-->

Bullying Kalangan Pelajar Makin Merebak, Ada Apa dengan Pendidikan Saat ini?

Oleh: Fadilla Humairah

Kasus Perundungan (Bullying) dikalangan pelajar masih terus menjadi trend dan perbincangan panas di media sosial. Aksi yang dilakukanpun semakin brutal dan nampak terorganisir. Sebagaimana yang terjadi pada siswa SMAN 26 Jakarta yang dihajar bergiliran oleh kaka kelasnya hingga mengalami patah tulang dan luka dibagian kemaluan. 

Hal serupa juga terjadi pada siswa MAN 1 Medan yang diculik oleh seorang alumni sekolah tersebut kemudian dihajar dan tangannya bakar menggunakan kunci yang dipanaskan di api. (tribuntrends.com. Sabtu, 9/12/2023)

SEKULARISME SEBAGAI BIANG KEROK

Aksi bullying kian hari makin berada diluar nalar. Mirisnya, para pelaku yang semakin eksis justru berasal dari kalangan para pelajar.  Padahal, bullying dianggap sebagai dosa besar bagi dunia pendidikan, akan tetapi kasus-kasus perundungan justru semakin merebak diberbagai daerah. Bahkan pembentukan Satuan Tugas ( Satgas ) Anti Bullying di sekolah dan berbagai himbauan disampaikan kepada orang tua pun tak mampu menjadi jaminan atau solusi yang tepat.

Hal ini menunjukan adanya kesalahan cara pandang terhadap kehidupan yang dilakukan negeri ini yang tidak lain adalah penerapan Sistem Sekuler. Dimana sistem ini memisahkan antara agama dan kehidupan sehingga menimbulkan banyak mudharat. 

Dalam sistem ini nilai-nilai moral dan agama perlahan-lahan dicabut yang membuat seseorang awam terhadap agamanya dan tak memahami hakikat tujuan Ia diciptakan. Sehingga lahirlah liberalisme yang menjunjung kebebasan termasuk kebebasan dalam perilaku.  Hal inilah yang menyebabkan generasi kehilangan arah dan bertindak sesuai apa yang mereka kehendaki.

Menyebarnya sekulerisme disemua lini kehidupan termasuk sekolah membuat sistem pendidikan pun ikut terkena arus kerusakan. Kurikulum yang dibuat hanya fokus pada pencapaian akademik sehingga alih-alih menciptakan pelajar yang bekualitas sekolah justru melahirkan remaja yang minim akhlak lagi individualis. Maka tak heran jika saat ini anak-anak yang memiliki latar belakang pendidikan justru memiliki pemikiran yang rusak. 

Zaman yang semakin canggih pun turut membuat mereka semakin bebas dalam mengakses tontonan maupun game yang mengandung kekerasan, kemudian dibuktikan dalam kehidupan nyata sebagai bentuk pemuasan rasa penasaran atau coba-coba. 

Generasi hanya akan kehilangan arah dan jati diri selama masih berada dalam sistem ini. Terbukti dengan tak adanya solusi yang mampu menyelesaikan peristiwa bullying yang terus berulang meski pemerintah telah turun tangan menanganinya. Hal ini dikarekanan akar masalah yakni sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) masih menyelimuti kehidupan kita. 

ISLAM SOLUSI TUNTAS

Islam berbanding terbaik dengan sistem Sekularisme. Dalam islam Negara bertanggung jawab secara penuh dalam urusan umat yang menajamin kemanan bagi orang-orang yang berasa didalamnya. 

Sistem pendidikan islam pun berlandaskan syariat dengan kurikulum yang berasaskan Akidah. Dimana para pelajar akan ditanamkan keimanan pada sang pencipta dan adanya hari pembalasan. Sehingga membuat para pelajar bersih dari tindakan kasar seperti perundungan, karena mereka paham bahwa segala bentuk perbuatan mereka akan dimintai pertanggungwaban dihari akhir kelak. Dengan ini pola sikap maupun pola berpikir dari peserta didik akan terbentuk menjadi syahksyiah Islam. 

Tak hanya itu, negara juga akan menerapkan sistem yang sesuai dengan syariat dan mengontrol aktivitas ditengah masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang aman. Negara sangat memperhatikan segala informasi yang masuk demi terciptanya generasi, makan dari itu negara  akan menutup segala akses yang berpotensi menyebabkan dosa maupun kerusakan, seperti tontonan dan segala hasil dari kecanggihan teknologi. 

Dari sini dapat dilihat bahwa satu-satunya solusi hakiki bagi kasus perundungan hanyalah dengan kembali menerapkan syariat islam. Karena islam mempunyai hukum yang langsung datang dari Allah dzat yang manah mengetahui sehingga mampu mengatur semua lini kehidupan manusia dengan baik.

Wallahu’alam Bissawab