-->

Tak Cukup Boikot Produk, Tapi Boikot Ideologi

Oleh: Zahra K.R (Aliansi Penulis Rindu Islam)

Hari demi hari kabar penderitaan saudara Muslim Palestina kian meninggi. Hingga hari ini, di awal Ramadhan, kaum Muslim Palestina terpaksa menyambut bulan suci ini dengan senyuman yang berbalut duka dan lara. Siapapun yang mendengar kabar berita tersebut rasa kemanusiaannya akan terusik. Tak hanya umat Islam, namun umat dari berbagai agama manapun juga ikut mengutuk dan mengecam apa yang telah dilakukan oleh zinois penjajah Yahudi Israel.

Tak hanya itu, yang lebih miris lagi adalah belum adanya pembelaan dari berbagai negeri terhadap kejahatan zionis pada Palestina. Padahal, kebengisan yang di perbuat zionis penjajah Israel telah berhasil memancing kemarahan umat hampir seluruh dunia. Namun, pembelaan yang mereka lakukan terutama di bulan Ramadhan kali ini yaitu hanya dengan melakukan seruan boikot produk Israel. Seruan pemboikotan ini terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Imbas dari seruan pemboikotan produk zionis penjajah Israel ini berhasil membuat mereka ketakutan akan penurunan daya beli masyarakat. Sejak awal Maret Israel ketakutan kurma buatannya tidak laku di masyarakat karena adanya seruan boikot produk Israel yang masih terus menggema di dunia akibat aksi pertumpahan darah yang di lakukannya terhadap penduduk Palestina. Terlebih lagi, pengawasan produk-produk buatan Israel di negeri-negeri Muslim terus meningkat akibat perlakuan bengisnya tersebut. Hampir 30 ribu warga Palestina terbunuh dan lebih dari 69 ribu lebih orang terluka hanya dalam kurun waktu 5 bulan. Padahal, Israel adalah salah satu produsen kurma terbesar di dunia, khususnya kurma Medjool yang populer di kalangan masyarakat. Namun Untungnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa Israel bukanlah negara utama pemasok kurma di Indonesia. Karna, negara pemasok kurma terbesar ke Indonesia adalah Mesir (kumparan.com 03/03/24).

Sementara, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menanggapi terkait aksi seruan pemboikotan ini dengan mengatakan bahwa aksi boikot saja terhadap produk milik Israel itu tidak cukup untuk memberikan efek jera atau menghentikan serangan yang di luncurkan oleh zionis terhadap warga Palestina. Selain upaya pemboikotan, harus ada upaya-upaya lain yang lebih akurat untuk menghentikan penindasan yang di lakukan zionis yahudi Israel tersebut. (Tvonenewes.com 09/03/2024)

Apa yang telah di ungkapkan Ketua Umum PBNU tersebut memanglah benar, tidak cukup hanya dengan pemboikotan pada produk saja. Pemboikotan produk memang harus terus berjalan, bahkan tak hanya pada kurma saja melainkan juga seluruh produk milik Israel lainnya. Namun, di samping itu, seharusnya ada upaya peningkatan lagi yaitu dengan pemboikotan terhadap ideologi yang telah membiarkan kekejaman terjadi di Palestina.

Karna yang menjadi masalah utama terjadinya penjajahan yang di lakukan zionis Yahudi Israel adalah adanya penerapan ideologi buatan manusia yaitu ideologi kapitalisme. Ideologi kapitalisme telah terbukti jika penerapannya bukan memberikan perbaikan dan kebaikan, namun justru menimbulkan kerusakan. Tak hanya penjajahan yang di biarkan, namun kemaksiatan, ketidak-adilan, penindasan, kesemena-menaan, dan berbagai tindakan kerusakan lainnya juga akan dibiarkan.

Bahaya penerapan sistem ideologi kapitalis ini juga sangat komplit. Karna kerusakan yang di timbulkan bisa terjadi pada segala aspek kehidupan. Baik dari segi politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, akhlak, moral, pemikiran, bahkan hingga masuk ke dalam ranah agama. Lebih bahayanya lagi, sebagian umat Muslim masih mempercayai ideologi kapitalisme itu yang sudah jelas membawa kerusakan. Bahkan mereka masih tak percaya dengan ideologinya sendiri yaitu ideologi Islam yang sudah jelas berasal dari Tuhan.

ALLAH SWT pernah berfirman: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya ALLAH merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" {QS. Ar-Rum : 41}

Sudah pasti, apapun yang berasal dari Tuhan, Allah SWT adalah yang terbaik daripada segala apapun yang dibuat makhluk Tuhan. Karena ALLAH adalah Sang Pemilik sifat Maha Sempurna. Oleh karna itu, saatnya sekarang umat harus menyadari bahaya ideologi buatan manusia tersebut. Selain itu, umat juga harus turut berupaya dalam menyuarakan ideologi yang lebih layak untuk diterapkan di muka bumi ini, yaitu ideologi Islam. Satu-satunya ideologi yang berasal dari Sang Pencipta Manusia.

Berbeda dengan ideologi kapitalis, ideologi Islam memiliki aturan dan peraturan yang sempurna hingga dalam tataran perlindungan dan keamanan umat. Islam dengan segenap aturannya telah membuktikan keberhasilannya dalam mensejahterakan umat. Bahkan jaminan penjagaan dalam Islam, tidak hanya pada nyawa setiap individunya, namun juga harta, jiwa, aqal, hingga agama setiap individunya akan di jaga dengan kualitas penjagaan terbaik. Negara yang mengemban ideologi Islam, memiliki sebuah sistem kemanan dan perlindungan yang terbaik. Sehingga tak akan ada sejarah penjajah masuk dengan aman dalam wilayah yang di dalamnya mengemban ideologi Islam.

Sebab itu, ideologi Islam harus di emban di setiap negara. Sedangkan untuk mengemban ideologi Islam ini, butuh adanya upaya yang gencar dalam mendakwahkannya. Tentunya, dakwah yang dilakukan adalah dakwah yang menyadarkan umat hingga masuk ke dalam ranah taraf pemikiran. Pemikiran yang menjadikan umat berpegang teguh pada aqidah Islam sekaligus juga menjadikannya sebagai Qoidah (landasan) dan qiyadah (kepemimpinan) berfikir.

Dakwah pemikiran inilah yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad Saw kepada umatnya. Maka, seharusnya dakwah menjadi poros hidup bagi seorang Muslim. Karna, Rosul dan para sahabat beliau pun menghabiskan umur hidupnya dengan dakwah. ALLAH memberikan label istimewa yaitu sebagai 'Umat Terbaik' untuk umat Rosulullah Saw pun juga karna dakwah. 

Kehadiran Islam, akan membuat para penguasa Muslim tunduk pada aturan Islam. Mereka akan memimpin sesuai dengan apa yang ALLAH perintahkan pada mereka. Dan mereka tidak akan membiarkan seorang Muslim tertindas di mana pun mereka berada. Sehingga apa yang terjadi di Palestina saat ini, tidak akan terjadi jika Islam di terapkan.

Ramadhan ini adalah momentum terbaik untuk kebangkitan umat. Dengan momen ini, umat Islam harus bersatu menyerukan yang haq dan melawan yang batil. Sudah saatnya kita semua mencampakkan hukum ataupun aturan buatan manusia dan kembali menuju aturan buatan Ilahi, yakni aturan Islam. Ini karena Islam adalah satu-satunya sistem yang jika di terapkan di muka bumi ini, penduduk bumi akan ALLAH berkahi. Dengan Islam, umat akan terjaga dan terlindungi dari segala bentuk kejahatan dan bahaya yang mengancam mereka. Dan dengan Islam, negara akan menjadi berdaulat dan mampu bersikap tegas demi keselamatan rakyatnya.

Wallahu a'lam bish shawwab.