai solusi yang terbaik.
Kesepakatan perdamaian sesungguhnya bukan solusi yang sesungguhnya. Mengapa? Berdasarkan track record yang dimilikinya, Israel membuktikan bahwa kesepakatan-kesepakatan yang pernah dibuat sebelumnya selalu saja dilanggar. Israel bukanlah bangsa yang menepati janji, karakter ini telah digambarkan dalam Kitab suci al-Qur’an dalam surah Al-Baqarah ayat 61 yang artinya: " Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu ditimpakan karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas."
Two State Solution “Haram”
Jika dilihat dari sisi sejarah, tanah palestina adalah tanah kharaj yaitu tanah hasil dari pembebasan khalifah umar bin khattab pada masa pemerintahan khulafaur rasyidin yang sebelumnya tanah palestina ini dikuasai oleh bangsa Romawi. Pembebasan ini terjadi pada pada bulan Rajab tahun 16 H, dengan pengepungan terhadap pasukan Romawi selama 40 hari . pengepungan ini dipimpin oleh Abu Ubaidah Ibnul Jarrah Radhiyallahu ‘anhu sehingga menjadi Darul Islam.
Tanah palestina adalah tanahnya kaum muslimin maka haram hukumnya diberikan kepada penjajah israel. Penjajah harus diusir bukan malah diberi kebebasan untuk tinggal bersama apa lagi tabiat dan tingkah laku mereka sama sekali tidaklah baik. Fakta membuktikan bahwa zionis yahudi bukanlah bangsa yang mampu berkomunikasi layaknya manusia pada umumnya, mereka hanya mampu berkomunikasi dengan bahasa kekerasan. Maka sudah sepantasnya mereka diusir dengan jalan jihad fisabilillah.
Dengan menegakkan hukum Islam dibawah institusi khilafah maka zionis yahudi akan mampu dimusnahkan. “A two state solution is not the real solution”. Namun jihad mengusir penjajah israel adalah jalan yang tepat bukan melalui jalan perdamaian. Wallahu’alam bishawab.[]
Posting Komentar