-->

Menolak Two State Solution: Gen Z Wajib Menjadi Garda Terdepan

Menolak Two State Solution: Gen Z Wajib Menjadi Garda Terdepan

Oleh. Susi Ummu Musa

Kegundahan dan rasa kemanusiaan adalah bagian dari fitrah manusia yang lahir dalam diri setiap individu, itulah mengapa ketika melihat kedzoliman didepan mata kita tidak bisa diam saja. 
Pasti ada bentuk ekspresi entah itu sedih, marah, mengutuk bahkan hingga jiwa itu bergelora untuk beraksi melawan atau melakukan sesuatu. 
Barangkali inilah yang dialami para relawan kemanusiaan yang berjuang menjadi garda terdepan membela Palestina. 

Bertahun tahun sudah zionis menyerang Gaza tanpa ada sedikit pun rasa kemanusiaan nya, habis sudah bangunan yang dulunya tertata rapi disudut kota Gaza kini rata dengan tanah, yang paling memilukan adalah jasad jasad yang berhamburan karena ledakan b*m maha dahsyat. 
Tangisan bayi mungil yang kehilangan ibunya dengan luka di sekujur tubuh adalah pemandangan paling buruk abad ini, Karena mereka tidak mengerti apa apa. 

Diamnya penguasa membuat jiwa jiwa itu bangkit untuk segera melakukan pertolongan kepada warga Gaza yang terkepung didalam tanpa bantuan makanan dan minuman karena Zionis telah menutup akses menuju Gaza. 

Global sumud Flotila adalah salah satu bentuk dukungan untuk menembus gaza disaat 
Sejumlah negara mengirimkan bantuan lewat caranya dengan pesawat lalu menurunkan balon udara yang berisi bantuan makanan dan lain-lain. 

Namun apakah ini dibiarkan saja disaat perundingan yang tidak memberikan hasil bagi masa depan Gaza? 
Upaya pun masih terus dilakukan hingga Gelombang protes pro-Palestina melanda sejumlah kota besar di Eropa pada Kamis (2/10/2025), setelah Israel mencegat armada kapal bantuan kemanusiaan yang hendak menuju Gaza.

Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk menyuarakan kemarahan. Namun, sebagian aksi berubah ricuh dengan perusakan fasilitas publik dan pertokoan. Israel menuai kecaman internasional usai pasukan bersenjatanya menaiki sekitar 40 kapal yang berusaha menembus blokade laut Gaza. Lebih dari 400 aktivis asing ditangkap, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg.

Zionis benar-benar menjadi sorotan dunia, namun kekuatan yang dimilikinya masih ada sebab Amer*ka setia bersamanya. 
Hal ini justru semakin memantapkan siapa sebenarnya sang teror*s sejati. 

Gen Z telah benar benar marah dan bertindak meski aksi Global sumud flotila itu bukan satu satunya jalan untuk menyelamatkan Gaza dari zionis namun Gen Z harus terus lantang menolak Two state solution  bagi keduanya. 

Menerima zionis menjadi negara adalah bentuk pengkhianatan bagi harga diri Gaza yang selama ini hancur lebur, tak ada kata tolerir lagi untuk zionis laknatullah. 
Allah SWT berfirman:

“Dan Kami telah tetapkan kepada Bani Israil dalam Kitab itu: ‘Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’” (QS. Al-Isra’: 4)

Maka solusi dua negara (Two State Solution) yang didengungkan PBB sejak 1947 adalah proyek politik sekuler yang bertujuan mengukuhkan keberadaan Israel. Faktanya, solusi ini tidak pernah membawa perdamaian, melainkan menambah derita rakyat Palestina. Dalam pandangan Islam, tidak ada kompromi terhadap penjajahan di atas tanah umat.

Gen Z harus terus bersuara menjadi garda terdepan untuk melawan ketidakadilan dengan satu harapan besar membawa perubahan kepada islam sebagai solusi hakiki bagi keberlangsungan umat nantinya. 


Wallahu a lam bissawab