SIKAP SALAH BERTINDAK SOSOK PEMUDA SANGAT BERDAMPAK PADA MASYARAKAT
Oleh : Arianne Nur Rahmadhani
Salah satu pihak sekolah elit di Bandung marah akibat viral nya video yang beredar. Video itu berisikan 2 orang siswa yang sedang berbincang mengomentari berita demo yang sedang panas yakni Affan Kurniawan tertabrak dan meninggal pada Kamis, 28 Agustus 2025 yang sedang mengantarkan pesanan makanan di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Affan ditabrak dan dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Metro Jaya. Kedua Siswa itu berinisial SJA (perekam) dan DS (yang direkam). Video tersebut mendapat kecaman dari warganet sebab keduanya tampak menjelek-jelekkan peserta demo serta Affan yang kehilangan nyawa akibat tertabrak mobil polisi. Video itu dinilai tak etis dan tak berempati.
Untuk Menindaklanjuti hal tersebut, pihak sekolah SMA TARUNA Bakti mengeluarkan pernyataan bahwa siswa DS sudah lama tidak menjadi Siswa SMA TARUNA Bakti lagi. Lalu juga membuat keputusan untuk mengeluarkan siswa SJA.
Sebelum Affan tertabrak, suasana warga sekitar sudah cukup kurang kondusif. Tak hanya warga dan buruh saja yang turun ke jalan, mahasiswa dan pelajar dari berbagai daerah pun ikut turut meramaikan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada 195 anak yang diamankan di Polda Metro Jaya selama hampir 20 jam saat demo di DPR, Senin (25/8/2025). Para pelajar dari Jakarta, Tangerang, dan Bekasi itu mengaku ikut demo untuk menolak kenaikan gaji dan tunjangan DPR.
Psikolog Universitas Indonesia, Prof. Rose Mini Agoes Salim, menyoroti fenomena meningkatnya jumlah anak di bawah umur yang ikut aksi demonstrasi. Rose berkata "meskipun demo bisa jadi ajang belajar menyampaikan pendapat, remaja rentan terprovokasi karena kontrol diri mereka belum matang". Rose juga mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja membuat para pemuda tersebut menjadi lepas kendali karena pada lokasi demo tersebut terdiri dari berbagai kalangan dengan beragam emosi. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu para pemuda untuk melakukan kekerasan pada orang yang lebih tua. Hal ini seharusnya lebih dipastikan sebelum turun ke jalan mereka benar benar paham pada isu yang mereka perjuangkan.
Namun faktanya, ilmu psikologi sekarang lebih mengarahkan masyarakat dan individu menjadi ber mindset kapitalisme. Banyak dari mereka yang menjadi merasa banyak hal yang harus diperjuangkan demi memenuhi kepentingan dan kepuasan mereka sebagai masyarakat. Pada lapangan, kondisi demo yang semakin panas sangat dipengaruhi oleh amarah dari masa yang ada. Hal tersebut muncul karena pada dasarnya manusia memang mempunyai naluri yang harus disalurkan dan akan tersalurkan. Salah satunya adalah "Naluri Baqo" yakni naluri untuk mempertahankan diri.
Dalam pandangan Islam, manusia dipandang sebagai makhluk yang memiliki khashiyatul insan atau karakteristik khas yang membedakannya dari makhluk lain, yaitu akal dan kehendak bebas yang membuatnya mampu memahami dan menjalankan syariat (hukum-hukum Allah) secara sadar dan bertanggung jawab. Pemenuhan terhadap syariat ini bukan didasarkan pada dorongan psikologis semata, seperti keinginan atau kebutuhan emosional, melainkan merupakan bentuk ketaatan yang rasional dan spiritual kepada perintah Allah. Dengan demikian, pelaksanaan syariat dalam Islam bertumpu pada kesadaran akal yang mengarahkan manusia untuk tunduk kepada hukum-hukum Allah, bukan semata-mata karena dorongan hawa nafsu atau tekanan psikologis, tetapi sebagai manifestasi dari fungsi utamanya sebagai hamba dan khalifah di muka bumi.
Dengan menggunakan kacamata Islam, masyarakat akan lebih berfikir sebelum bertidak dalam segi hal apapun. Karena setelah melihat beberapa fakta, mereka akan berfikir atas status dari perlakuan tersebut apakah halal atau haram juga apakah berdampak buruk kepada banyak orang. Pastinya hal tersebut akan sesuai dan sejalan dengan aturan Allah. Jika masyarakat paham untuk membedakan perlakuan yang haq dan bathil, mereka tidak akan mungkin untuk diam jika meihat sesuatu yang bathil. Tidak akan juga sibuk dengan mengomentari perlakuan seseorang.
Surah An-Nahl ayat 125 berbunyi:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad ﷺ, memeluk Islam setelah peristiwa di mana Nabi dihina oleh Abu Jahal. Dalam kemarahannya, Hamzah langsung mendatangi Abu Jahal dan membelanya, lalu menyatakan keislamannya, meskipun pada awalnya belum sepenuhnya memahami ajaran Islam secara mendalam. Namun setelah itu, keislamannya menjadi kukuh dan tulus, dan ia menjadi salah satu pembela utama dakwah Rasulullah ﷺ di tengah tekanan para penguasa Quraisy yang zalim.
Peran Hamzah menunjukkan bagaimana ketegasan dalam menghadapi penguasa zalim tetap bisa selaras dengan prinsip-prinsip dakwah yang diajarkan dalam QS. An-Nahl ayat 125. Hamzah menjadi simbol bahwa dakwah tidak selalu berarti lembut secara pasif, tapi juga bisa berwujud ketegasan yang dibimbing oleh prinsip kebenaran dan akhlak, tanpa melampaui batas. Ini selaras dengan semangat QS. An-Nahl: 125, yang menyerukan dakwah yang kuat secara intelektual, emosional, dan etis termasuk dalam menghadapi para penguasa yang zalim.
Sejak masa Rasulullah ﷺ, pemuda telah menjadi garda terdepan dalam membawa perubahan yang hakiki (taghyir) menuju tegaknya kebenaran dan keadilan Islam. Dengan potensi energi, keberanian, dan idealisme yang tinggi, para pemuda seperti Ali bin Abi Thalib, Mus’ab bin Umair, Zaid bin Haritsah, dan Usamah bin Zaid tampil sebagai pelopor dalam menyebarkan dakwah, membela Rasulullah, dan menggerakkan masyarakat menuju perubahan sistemik yang dibangun di atas akidah Islam. Rasulullah sendiri memberi kepercayaan besar kepada para pemuda, bahkan menempatkan mereka pada posisi strategis dalam perjuangan, menunjukkan bahwa perubahan besar bukan hanya mungkin dimulai oleh generasi muda, tapi memang sangat bergantung pada kesadaran, komitmen, dan peran aktif mereka dalam menegakkan kebenaran secara menyeluruh.
Posting Komentar