-->

Khilafah Solusi tuntas KDRT

Oleh: Fadhilah Rahmawati, S.P

Kasus KDRT semakin  hari semakin meningkat, di antaranya adalah Terbunuhnya 4 anak di Jagakarsa Jakarta Selatan  pada hari Jumat (8/12/2023), oleh ayahnya sendiri yang  begitu memilukan, dalam satu jam ke-4 anak kandungnya di bunuh, sementara ibunya sedang di rawat di rumah sakit karena KDRT oles suaminya. Hal serupa terjadi  di Jakarta Kebayoran lama Jakarta Selatan, seorang suami yang membakar istrinya hidup-hidup karena cemburu. Begitu juga KDRT yang terjadi di Bau-bau Sulawesi Tenggara  seorang Wanita hamil meninggal akibat KDRT oleh suaminya pada hari kamis 7/12/2023. Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), dalam periode 1 Januari-27 September 2023 ada 19.593 kasus kekerasan yang tercatat di seluruh Indonesia, databoks.katadata.co.id, 27/09/23.

KDRT mempunyai dampak yang serius terhadap para ibu dan anak, baik fisik ataupun psikis,  yang mana ibu sebagai pencetak generasi yang akan datang, dan anak-anak akan menjadi penerus kehidupan kita baik keluarga dan negara. Jika ibu dan anak ini terancam keamanannya karena KDRT tentunya ini akan berpengaruh terhadap bagaimana kehidupan di masa mendatang.

Kenapa semua ini bisa terjadi? Tentu ada banyak penyebab atas tindakan tersebut.  Baik faktor internal maupun eksternal. Faktor Internal lebih mengarah bagaiamana hak dan kewajiban dalam rumah tangga, bagaimana seorang suami berkewajiban menafkahi, mengayomi dan melindungi  dan mendidik istri dan anak-anaknya, Bagaimna  seorang istri mempunyai tugas utama untuk sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Faktor ekternal bagaimana sulitnya mencari pekerjaan, yang berdampak pada ekonomi keluarga. Bahkan bagaimana seharusnya seorang suami yang berkewajiban bekerja, tidak sedikit karena sulitnya ekonomi banya para istri yang seharusnya menjadi tulang rusuk, namun kenyataanya menjadi tulang punggung. Sehingga ini tidak jarang memicu permasalahan rumah tangga. Faktor eksternal lain bisa kita lihat bagaimana pergaulan yang terjadi di Tengah-tengah masyarakat, lebih mengarah kearah pergaulan bebas , antara laki dan perempuan, tak terlepas sudah berkeluarga, bagaimana seorang istri Ketika keluar dengan berdandan lebih, sehingga bisa menimbulakan ketertarikan laki-laki lain, hal ini juga akan memicu konflik keluarga.

Rumah tidak lagi menajdi tempat aman dan nyaman. Mirisnya Tidak ada aturan yang shahih yang mengatur hubungan dalam rumah tangga, dan tata pergaulan hari ini. Semua ini karena cara pandang kehidupan berdasarkan sekulerisme kapitalisme pada semua lini kehidupan dan semua lingkungan. Sementara islam memiliki aturan sempurna mengatur interaksi dalan rumahtangga maupun dalam kehidupan umum. Contohnya, islam mengatur bagaimana suami istri yang merupakan seorang wanita dalam keluar rumah, harus menutup auratnya, tidak boleh tabaruj, tidak boleh ikhtilat bercampur baur dengan laki-laki bukan muhrim. Sebagaimana firman “Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu” ( QS. Al-ahzab 33). Begitu juga islam mengatur bagaimana seorang laki-laki berkewajiban mencari nafkah , sebagaimana firman Allah  dalam surat an-nisa  ayat 34 yaitu “Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka) . islam telah mengatur sangat rinci, pun jika seorang suami sudah bekerja namun ekonomi belum cukup maka negara akan bertanggung jawab atas kesulitan ekonomi ini sehingga keluarga muslim akan di liputi dengan ketentraman. Begitu juga negara akan memberikan. edukasi bagaimana seorang perempuan itu harus diayomi, bukan mengayomi. Negara Islam akan memberikan edukasi ketakwaan dan aqidah rakyat agar mereka selalu terikat dengan aturan Allah. Anggaran negara akan diarahkan terhadap hal-hal yang diperlukan rakyat, bukan hal-hal yang tidak penting. Negara Islam akan memenuhi kebutuhan pokok rakyat, menjamin kebutuhan pangan terpenuhi, memberikan pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat, serta menjaga harta kekayaan rakyat. Harta kekayaan negara yang sungguh luar biasa besar harus sepenuhnya diberikan kepada rakyat, bukan pada asing ataupun swasta. Dengan sistem islam inilah keluarga muslim akan mendapatkan keberkahan, kebahagiaan dunia dan akhirat., dan sistem islam ini akan terwujud dengan tegaknya khilfah islamiah. Waallhu a’lam bishowab.