-->

G20 Menguatkan Penjajahan

 


Penulis: Eny Rf  Asal: Bogor

Telah disepakati deklarasi bersama dalam pertemuan KTT Predensi G20 pada pertemuan terakhir di Bali yang diadakan pada tanggal 15-16 November 2022 

Dalam KTT ini Indonesia setidaknya ada potensi dana investasi yang masuk sekitar Rp7,5 triliun, lagi-lagi berkubang dengan hutang. Alih-alih kerjasama dalam bentuk investasi padahal sejatinya adalah pemberian hutang dan ini merupakan kemudahan jalan masuk penguasaan negara maju terhadap negara berkembang. 

Semakin menguatkan penjajahan terhadap negara berkembang. Ini adalah cara halus menguasai suatu negeri. 

Adanya ancaman warisan utang yang cukup besar juga bisa menyebabkan Indonesia masuk ke dalam jebakan utang selanjutnya, apalagi hutangnya berbasis ribawi, bunga akan semakin menggunung dan akhirnya terjadi gali lubang tutup lubang untuk membayar hutang berikut bunganya. Dan semua itu yang akan menanggung adalah rakyat. 

Indonesia akan dibuat tidak mampu membayar utang sehingga dieksploitasilah berbagai sumber daya alam yang ada dan akan terus membebek kepada negara pemberi hutang dengan invetasi proyek-proyek kapitalis yang lebih memihak kepada mereka ketimbang mensejahterakan masyarakatnya. 

Inilah dampak dari penerapan sistem kapitalisme, adanya liberalisasi ekonomi, negara-negara kuat akan semakin rakus menguasai sumber daya alam yang dimiliki negara berkembang dengan cara apapun. Dibuat semakin tak berdaya dengan kemudahan pemberian hutang. 

Dalam sistem Islam, sistem keuangannya berbasiskan sistem ekonomi non riba, maka tidak akan terjadi transaksi ribawi dalam berhutang apalagi skala negara. 

Sistem Islam juga menerapkan politik dagang dan politik kemandirian industri dan pertanian yang akan mampu menguasai produk dari hulu ke hilir dan tidak tergantung dengan negara lain. 

Akan menghindarkan negara dari embargo atau ketergantungan dari negara lain. Dari sinilah ekonomi negara akan semakin kuat, bertumbuh, dan terus bertambah untuk mencukupi dan mengurusi seluruh kebutuhan warga sehingga tidak ada jalan negara lain menguasai atau menjajahnya. 

Wallahu'alam