-->

Tegakkan Khilafah, Bebaskan Palestina


Oleh : Asha Tridayana

Serangan terhadap Palestina semakin membuka mata masyarakat dunia bahwa umat Islam membutuhkan institusi negara untuk membebaskan Palestina dari Israel. Kaum muslim telah menyadari berbagai upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil malah menjadikan keadaan Palestina semakin terpuruk. Sebelumnya juga terbukti para ulama di dunia mengeluarkan fatwa terkait jihad melawan Israel. Jihad hanya dapat dilakukan dibawah wewenang negara tidak lain Khilafah sebuah institusi yang menyatukan seluruh umat Islam di dunia. Khilafah mampu mengerahkan tentara untuk berperang melawan Israel. Hal ini semakin mengisyaratkan urgensitas Khilafah di tengah umat Islam.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menampiknya bahkan menolak dengan tegas pembentukan kekhilafahan mana pun di pantai Mediterania. Dia mengancam akan menindak setiap serangan terhadap Israel tidak terbatas pada Yaman tetapi bisa meluas ke Lebanon dan wilayah lainnya. Sebelumnya Israel mendapat serangan rudal dari kelompok Houthi Yaman. Netanyahu semakin tidak terima dan memastikan kelompok Houthi akan mendapatkan balasan yang lebih keras dari Israel. Kemudian Netanyahu juga berucap berulang kali akan mengubah Timur Tengah dengan memutus poros kejahatan di Gaza, Lebanon, Suriah dan di tempat lain. Sebagai upaya memastikan kelangsungan hidup Israel (www.arrahmah.id 23/04/25).

Begitu tegas penolakan Netanyahu terhadap Khilafah, sejatinya semakin mengindikasikan ketakutan mereka terhadap kekuatan umat Islam. Karena umat Islam mulai terbentuk kesadarannya untuk menyerukan jihad dan tegaknya Khilafah sebagai solusi global masalah dunia. Tentu hal ini akan menyulitkan musuh-musuh Islam termasuk Israel dan kawanannya sehingga berbagai upaya pun ditempuh agar umat Islam tidak bersatu. Seperti di Yaman yang melakukan upaya solidaritas terhadap umat Islam di Gaza-Palestina malah diancam akan mendapatkan balasan lebih keras dari Israel.

Kondisi ini menambah pemahaman umat Islam bahwa masalah Palestina dan berbagai masalah hidup lainnya tidak cukup dengan solusi yang ditawarkan Barat. Seperti gencatan senjata dan solusi dua negara untuk Palestina, investasi dan utang untuk masalah perekonomian negara. Barat juga gencar dalam mengusung kebebasan, HAM, nation state, sekulerisme dan berbagai solusi yang semakin menjauhkan umat dari hukum Islam.

Disamping itu, dakwah menyerukan jihad dan Khilafah menjadi semakin jelas tergambar di tengah masyarakat dan terbukti bukan sekadar omong kosong atau NATO (No Action Talking Only). Sehingga sudah saatnya umat Islam menyambut seruan tersebut dan turut memperjuangkannya sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan. Karena setiap yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban termasuk dalam upaya menegakkan kembali hukum Allah swt.

Terlebih Khilafah merupakan ajaran Allah swt dan bisyarah Rasulullah saw yang pasti akan terwujud sesuai janji Allah swt yang akan memenangkan umat Islam. Tentu musuh Islam akan mencegah dan menghalangi tegaknya Khilafah. Termasuk penguasa muslim yang berkhianat akan membela dan mendukung musuh Allah swt demi kecintaannya terhadap kekuasaan dan gemerlap dunia. Mereka rela menghalalkan segala cara sekalipun mengorbankan saudara seakidahnya sendiri bahkan menggadaikan keimanannya. Naudzubillah.

Begitu keras musuh-musuh Islam menginginkan kehancuran Islam dan umatnya. Hal ini seharusnya semakin membuat kaum muslim menguatkan keyakinan dan perjuangannya dalam menjemput pertolongan Allah swt. Tidak hanya itu, realita kehidupan juga semakin parah kerusakannya karena berpaling dari hukum Islam. Sementara kapitalisme sekulerisme justru dijadikan sebagai aturan hidup. Inijuga memperlihatkan dengan jelas bahwa keberadaan Khilafah semakin nyata dinantikan seluruh kaum muslim.

Namun, umat Islam perlu dikawal agar dalam perjalanan perjuangan menegakkan Khilafah tidak salah arah atau berbelok di tengah jalan. Karena bisikan musuh-musuh Islam dengan bermacam tawaran duniawi sering kali menggoyahkan kesungguhan umat Islam. Oleh karena itu, diperlukan jamaah dakwah ideologis yang konsisten mengikuti metode dakwah Rasulullah saw tanpa terpengaruh dengan arus kapitalisme saat ini yang berorientasi pada manfaat atau pencapaian materi semata.

Para pengemban dakwah ideologis berkomitmen untuk senantiasa menguatkan upaya dakwah kepada umat. Agar umat semakin sadar dan paham bahwa umat Islam membutuhkan pelindung Khilafah yang berdaulat tanpa campur tangan pihak luar. Seperti yang telah terjadi pada negara-negara muslim justru tunduk pada Barat. Pengemban dakwah juga memanfaatkan situasi sekarang yang dipenuhi kemaksiatan dan kesengsaraan hidup untuk membangun kesadaran umat dan bersama mengembalikan kehidupan Islam sebagai solusi hakiki. Allah Swt berfirman, “Untuk setiap umat di antara kamu (umat Nabi Muhammad dan umat-umat sebelumnya) Kami jadikan peraturan (syari’at) dan jalan yang terang.” [QS. Al-Maidah (5): 48]

Wallahu'alam bishowab.