-->

Palestina Butuh Bantuan Militer Islam, Dunia Islam tidak Boleh Abai

Sudah 100 hari lebih Israel menyerang Palestina secara membabi-buta, sehingga terjadi peningkatan intensitas tindak kekerasan. Sejak Oktober lalu, tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang syahid dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka. Protes pro-Palestina di seluruh dunia pun menggema, dari Johannesburg hingga Washington, DC menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza. Namun hasilnya nihil. Israel belum mau berhenti. Dilansir (Tribunnews.com, 14/01/2024)

Saat ini, negeri-negeri muslim tidak banyak yang membantu derita rakyat Palestina, khususnya dalam mengirim bantuan senjata. Hal ini disebabkan adanya aturan internasional dan sekat nasionalisme yang menghalangi satu negara masuk negara lain. Sehingga negara Islam, mengalami keterbatasan dalam membantu saudara seiman yang terzalimi. 

Padahal, persoalan Palestina bukan hanya urusan rakyat Palestina saja, namun juga menjadi persoalan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Nation states berhasil mengkotak-kotakan kaum muslimin, membatasi ruang gerak untuk tidak ikut campur urusan negeri lain. Padahal sejatinya warga Gaza sedang menunggu bantuan dari negeri Arab dan negeri kaum muslimin lainnya.

Sejatinya, bantuan militer sangatlah dibutuhkan oleh negeri anbiya tersebut. Karena kekuatan militer mampu agar menciptakan pergerakan dunia Islam untuk membangkitkan umat.

Jadi, bukan hanya bantuan logistik saja yang warga Gaza butuhkan, melainkan pengerahan tentara Islam untuk melawan tentara Israel-lah yang mereka butuhkan saat ini. Lagi dan lagi, negeri-negeri muslim tidak bisa membantu secara nyata, sebab pengaruh sekat bangsa yang menghalangi. 

Inilah imbas penerapan sekularisme yang dibuat oleh negara kapital yaitu AS dan sekutunya. Dengan hegemoni kapitalismenya, Barat menguasai umat Islam dan merantai kekuatan militer Islam dalam rantai nasionalisme yang memenjarakan kekuatan umat Islam. 

Karena itu, kita menerima setiap pemimpin Islam, untuk membuka mata hatinya. Solusi tuntas pendudukan Palestina hanya akan tuntas dengan keberadaan sistem Islam dalam bingkai Daulah Khilafah. Negara Khilafah akan membebaskan Palestina dengan militer yang berdaulat, karena menjadi kewajiban pemimpin sebagai pelindung setiap kaum muslimin di belahan dunia manapun berada. Dengan mengerahkan kekuatan pasukan jihad, sehingga umat Islam akan mampu menghancurkan penjajah zionis hingga tuntas. 

Kini, kaum muslimin harus berjuang bersama. Tidak boleh ada penghianatan, terhadap negeri muslimin untuk menegakkan khilafah Islamiyah. Seperti sejarah pernah menorehkan tinta emasnya, saat Islam memimpin dunia selama 14 abad lamanya, yakni sejak pemerintahan Rasulullah hingga runtuh daulah di Turki Usmani pada tahun 1924. 

Sudah saatnya, kita kembalikan Khilafah Islam ke tengah-tengah umat agar bisa menjamin keamanan pada individu, kelompok, dan negara. Karena sejatinya umat muslimin diibaratkan satu tubuh sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)

Oleh. Eva Ariska Mansur (Anggota Ngaji Diksi Aceh)