-->

Rakyat Butuh Kesejahteraan, Bukan Vaksin Versi Kapitalis


Oleh : Ummu Neysa
 
Kunjungan Bill Gates ke Indonesia sejak puluhan tahun lalu menghasilkan kesepakatan besar di berbagai bidang dari perangkat lunak hingga lobi-lobi bidang kemanusiaan dan pendidikan. Terakhir kunjungan pendiri Gates and Melinda Foundation pada 7 Mei 2025 menyepakati bersama Presiden Prabowo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kerjasama terkait uji kilinis vaksin TBC tahap tiga yang sebenarnya sudah berjalan sejak September 2024.

Siapa Bill Gates? seorang filantrofis dengan segunung dana hibah yang diberikan sejak tahun 2009 sampai sekarang. Sudah lebih dari Rp 2,6 triliun dana yang digelontorkan ke Indonesia. Perlu diketahui dana hibah yang digelontorkan adalah strategi untuk mendapatkan proyek-proyek strategis di Indonesia. Karena Bill Gates bukan pengusaha biasa namun pengusaha kelas dunia dengan kerja sama di beberapa negara. Tujuannya ingin memperbesar perusahaan di sistem kapitalisme hari ini.

Uji klinis vaksin TBC tahap tiga sudah berjalan bersama tiga negara lainnya yaitu Afrika Selatan, Kenya, Malawi dan Zambia. Indonesia sudah menyuntikan ke 2095 warga. Indonesia termasuk dalam uji coba ini karena tertinggi kedua di dunia kasus TBC setelah india. Dalam setiap tahun kasus kematian 100.000 per tahun di Indonesia.
 
Urgenkah Vaksin TBC di Indonesia?

Mengingat tingginya kasus TBC di Indonesia membuat rakyat menyikapi uji klinis vaksin dengan pro dan kontra. Perlu berpikir lebih cerdas terkait kasus TBC di Infonesia mengapa begitu tinggi menurut data?

Indonesia dengan populasi sekitar kurang lebih 275 juta jiwa, penduduknya banyak miskin dan tak sejahtera. Perputaran keuangan hanya beredar di kalangan atas. Perbandingan orang kaya menurut data sangat jomplang. 100 ribu orang kaya harta kekayaannya setara dengan 1 juta kekayaan rakyat miskin.
Akhirnya rakyat dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan papan pun sangat sulit. Kebutuhan lingkungan yang bersih tak didapat rakyat har ini. Pekerjaan yang rutin dan pemenuhan gaji standar juga tak didapatkan. Banyaknya pengangguran, tingkat yang mencari pekerjaan membludak. Rumah layak huni jauh panggang dari api, Rumah 5 X 4 ditinggal sampai 4 sampai 5 kepala keluarga. Sanitasi rumah buruk. Belum lagi penyakit lainnya yang berbahaya menggerogoti rakyat hari ini. 
 
Penyakit TBC menurut pakar kesehatan, dapat dicegah dengan pemenuhan gizi, pola hidup dan lingkungan sanitasi yang bersih serta standar cahaya yang masuk rumah. Sehingga resiko penyakit ini sangat rentan dengan lingkungan yang demikian. 

Sejahterahkan gaji rakyat, penuhi kebutuhan, rentas kemiskinan cukupkan produksi sandang, pangan mereka. Penuhi kebutuhan tempat tinggal layak huni TBC pun kabur. Kalaupun ada kasus TBC akan tertangani dengan cepat karena fasilitas dan penjagaan kesehatan telah memadai oleh negara yang telah memenuhi kehutuhan rakyatnya. 

Misalkan seperti hari ini ingin mencegah naiknya kasus TBC dalam sistem pengaturan obat vaksin versi kapitalisme dan kebijakan dari pemilik modal, dipastikan pemberantasannya seperti pungguk merindukan bulan. 

Kesehatan Terjamin dalam Islam

Negara mengajak rakyatnya untuk taat pada syariat Islam dan penjagaan kesehatan individu, bermasyarakat maupun bernegara secera keseluruhan. Dengan mengatur pola konsumsi sebagaimana yang disyariatkan. Apa saja yang diharamkan tak boleh disentuh karena perbuatan dosa dan akan mendapatkan sanksi. 

Islam akan memenuhi semua kebutuhan yang diwajibkan oleh negara untuk memenuhinya baik bidang kesehatan, pendidikan maupun keamanan. Semuanya terjaga dengan tata kelola politik Islam. Karena negara Islam adalah pelayan pada rakyatnya. 

Peradaban seperti ini sudah diakui dalam sejarah. Ya terukir kegemilangan Khilafah Islamiyah yang melayani rakyatnya dengan pelayanan terbaik. Berbagai penemuan oleh ilmuan muslim dan tabib masih dimanfaatkan oleh dunia kesehatan modern hari ini. Seperti penemuan dari Ibnu Sina Al Razi, Abub Al Qasim Al Zahrawi, Al Biruni, Abu Muhammad Abdallah, Yuhanna Ibnu Masawayh (apoteker aromatik) dan sebagainya. Ya mereka memberikan sumbangsihya terhadap pengembangan kesehatan manusia. 
 
Wallahu a’lam bish-shawabi.