Kembali Seragam Dianggap Perudungan, Generasi Semakin Jauh Taat Syariat
Oleh : Ai Hamzah
Sudah kesekian kalinya masalah seragam ini menjadi perbincangan. Terbaru kasus seorang siswi kelas 10 di SMAN 1 Banguntapan Sleman Jogja, mengaku dipaksa berhijab oleh guru BK di sekolah tersebut. Akibat pemaksaan itu, dikabarkan siswi tersebut depresi, hingga mengurung diri. Peristiwa ini terjadi pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pada awal MPLS, siswi tersebut baik-baik saja dan mulai tertekan saat dipanggil guru BK yang menegurnya kenapa tidak memakai hijab/kerudung. Padahal orang tuanya sendiri juga sudah menyiapkan hijab untuk dipakai siswi tersebut. Sehingga siswi tersebut merasa terus dipojokkan, terlebih ketika guru BK itu memakaikan hijab/kerudung kepadanya, sementara siswi tersebut belum mau memakainya, dan disinilah siswi tersebut merasa dipaksa untuk memakai hijab. detikjateng, Jumat, 29 Jul 2022
Akhirnya kasus inipun menjadi besar dengan turun tangannya Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan (Sarang Lidi) DIY. Dimana mereka menganggap kasus ini adalah sebuah perudungan yang harus ditindak lanjuti. Karena mengakibatkan seorang siswi depresi dan mengurung diri. Sehingga sekolah dan guru menjadi pihak tertuduh terjadinya perudungan terhadap siswi tersebut. Sungguh ironis, jadi apa fungsi sekolah saat ini? Apabila mengajarkan kebaikan menjadi sebuah perudungan.
Sehingga timbul pertanyaan, ada apa sebenarnya dengan generasi muslim saat ini? Mengajak kebaikan menjadi hal yang salah, sehingga mereka merasa tidak nyaman ketika harus beridentitas Islam. Padahal hijab/kerudung ini merupakan simbol bagi seorang muslimah. Dengan menutup aurat (berhijab) maka orang akan dengan mudah mengenal kita sebagai seorang muslimah. Dan tidak hanya itu, menutup aurat juga akan menjaga seorang muslim dari syahwat kaum Adam.
Miris memang saat ini generasi muslim krisis identitas. Mereka lebih bangga dengan bergelimangan materi dan mengindahkan agama. Menurutnya agama hanya membuat mereka susah untuk berekspresi. Agama menjadikan mereka terkekang dan mati gaya. Sehingga munculah generasi yang jauh dari syariat, bahkan menjadi anti syariat. Nauzubillah...
Padahal terkait mengajak kebaikan ini Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104;
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Adapun tentang hijab/ menutup aurat QS Al Ahzab ayat 59,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Generasi seharusnya menjadi tumpuan negeri. Sebagaimana generasi muslim yang menjadi tumpuan Daulah Islam ketika menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Musha'b bin Umair yang dikenal dengan pemuda tampan dan gagah menjadi utusan Daulah Islam untuk menyebarkan Islam ke Madinah, Sa'ad bin Muadz pemuda yang menjadi ujung tombak dakwah Islam, Muhammad Al Fatih yang memimpin pasukan dalam penaklukan Konstantinopel, sehingga menjadi bagian wilayah Islam. Generasi Islam adalah generasi gemilang dalam kejayaan Islam.
Wallahu 'alam
Posting Komentar