-->

Kemiskinan Meningkat, Siapa Yang Peduli?

Oleh : Sumarini

Siapa peduli dengan nasib kita rakyat kecil yang sekarang ini kondisinya makin sulit. Semakin sempit dalam keadaan terjepit dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya. Meski menjerit, menangis, toh! tidak juga ada yang peduli. Sementara ditempat lain yang mereka itu berkecukupan segalanya, dalam pemenuhan kebutuhan hidup terpenuhi, lantas saat Negara ini mengeluarkan mobil mewah dengan harga fantastis senilai Rp. 59 Milyar dan itu bisa dibeli bahkan nyaris ludes oleh si empunya uang banyak di Negeri ini. Sementara rakyat kecil yaitu kita untuk membeli beras ataupun hanya sekedar bahan-bahan pokok sehari-hari. Begitu sulitnya 1 lembar uang senilai Rp. 50.000 bingung untuk membaginya. Belum untuk kebutuhan perut, isi BBM, uang saku anak sekolah yang pada akhirnya bisa kejadian putus sekolah dikarenakan kekurangan biaya.

Ketimpangan pun kian jelas dan nyata ditengah-tengah kehidupan didalam masyarakat seakan tak punya hati. Orang-orang kaya di Negeri ini melihat kondisi saudaranya yang miskin, orang miskin dianggap pemalas, tidak mau kerja keras untuk bisa seperti mereka, dan terus menyalahkan dengan dalih supaya tidak perlu memberi bantuan. Meski yang sebenarnya Islam selalu mengajarkan untuk berbagi, karena pada hartamu ada hak orang yang membutuhkan. Namun pada kenyataannya Sistem Kapitalis telah menjadikan matinya naluri kemanusiaan pada mereka yang tidak bisa merasakan kesulitan yang dialami saudaranya yang dalam kondisi miskin. Sungguh kondisi yang begitu menyedihkan.

Kewajiban membantu kesulitan orang lain jelas diatur dalam Islam. Islam kerap menjaga agar naluri kemanusiaan tetap terjaga melalui berbagai kewajiban syari'at yang telah ditetapkan. Dan saat kita melaksanakan kewajiban untuk menolong sesama maka Allah akan membalasnya dengan pahala karna merupakan amal kebaikan.

Dan nyatanya di Sistem Kapitalis dengan Aqidah Sekulernya yang memisahkan kehidupan dari Agama membuat naluri kemanusiaan yang seperti diharapkan tidak bisa untuk tumbuh dibenak setiap orang kaya.

Hal ini hanya akan terwujud ketika Negara menjaga umatnya terikat dengan hukum syari'at dan juga menerapkannya syari'at secara nyata dalam kehidupan kita.

Saat ini bersabarlah mungkin sekarang ini kita miskin didunia dan semoga kelak diakhirat kita mendapatkan kenikmatan Syurga yang luar biasa, dan semua itu hanya bisa kita raih hanya dengan melaksanakan kewajiban yang Allah perintahkan dan tinggalkan larangannya. Menegakkan syari'at Islam adalah kewajiban kita, mari berjuang untuk itu!!

Wallahu a'lam bishawab