-->

BERLAYARNYA KAPAL MADLEEN, BUKTI CINTA UNTUK GAZA


Oleh : Lia Asani

Sebelum kapal heroik Madleen berlayar untuk menembus benteng Israel diperairan Gaza Palestina, menurut FFC (Freedom Flotilla Coalition), pada awal Mei 2025 serangan drone menyerang kapal relawan dengan misi yang sama bernama Conscience.

Kapal Madleen mulai berlayar dari Italia menuju Gaza pada Minggu 1 Juni 2025, penumpang dari kapal adalah 12 relawan dari berbagai negara. Misi mereka yakni mengantarkan berbagai bantuan langsung seperti susu formula bayi, popok, obat-obatan, bahan makanan dan peralatan desalinasi air (Dilansir dari BBCNewsIndonesia.com). 

Madleen yang telah berhasil menyeberangi lautan Mediterania, kemungkinan juga akan terus dihalangi menembus blokade Israel. Hal ini dirasakan oleh para relawan yang melihat pesawat drone terus mengincar kapal mereka. Namun, semangat kemanusiaan sama sekali tidak membuat para relawan itu gentar, nurani mereka begitu terusik dengan ketidakadilan yang dirasakan rakyat Palestina.

Salah satu relawan yang merupakan aktivis lingkungan bernama Greta Thunbreg mengatakan, "kita harus terus berusaha membantu warga Gaza, karena saat kita berhenti berusaha, saat itulah rasa kemanusiaan kita hilang. Sebahaya apapun misi ini, tidak lebih berbahaya dari diamnya dunia internasional saat menyaksikan genosida yang terjadi."

Semangat melindungi, menyayangi sesama serta saling bersinergi mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan antar manusia terutama saudara seiman inilah yang sejatinya diperjuangkan Islam. Selama masa kejayaan islam, hukum syariat diterapkan tidak ada yang tidak merasakan sakit ketika saudaranya didzolimi.

Dalam kapal Madleen, seperti perjuangan seorang ibu yang ingin menyelamatkan anak-anaknya, juga bagai ayah yang ingin melindungi buah hatinya dan bagai saudara dekat yang ikut merasakan penderitaan saudaranya, perasaan seperti itulah yang sedang ditunjukan kapal heroik ini. Jika bukan cinta lalu apalagi?

Allah Swt. berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan, mereka itu satu sama lain saling melindungi" (QS. Al-Anfal ayat 72).

Hanya satu kekurangan Medleen, yakin tidak memiliki pasukan dan senjata. Jika saja, perasaan semangat cinta kepada sesama dibarengi dengan jihad fiisabilillah, mencabut akar masalah yang sebenarnya bisa menghentikan kedzoliman Israel, tentu akan sangat sempurna.

Namun, itu tidak akan pernah terjadi selama sistem Islam belum ditegakkan dan kaum muslim belum meraih kekuasaan. Karena tidak ada kemuliaan tanpa Islam, tidak ada Islam tanpa syariat dan tiada syariat tanpa khilafah ala minhajin nubuwwah. 
Wallahu A'lam Bishawab.