-->

Indonesia Tanah Surga Namun Beras Masih Impor, Logikakah?

Oleh: Lestia Ningsih S.Pd

Beras merupakan bahan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan rakyat. Maka, kewajiban negara untuk memberikan perhatian khusus yang menjadi kebutuhan dasar rakyat. Herannya, diwilayah Indonesia yang luas dan subur ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok tersebut dan terpaksa impor dari luar.

Sebagaimana pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia membutuhkan impor beras karena sulit untuk mencapai swasembada. Terlebih jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah dan mereka butuh beras. (CNBC.indonesia, 02/01/2024)

"Yang kita harapkan adalah kita ini ingin tidak impor beras lagi, tapi itu dalam prakteknya sangat sulit karena produksinya gak mencapai karena setiap tahun. Kita bertambah yang harus diberikan makan," kata Jokowi di acara Pembinaan Petani Jawa Tengah, Di Banyumas, Selasa (2/1/2024).

Permasalahan utama mengapa negeri nan kaya ini tidak mencapai swasembada pangan bukanlah karena bertambahnya jumlah penduduk atau lahan agraria yang tidak produktif. Berada digaris katulistiwa, Indonesia memiliki keuntungan yang luar biasa. Tanahnya subur dan ditambah iklim tropis yang cocok untuk berbagai flora dan fauna. Luasnya lahan dan suburnya negeri ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok beras rakyat tentu tidak logis.

Lalu dimana letak permasalahan utamanya? Masalah utamanya ada pada regulasi pengelolaan lahan dan support pemerintah pada para petani. Mengapa demikian? Karena lahan pertanian yang semakin sempit diakibatkan banyaknya pembangunan infrastruktur secara besar-besaran yang mengambil alih lahan pertanian. Selain itu support pemerintah pada para petani seperti pupuk, benih unggul, dan pemberantas hama tidak diberikan secara optimal sehingga warga harus beralih untuk membeli secara mandiri walau ada benih dan pupuk subsidi dari pemerintah.

Disisi lain para petani harus berhadapan dengan para mafia, mereka menjual hasil panen padi mereka dengan harga yang murah sedangkan dipasaran beras dijual dua kali lipat. 

Bukan karena pertumbuhan penduduk yang menjadi faktor utama masalah sulitnya untuk mencapai swasembada beras melainkan karena pengelolaan dan perhatian pemerintah yang tidak serius. Hal ini akan terus terjadi diakibatkan adanya sistem kapitalisme yang bercokol dinegeri ini. Lahan yang begitu luas diserahkan pengelolaannya pada korporasi termaksud impor beras juga merupakan demi kepentingan korporasi. Penguasa disistem kapitalisme -sekuleris saat ini berlaku sebagai pebisnis bukan sebagai pengurus dan pelayan rakyatnya

Lalu solusinya bagaimana? 

Islam memiliki aturan yang paripurna. Islam tidak hanya agama spiritual melainkan sistem kehidupan yang Allah SWT ciptakan untuk menyelesaikan semua problematika manusia termaksud masalah negara.

Sistem Islam memiliki kewajiban untuk menjadi pengurus dan peri'ayah umat. Sistem Islam akan memaksimalkan dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya. Maka negara akan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat dan itu akan diberikan secara cuma-cuma.

Termaksud kebutuhan akan beras. Negara Islam akan memaksimalkan memberikan benih unggul dan pupuk yang terbaik secara cuma-cuma kepada para petani ditambah negara akan membentuk lembaga riset untuk melakukan penelitian yang diperlukan untuk kemajuan teknologi pada pertanian. Jika hasil dari para petani tidak memenuhi target kebutuhan rakyatnya maka negara akan menggunakan tanah kosong untuk dikelola agar memenuhi swasembada beras.

Selain itu sistem Islam secara tegas tidak memberikan hak kepada asing untuk mengelola dan mengalih fungsikan lahan. Dan menghukum tegas para mafia pasar dan permainan manipulasi para cukong.

Dengan demikian solusi dalam sistem Islam mampu menstabilkan kebutuhan rakyatnya tanpa harus impor dari luar negeri sebab dengan sistem Islam akan menjadikan negara mandiri tanpa harus tunduk pada aturan asing. Wallahu a'lam bishowab