-->

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat di Depan Mata


Oleh : Anisyah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan telah menyepakati kesepakatan rencana untuk mengakhiri perang di Gaza. Seperti dilaporkan Israel Hayom, Kamis (26/06/2025), Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyepakati rencana gencatan senjata di Gaza yang akan diterapkan dalam kurun waktu dua pekan ke depan. 

Dilaporkan, bahwa tujuan utama Trump dan Netanyahu dari gencatan senjata di Gaza adalah percepatan dengan negara-negara Arab, sebagai bagian dari perluasan Abraham Accords. 

Adapun point- point terkait gencatan senjata di Gaza menurut laporan Israel Hayom sebagai berikut:
* Perang di Gaza akan berakhir dalam 2 pekan dan syarat pengakhiran perang salah satunya masuknya empat negara Arab ( termasuk Mesir dan Uni Emirat Arab) untuk memerintah Jalur Gaza menggantikan Hamas. 
* Beberapa negara akan menerima banyak warga Gaza yang ingin bermigrasi. 
* Abraham Accords akan diperluas dan negara-negara Arab serta Muslim akan mengakui Israel dan menjalin hubungan diplomatik.
* Israel akan mengekspresikan kesiapannya terhadap solusi masa depan atas konflik dengan warga Palestina menurut konsep "dua negara", serta menyediakan reformasi dalam otoritas Palestina. 
* AS akan mengakui implementasi kedaulatan Israel atas Tepi Barat. 

Gencatan Senjata Bukan Solusi

Gencatan senjata bukanlah solusi permanen dalam menangani persoalan di Palestina. Dari track record selama ini setiap disepakati adanya gencatan senjata, pihak penjajah zionislah yang selalu melanggar kesepakatan tersebut. 

Melihat point point kesepakatan terkait kesepakatan gencatan sejata menurut laporan Israel Hayom yang dipaparkan terlihat dengan jelas kalau gencatan senjata hanya menguntungkan pihak zionis dan secara tidak langsung mengakui entintas zionis di tanah Palestina.
 
Persoalan Palestina butuh solusi yang tuntas, bukan solusi yang bersifat sementara yang hanya menangani persoalan kemanusiaan semata seperti apa yang dilakukan oleh organisasi-organisasi dunia yang terbukti tidak dapat menyelesaikannya. 

Solusi Hakiki

Solusi hakiki dari permasalahan di Palestina adalah dengan persatuan umat dalam naungan Khilafah. Khilafah adalah kepemimpinan umat atas seluruh kaum Muslim. Khilafah akan menjadi Junnah (pelindung) bagi siapa saja yang bernaung dibawahnya. Khalifah (pemimpin dalam Khilafah) akan menyelesaikan persoalan Palestina hanya dengan hukum syariat saja,bukan dengan yang lain, apalagi dengan solusi yang ditawarkan oleh para sekutu zionis. 

Syariat islam menetapkan bahwa penjajahan hanya dapat diselesaikan dengan jihad atau berperang oleh karena itu, Khilafah akan mengirimkan pasukan untuk berjihad melawan zionis. Melalui jihad yang dijalankan dengan niat tulus untuk membela agama, tanah suci, hak-hak umat Islam, Khilafah akan menjadi garda terdepan dalam mengusir penjajahan Zionis dari tanah milik umat Islam termasuk Palestina dan menghentikan kedzaliman yang dialami rakyat Palestina. 

Kepemimpinan dibawah naungan Khilafah tidak hanya bisa menangani persoalan di Palestina saja namun juga di negeri-negeri muslim lainnya. Dengan tegaknya Khilafah akan membawa perubahan yang signifikan karena seluruh umat manusia diatur dan dipimpin dengan syariat Islam yang merupakan aturan terbaik dari Allah SWT. Dengan penerapan syariat Islam secara menyeluruh diharapkan dapat terwujud kesejahteraan dan keberkahan kehidupan baik dalam aspek spiritual, sosial maupun ekonomi, sehingga menjadikan negara tersebut sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, memberikan kedamaian, keadilan, dan ketentrama bagi setiap individu tanpa terkecuali. 
 
Tegaknya Kepemimpinan Islam adalah kewajiban setiap muslim. Umat harus berjuang dengan sepenuh hati untuk mewujudkannya. Umat harus bergabung dan terjun langsung kedalam kelompok dakwah Islam ideologis yang solid dan terorganisir dengan baik yang mampu mengarahkan umat untuk berjuang dengan penuh kesadaran dan komitmen,serta meneladani jalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

Wallahu'alam bishawab