-->

Fenomena Bunuh Diri Menghinggapi Generasi, Adakah Solusi?

By: Ummu Nadya

Akhir-akhir ini publik sering digegerkan dengan banyaknya aksi bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa.

Dilansir dari Republika.co.id (13/10/2023)

Di bulan Oktober ini terjadi 2 kasus bunuh diri yang terjadi di Semarang, korbannya adalah mahasiswa. Dimana seorang pelajar berpendidikan yang notabene mampu mengatasi sebuah permasalahan. namun di luar dugaan, seperti:

Kasus pertama dilakukan NJW(20) warga Ngaliyan, Semarang. Mahasiswa Perguruan tinggi negeri ini di temukan tewas di Mall Paragon Semarang, selasa(10-10-2023). Kasus kedua seorang mahasiswa berinisial EN(24) ditemukan meninggal di kamar kosnya rabu (11-10-2023)

Kasus pertama dipicu karena terlilit pinjol, sesuai keterangan teman dekatnya. Kasus kedua karena permasalahan keluarga, kedua korban sempat menuliskan surat wasiat yang isinya bahwa tidak kuat hidup didunia dan bunuh diri solusi terbaik buat mereka. Astaghfirullahalazim.

Banyak faktor menjadi penyebab orang bunuh diri, yang pertama rapuhnya mental generasi saat ini, bahkan ada sebutan generasi strawberry. Bagus diluarnya tapi mudah sekali busuk, sama halnya generasi saat ini jika menghadapi ujian yang sedikit berat mudah sekali putus asa, baper, dan merasa insecure, sehingga mereka cenderung tidak percaya diri. 

Yang kedua dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai larangan-larangan dalam agama Islam terkhusus mengenai bunuh diri. Sudah jelas bahwa islam mengharamkan bunuh diri.

Allah Berfirman, 

....وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا 

 Artinya: "......Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." 

(An Nisa ayat 29).

Ketiga adalah gaya hidup yang materialistis, bunuh diri karena terjerat pinjol misalnya, pemuda terjerat pinjol biasanya hanya untuk memenuhi gaya hidup yang hedonistik, belum lagi biaya kuliah dan biaya hidup yang tinggi, menuntut mereka untuk memenuhinya. 

Fenomena bunuh diri banyak terjadi dalam kehidupan sekuler, yang tidak menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Kehidupan sekuler menciptakan generasi materialistis, liberalistis, dan bermental rapuh yang menyebabkan stres sehingga menganggap bunuh diri adalah solusinya. 

Maka dari itu untuk menghentikan fenomena ini, tidak ada cara lain yakni mengembalikan kehidupan islam ditengah masyarakat. 

Didalam negara yang menerapkan syariat islam, manusia akan dijaga dan dilindungi dari berbuat kerusakan dan sejumlah mekanisme dalam melindungi nyawa rakyatnya. 

Wa Allahu a'lam biassawab