-->

Solusi Atasi Stunting. Mana Yang Penting?

Oleh: dr. Siti Anisa Maulidia (Praktisi Kesehatan)

Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim melakukan sosialisasi “Gerakan Gemar Makan Telur Satu Hari Satu Butir”. Gerakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kasus stunting di Bumi Serasan Sekundang. (sumeks.disway.id 13/08/2023).

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai melakukan sosialisasi program Satu Hari Satu Telur. (megapolitan.antaranews.com 22/02/2023) Wakil Wali Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Wartono juga melakukan sosialisasi gerakan cukup makan 2 butir telur sehari untuk percepatan penurunan gagal tumbuh atau stunting pada anak. (kalsel.antaranews.com 16/05/2023)

Stunting menurut definisi WHO adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Anak stunting membutuhkan asupan protein hewani yang mencukupi kebutuhan gizi mereka. Telur merupakan sumber protein hewani mengandung asam amino essensial yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Telur juga mengandung vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.

Stunting pada anak merupakan masalah yang serius sebab terkait dengan kualitas generasi. Program edukasi yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat mengenai stunting memang mejadi salah satu upaya yang harus dilakukan, tetapi yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa masalah stunting ini berpangkal dari masalah kemiskinan.

Sebagian besar keluarga yang tedampak stunting adalah keluarga yang benar-benar miskin dimana pendapatannya perhari saja belum tentu bisa mecukupi, artinya untuk membeli beras sehari-hari saja begitu sulit. Ditambah lagi, beberapa bulan terakhir harga telur semakin mahal mencapai hampir 30 rb per kilonya.

Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk konsumsi protein hewani memang penting. Tetapi perhatian negara terhadap daya beli keluarga agar mampu mendapatkan berbagai bahan makanan bergizi tentu juga tak kalah penting. Kemiskinan erat kaitannya dengan kemampuan menyediakan bahan makanan bergizi yang berhubungan langsung dengan kecukupan pemenuhan gizi. Di sisi lain, kemiskinan berpengaruh terhadap akses terhadap layanan pendidikan, yang terkait dengan pola asuh dan pola pemberian gizi yang tepat. Ketika masalah kemiskinan terselesaikan dan bersamaan dengan edukasi untuk hidup sehat maka masalah stunting dapat terselesaikan.

Semua itu hanya dapat terwujud didalam negara yang peduli kepada rakyat secara menyeluruh, bukan hanya pada sebagian orang saja, seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme sekuler hari ini. Kondisi saat ini tentu berbeda jika sistem Islam diterapkan. Islam memiliki konsep bahwa tugas negara adalah mengurusi urusan umat dan bertanggung jawab menjamin semua kebutuhan dasar warganya terpenuhi, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

Islam bukan sekedar agama ritual, melainkan merupakan sistem aturan yang lengkap. Kebijakan islam di segala aspek dapat mengentaskan kemiskinan bahkan bisa menyelesaikan stunting. Berakhirnya stunting hanya akan terwujud jika umat islam kembali pada aturan Nya. Oleh karenanya sudah saatnya kaum muslim meninggalkan kapitalisme yang menjadi penyebab berbagai masalah termasuk stunting. Wallahu a’lam bisshawab.