-->

Derita Generasi Muda Sulit Cari Kerja

Oleh : Dinda Kusuma W T

Hidup adalah perjuangan, agaknya ini adalah sebuah slogan yang tak pernah basi, khususnya bagi generasi muda Indonesia. Perjuangan hidup yang tak pernah ada habisnya. Berjuang menuntut ilmu di bangku sekolah hingga kuliah ditengah mahal dan buruknya kualitas sistem pendidikan. Yang beruntung bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi pun belum bisa menghela nafas lega. Justru setelah menyandang gelar sarjana, saat itulah perjuangan sebenarnya yang amat berat sedang dimulai.

Ya, begitulah kondisi generasi muda saat ini. Berada dalam tekanan dan kebingungan. Antara jumlah lulusan dan lowongan kerja yang ada sangat tidak sebanding. Alhasil, negeri ini dipenuhi oleh pemuda yang sedang memburu kesempatan merajut impian atau sekadar mencari penghasilan demi menyambung hidup. Seperti pemandangan miris di depan sebuah supermarket di Cianjur Jawa Barat yang sedang membuka lowongan kerja yang belakangan ini viral di media sosial.

Dilansir dari kompas.id, ribuan pria dan wanita memadati Jalan Siliwangi sejak pukul 05.00 WIB pada senin (14/7/2025). Mereka hendak melamar kerja di Khaira Store Hits, salah satu toko ritel terbesar di Cianjur. Antrean tersebut menyebabkan kepadatan arus lalu lintas dari arah Terminal Jebrod hingga menuju Alun-alun Cianjur. Kondisi ini di luar ekspetasi Khaira Store karena mereka hanya membuka 50 lowongan kerja. Ribuan pencari kerja rela berdesak-desakan dan berdiri selama berjam-jam pagi itu (kompas.id, 17/07/2025).

Kondisi miris ini adalah cermin abainya pemerintah terhadap pemenuhan hak seluruh rakyat. Hak mendapat penghidupan yang layak sebenarnya sudah tercantum dalam Undang-undang. Namun sekali lagi, dalam sistem demokrasi kapitalis kesejahteraan rakyat hanya sebuah delusi yang tidak akan terwujud. Alih-alih memberikan perhatian serius, pemerintah sempat berkomentar agar pengangguran segera bekerja di luar negeri menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia). Tampaknya telah hilang hati nurani para penguasa negeri ini. 

Banyaknya pengangguran juga disebabkan tidak adanya pengaturan yang tepat pada sistem penjurusan di sekolah. Idealnya, harus ada sinkronisasi antara lulusan dengan lapangan kerja. Misalnya jumlah lulusan keguruan harus seimbang dengan jumlah kebutuhan guru diseluruh daerah. Dengan demikian tidak ada kasus lulusan jurusan tertentu membeludak namun lapangan kerja yang sesuai tidak tersedia. Sekali lagi peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini.

Disisi lain, Indonesia adalah negara kaya Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa. Agaknya tidak masuk akal jika negeri sekaya ini tidak mampu menyediakan lapangan kerja, lebih-lebih menyejahterakan rakyatnya. Namun, pengolahan SDA yang salah kaprah telah membawa Indonesiapada titik ini. Hampir seluruh Tambang di Indonesia dikelola oleh swasta asing. Para pekerjanya pun banyak mengambil dari Tenaga Kerja Asing (TKA). Inilah yang terjadi jika negara menerapkan sistem kapitalisme.

Indonesia adalah negara berkembang yang tergerus oleh sistem kapitalisme. Sistem yang dikuasai oleh kaum kapital (pemilik modal besar) dan oligarki ini adalah sebuah jebakan besar. Utang luar negeri yang terus menumpuk serta investasi asing telah menghilangkan kedaulatan negara sedikit demi sedikit. Selain itu, kekayaan yang harusnya dinikmati oleh rakyat, malah dinikmati segelintir orang saja. Dalam sistem ini yang kaya makin kaya, yang miskin makin terpuruk dan sengsara. Tingginya pengangguran dan kemiskinan yang terjadi saat ini adalah salah satu bukti nyata.

Islam Solusi Hakiki

Demokrasi kapitalis telah gagal mewujudkan janji kenyamanan hidup. Sistem ini hanya menyajikan kenyamanan bagi kalangan atas. Satu-satunya langkah logis yang harus ditempuh oleh umat manusia adalah meninggalkan sistem ini. Sebuah sistem sempurna yang bisa menjadi solusi paripurna bagi seluruh persoalan manusia adalah Islam.

Islam adalah agama ideologis yang aturannya mencakup seluruh aspek kehidupan. Bukan hanya mengatur hubungan dengan Sang Pencipta, namun juga mengatur hubungan manusia sebagai individu, sekumpulan masyarakat bahkan institusi negara. Aturannya berasal dari Allah Swt yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Negara bersistem Islam adalah negara yang memiliki kedaulatan dan kemandirian penuh. Tidak ada celah bagi asing untuk masuk baik dari sisi sosial budaya, ekonomi dan politik. Seluruh kekayaan negara akan dikelola dengan sendiri oleh negara dan hasilnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Praktis, lapangan pekerjaan akan tersedia luas.

Negara Islam juga akan mengatur sistem pendidikan dengan baik sehingga mampu melahirkan tenaga ahli yang berkarakter islami. Setiap individu akan diberi pekerjaan sesuai dengan potensi dan keahliannya. Misalnya para ahli pertanian yang tidak memiliki lahan maka akan disediakan lahan oleh pemerintah. Tidak ada laki-laki akan dibiarkan menganggur, karena islam memandang bahwa mencari nafkah hukumnya wajib bagi setiap laki-laki.

Islam adalah aturan terbaik yang sempurna dan lengkap telah terbukti pernah mengukir kegemilangan selama lebih dari seribu tahun. Sejak awal berdirinya pada masa Rasulullah SAW hingga masa Kekhilafahan Turki Ustmani. Hanya Islam yang mampu memuliakan kehidupan seluruh umat manusia di dunia. Wallahu a'lam bishsawab.