-->

Pelaksanaan Syariat Islam Mampu Mendorong Pergerakan Ekonomi

Oleh: Iria Trisna (Aktivis Muslimah Deli Serdang) 

Aktivitas mudik lebaran memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara dalam acara kunci dalam FGD mudik ceria penuh makna: Tantangan dan peluang pelaksanaan Angkutan Lebaran Tahun 2004-1445H yang diselenggarakan Harian Kompas di Jakarta. (Jumat 5/4).

"mudik memberikan pergerakan ekonomi yang baik sekali ke daerah, ujar Menhub.

Mengutip kamar Dagang dan industri (Kadin) Indonesia,perpustakaan uang selama bulan Ramadan dan libur lebaran di perkirakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1-2004 dan diprediksi mencapai Rp 157,3 Triliun artinya pergerakan dalam angkutan lebaran menciptakan peluang dan manfaat yang sangat bernilai.

Bulan Ramadhan telah datang. Tak hanya dinantikan Oleh umat Muslim, Ramadan juga ditunggu -tunggu para pelaku ekonomi. Terang saja perputaran uang selama Ramadan mendongkrak pertumbuhan ekonomi khususnya pada kuartal I dan II tahun ini.

Momentum Ramadan dan lebaran menjadi pendorong utama naiknya belanja masyarakat. Konsumsi rumah tangga, kebutuhan pokok, jasa, transportasi, pariwisata, makanan dan minuman bahkan sampai manu faktur.

Saat momen lebaran tahun ini juga tidak ada PPKM, artinya mobilitas masyarakat sudah jauh bergerak serta  restriksi di daerah -daerah juga bergeliat serta di daerah -daerah juga sudah jauh berkurang sehingga memberikan dampak pemulihan ekonomi yang lebih besar.

Sebagai gambaran, Bank Indonesia(BI) telah mulai melakukan front loading uang tunai senilai Rp 197,6 triliun untuk periode Ramadan dan idul Fitri 2024, Jumlah tersebut meningkat 4,65% bila dibandingkan realisasi peredaran uang pada Ramadan dan idul Fitri 2023 yang sekitar Rp 189 triliun.

Ekonomi dalam Islam , berdasarkan Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus pertimbangan yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi etika dan moral syariah Islam. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kesatuan, keseimbangan, kebebasan dan tanggung jawab,". Ungkap H. Ria Norsan saat acara memperingati hari lahir ekonomi Islam III dalam perlombaan Esai Nasional di Aula Prof Samsudin Djamat SE, M, SC, diFEB Untan.

Dikatakannya bahwa ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. 

Nilai Islam bukan semata-mata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh makhluk hidup di muka bumi. Islam memberikan tuntunan kepada umat nya untuk melakukan kegiatan ekonomi, hal itu sesuai dengan firman Allah yang artinya "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaran lah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak -banyaknya supaya kamu beruntung".(QS Al Jumuah:10)

Kemudian dalam hadits juga disebutkan: Bekerjalah seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan beribadah lah seolah-olah kamu akan mati esok." 

Adapun sumber pedoman ekonomi Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Sedang hal -hal yang tidak secara jelas dalam kedua sumber ajaran Islam tersebut diperoleh ketentuan nya dengan jalan ijtihad. Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan yang sangat mendasar dengan sistem ekonomi lainnya dimana dalam sistem ekonomi Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya. Begitu pula dalam Islam juga mendorong kita untuk berbagi kepada sesama dan membahagiakan saudaranya yang tidak mampu atau saudara dekat di bulan Ramadhan maupun Lebaran.

Hal tersebut membuktikan bahwa saat ini dibutuhkan oleh umat yaitu penerapan syariat Islam secara totalitas dan menyeluruh(Kaffah). Saat ini hanya sebagian kecil saja dari syariat Islam yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti fikih ibadah, fikih rumah tangga dan sebagian kecil fikih muamalah. Padahal kunci kebangkitan umat Islam adalah manakala mereka   menjalankan syariat Islam sebagaimana generasi terdahulu, dengan diterapkannya syariah Islam secara Kaffah maka tidak hanya dalam hal ekonomi umat akan bangkit namun juga di segala bidang akan mengalami perkembangan dan umat akan menjadi umat yang terbaik dan umat yang luar biasa. Sebagaimana Sayyid Muhammad bin Alawi Al Malik al-Hasani Rahimahullahu dalam syani'atullah al-khaalidah menjelaskan," sekiranya kaum Muslim hari ini menerapkan hukum-hukum fikih dan agama Islam sebagaimana para pendahulu mereka, niscaya mereka akan menjadi umat terdepan dan paling bahagia."

Karena itu hendak lah kita semua bersegerahlah kembali pada Syariah Islam. Tentu dengan mengamalkan dan menerapkankan syariah Islam secara Kaffah sebagai satu satunya asas dan aturan kehidupan.

Hanya dengan syariah Islam lah kita akan diantarkan pada kebangkitan dan kemerdekaan hakiki dibawah naungan khilafah ala minhajinnubuwwah bebas dari jerat penghambahan sesama manusia menuju penghambahan sejati, yakni menghambah hanya kepada Allah SWT. Wallahu a'lam bissawab.[ ]