-->

SEBUAH SERUAN GLOBAL PERSATUAN KAUM MUSLIMIN BEBASKAN PALESTINA


Oleh : Rutin SEI (Aliansi Penulis Rindu Islam)

Perjuangan Palestina telah menjadi simbol ketidakadilan dan penderitaan yang tak kunjung selesai, meskipun dunia internasional terus memberikan kecaman terhadap kekerasan yang terjadi. Warga Palestina, khususnya di Gaza, telah lama menjadi korban kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel. Serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan Israel terus mengakibatkan korban jiwa, merusak infrastruktur, dan memaksa lebih banyak orang Palestina untuk hidup dalam kondisi yang sangat sulit. Namun, meskipun penderitaan ini terus berlangsung, respons dari dunia internasional, terutama negara-negara besar dan negara-negara Muslim, sering kali tidak lebih dari sekadar kecaman tanpa tindakan nyata.

Seperti yang dilaporkan oleh berbagai sumber media internasional, termasuk Al Jazeera dan CNN Indonesia, kondisi di Gaza semakin memburuk. Sebuah laporan pada 21 April 2025 menyebutkan bahwa serangan udara Israel telah menyebabkan lebih dari 30 orang tewas di Gaza, sementara lebih banyak korban terluka. (https://www-aljazeera-com, 21/4/25). Laporan-laporan ini tidak hanya mencatat angka-angka korban jiwa, tetapi juga menggambarkan penderitaan kemanusiaan yang sangat mendalam. Di tengah serangan brutal ini, warga Palestina yang masih bertahan terpaksa mengonsumsi makanan yang tak layak, seperti daging kura-kura, karena kelangkaan pangan yang sangat parah. Kondisi ini menggambarkan betapa tak terhingga penderitaan yang dialami oleh mereka yang hidup di bawah penjajahan dan blokade.

Namun, meski dunia internasional berusaha menyuarakan kecaman dan memberikan bantuan kemanusiaan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa upaya tersebut masih sangat terbatas. Dua juta warga Gaza yang kini bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan menunjukkan betapa hancurnya sistem dan infrastruktur di wilayah tersebut. Dengan adanya serangan yang terus-menerus dan keterbatasan bantuan, kehidupan rakyat Palestina semakin terjepit.

Kecaman terhadap kekerasan Israel terhadap Palestina memang banyak muncul dari berbagai negara dan organisasi internasional. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kecaman ini cukup untuk menghentikan agresi Zionis? Jawabannya, tentu saja, tidak. Sebagai contoh, meski banyak negara Muslim yang secara lisan mengutuk serangan Israel, namun tidak ada tindakan nyata yang diambil untuk menghentikan kekerasan ini. Negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, yang selama ini menjadi sekutu utama Israel, justru terus mendukung kebijakan agresif Israel, mengesampingkan penderitaan rakyat Palestina.

Di sisi lain, para penguasa Muslim yang seharusnya menjadi pelindung umat Islam, lebih memilih untuk diam atau hanya memberikan kecaman ringan tanpa langkah-langkah konkret. Dalam situasi ini, umat Islam sering kali dihadapkan pada ketidakmampuan para pemimpin mereka untuk bertindak secara tegas demi pembebasan Palestina. Bahkan ketika seruan untuk jihad mulai menggema di berbagai penjuru dunia, para penguasa negara-negara Muslim tetap terjebak dalam kepentingan nasional yang sempit dan tidak mampu menyatukan kekuatan umat.

Jihad Sebagai Solusi

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk membantu sesama Muslim yang tertindas, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an yang menyatakan bahwa umat Islam adalah saudara satu sama lain. Rasulullah SAW juga menyatakan bahwa umat Islam adalah satu tubuh, yang jika satu bagian tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya. Penderitaan Palestina adalah penderitaan umat Islam secara keseluruhan, dan kewajiban untuk membebaskan mereka adalah tanggung jawab kita semua.
Dalam konteks ini, jihad bukan hanya berarti peperangan fisik, tetapi juga upaya untuk melawan penindasan dengan segala cara yang sah. Jihad dalam arti yang lebih luas adalah perjuangan untuk menegakkan keadilan, menghapuskan penjajahan, dan melindungi hak-hak umat Islam. Oleh karena itu, perjuangan untuk membebaskan Palestina adalah bagian dari jihad global umat Islam. Untuk itu, kita harus bersatu dalam satu tujuan, yakni menghentikan penjajahan Zionis dan memastikan bahwa rakyat Palestina dapat hidup dengan aman dan bebas.

Namun, untuk mewujudkan pembebasan Palestina, kita tidak bisa hanya mengandalkan kecaman atau bantuan kemanusiaan semata. Umat Islam harus menyadari bahwa persatuan adalah kunci untuk menghentikan penjajahan. Saat ini, umat Islam terpecah dalam banyak negara dan kepentingan yang berbeda-beda. Nasionalisme, yang merupakan warisan dari penjajahan, telah menjadi penghalang utama untuk mewujudkan persatuan yang sejati.

Untuk itu, umat Islam harus melepaskan ikatan nasionalisme dan menyadari bahwa hanya dengan persatuan umat yang dibimbing oleh satu kepemimpinan global yang adil, yaitu Khilafah, kita dapat menghentikan penjajahan dan memberikan perlindungan yang sejati kepada Palestina. Khilafah, sebagai bentuk kepemimpinan umat Islam secara global, akan mengkoordinasikan perjuangan umat Islam di seluruh dunia, mengarahkan sumber daya dan kekuatan umat untuk mencapai tujuan bersama, yakni pembebasan Palestina dan penegakan keadilan Islam di seluruh dunia.

Oleh karena itu, seruan untuk membebaskan Palestina harus menjadi seruan global. Kita harus terus mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita adalah satu umat, dan kewajiban untuk membantu Palestina adalah kewajiban kita semua. Setiap Muslim, di mana pun mereka berada, harus terus berjuang untuk mewujudkan persatuan umat Islam dan menuntut para pemimpin negara-negara Muslim untuk melaksanakan kewajiban mereka dalam membebaskan digelorakan. Para pengemban dakwah harus bekerja tanpa henti untuk mengedukasi umat tentang pentingnya persatuan dan perjuangan untuk membebaskan Palestina. Hanya dengan gerakan yang terorganisir, dengan arah yang jelas, dan dengan pemimpin yang memiliki visi global, umat Islam dapat mewujudkan tujuan besar ini.

Kesimpulan

Penderitaan Palestina adalah penderitaan umat Islam secara keseluruhan. Kecaman tanpa aksi hanya akan memperpanjang derita mereka. Untuk itu, umat Islam harus bersatu dalam satu tujuan besar: membebaskan Palestina dan menghentikan penjajahan Zionis. Solusi untuk masalah ini bukan hanya melalui kecaman atau bantuan kemanusiaan, tetapi melalui persatuan umat Islam dalam satu kepemimpinan global yang adil, yaitu Khilafah. Hanya dengan cara ini, kita dapat mengakhiri penjajahan dan memberikan keadilan kepada rakyat Palestina, serta menegakkan kembali Islam di seluruh dunia.