-->

Solusi Dua Negara & Pemboikotan Mampukah Jadi Solusi Palestina???

Oleh: Kasmiati (Komunitas Pena Ideologi Maros)

Mayoritas perbincangan di media sosial saat ini membahas tentang konflik Palestina-Israel yang menyebabkan tragedi kemanusiaan di Gaza. Bahkan belakangan ramai seruan boikot produk terafiliasi Israel di media sosial. 

Gerakan boikot produk Israel ini juga menggema berujung pada ajakan untuk menggantinya dengan menggunakan produk dalam negeri. Salah satunya, Darmawan Nasution yang punya cara sendiri untuk menyuarakan dukungan terhadap penghentian kekerasan di Gaza. Tidak dengan perang.

Bukan juga lewat aksi demo besar-besaran.

Namun, dengan cara mengurangi ketergantungannya kepada seluruh produk-produk yang terafiliasi Israel. "Pertama, produk-produk kayak sabun itu ada yang saya kurangi. Adanya peristiwa ini kayaknya saya akan total mengurangi," kata Dermawan kepada Tirto, Senin (6/11/2023). ( https://tirto.id/gRVd.)

Jakarta – jalur Gaza masih membara dan serangan israel merenggut nyawa. Indonesia mendukung. Solusi dua negara (two-state solution). Bila terwujud, Indonesia tidak hanya mengakui negara Palestina tapi juga mengakui negara Israel. 

Kenapa solusi ini susah terwujud?. Dukungan Indonesia terhadap two-state solution ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (26/10) lalu.

 Two-state solution bertujuan mewujudkan dua negara yakni Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai. 

Pada tahun 1993, pemerintah Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization/PLO) menyetujui rencana untuk menerapkan two-state solution atau solusi dua negara sebagai bagian dari Kesepakatan Oslo (Oslo Accords), yang mengarah pada pembentukan Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA). Detiknews

Tawaran Solusi Parsial

Perang yang terjadi antara penduduk palestina Gaza dengan Zionis yahudi telah mengundang perhatian publik baik dari kalangan bawah, menengah ke atas respon mereka terhadap kekejaman zionis yahudi terhadap penduduk Gaza begitu besar. Unjuk rasa yang mereka lakukan, aksi besar-besaran yang dilangsungkan di berbagai wilayah. Hal demikian menunjukkan keberpihakan mereka terhadap kebenaran tidak dapat dibendung lagi.

Aksi pembantaian, pengeboman yang dilakukan zionis yahudi telah membuka pintu hati para penghuni dunia ini baik dari kalangan non muslim terlebih lagi para kaum muslim meskipun demikian, masih tetap saja ada sebagian pihak yang justru kontra terhadap warga palestina dan menjadi corong penjajah zionis  yahudi terlaknak, Naudzubillah.

Ketika hendak menyelesaikan sesuatu persoalan tentu yang harus dilakukan terlebih utama adalah memahami akar penyebab permasalahan tersebut sebab ketika salah memahami akar masalahnya tentu akan berimbas kepada solusi yang keliru. 

Sebagain dari kita ada yang menganngap bahwa persoalan yang terjadi di Palestina Gaza bukanlah persoalan penjajahan, agama, penindasan dan opini yang sejenisnya meraka menganggap bahwa yang terjadi disana hanya persoalan hak kepemilikan, yang ketika mereka berdamai masalahnya akan kelar. 

Astagfirullah sungguh pemahaman yang dangkal 

Sebagian kelangan juga ada yang meneriakkan bahwa solusi Palestina dengan solusi dua negera, dan menyeru untuk melakukan pemboikotan produk-produk yang mendukung zionis yahudi. 

Menarik benang merah dari solusi dua negera ini justru akan semakin memperkuat eksistensi zionis yahudi hal demikian sama artinya kita mengakui keberadaan negera zionis yahudi  sementara faktanya mereka hanyalah penduduk yang numpang di negara kaum muslim di palestina. Karena keserakahannya mereka justru ingin menduduki negera palestina secara utuh.

Solusi dua negera juga secara otomatis akan menghapus kewajiban jihad kaum muslim untuk merebut kembali tanah kepemilikan mereka semntara hal demikian tidaklah dibenarkan dalam agama islam ini, justru menjadi kewajiban setiap muslimin baik yang ada di palestina maupun kaum muslimin di berbagai belahan dunia lainnya untuk melakukan jihan dalam rangka mengambil kembali hak tanah milik kaum muslim. 

Pergerakan negeri-negeri kaum muslimin juga dibatasi dengan batas Nation-State sehingga tidak dapat berkutik melainkan hanya menjadi penonton kekejian zionis yahudi terhadap kaum muslim palestina

Seruan pembiokatan produk oleh beberapa kelompok sebenarnya juga tidak menjadi solusi yang komprehensif. 

Sebab dengan pemboikatan ini hanya menjadi solusi parsial yang tidak mampu mencabut akar masalahnya sehingga berpeluang besar kekejian yang dilakukan zionis yahudi akan semakin bertambah tanpa henti. Ketika seruan boikot ini dilakukan oleh kelompok saja ini tidaklah efektif melainkan perlu peranan negara.

Solusi Tepat Untuk Palestina

Sebagaiaman yang telah disampaikam sebelumnya bahwa untuk menyelesaikam sebuah persoalan perlu memahami faktor penyebab atau akar dari peraoalan tersebut. Sebab ketika salah memahami penyebabnya tentu solusi yang lahir pun akan salah.

Meneliti lebih dalam tentu tidak mengfokuskan pada satu titik sumber saja melainkan senantiasa  mencari referensi  lainnya salah satunya dengan menggali fakta-fakta sejarah yang kuat dan akurat tentunya. 

Maka kita akan faham bahwa permasalah yang terjadi di palestina adalah masalah agama, akidah, yang merupakan masalah seluru kaum muslimin bukan hanya masalah bangsa arab atau tekhusus palestina gaza saja dan akar masalah yang sebenarnya adalah karena penjajahan, perampasan dan pendudukan oleh entitas yahudi terhadap kaum muslim

Maka solusi palestina tiada lain adalah jihad untuk mengusir penjajah zionis yahudi dari tanah suci kaum muslimin. 

Kewajiban jihad ini tidak diemban hanya oleh kelompok- kelompok kecil saja  seperti halnya kelompok hamas yang ada di palestina. Melainkan kewajiban jihad ini merupakan kewajiban bagi seluruh kaum muslim yang ada di negeri-negeri arab maupun kaum muslim yanga ada diseluruh belahan dunia.

Pengiriman bala bantuan berupa bahan makan, obat-obatan, pakaian dan yang sejenisnya bukanlah sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh warga muslim palestina. Namun yang mereka butuhkan  dan menjadi kebutuhan urgen  mereka adalah bantuan bala tentara yang bisa membantu melawan dan mengusir para panjajah  dari negeri tanah kaum muslimin. 

Pengiriman bala tentara ini tidak dilakukan secara berkelompok melainkan dibawah komando pemimpin negara yang akan memobilisasi pasukan tentaranya dalam berperang mengusir penjajah ata kepenjajahannya diatas tanah kaum muslimin

Kita sama-sama paham bahwa zionis yahudi sebenarnya warganya yang terbilang minin namun punya backing kuat dari kekuatan Global Amerika dan sekutu-sekutunya. Sehingga mambuat zionis yahudi tetap kuat dan eksis diatas tanah jajahannya. 

Melihat kondisi negeri-negeri muslim yang ada saat ini tidak lebihnya menjadi buih dilautan yang tak bisa melakukan apa-apa terjadap saudara muslimnya di palestina. Negeri arab yang paling dekat dengan palestina justru diam seribu bahasa tak mampu melakukan perlawanan sebab para penguasanya tunduk pada pemerintahan barat. 

Negeri-negeri muslim lainnya pun tak ada bedanya meraka hanya menjadi penonton setia atas kebiadaban yang dilakukan zionis yahudi terhadap saudara muslimnya kerana sekat Nasionalisme dan Nation-State. Maka berharap akan adanya bantuan dari negeri-negeri muslim kepada warga pelestina merupakam sebuh otopis.

Maka tidak ada jalan lain untuk membantu saudara pelastina kecuali hanya dengan menghadirkan  sebuah negera adidayah yang akan mempersatukan seluruh kekuatan kaum muslimin menjadi kekuatan politik global dalam satu kepemimpinan yang memobilisasi para tentara terbaik dan seluruh kekuatan muslim untuk menghusir penjajah zionis yahudi dari tanah suci kaum muslim. 

Negara itu tidak lain adalah Daulah Islamiah (Negera Islam dibawah naugan Khilafah)

Wallahu ‘alam.bishowab