-->

Pawang hujan mendunia, kok bahan-bahan pangan langka?

Oleh : Nora Putri Yanti S.Pd
(Guru dan Aktivis dakwah kampus)

Masih viral di jagad maya mba Rara si pawang hujan yang kehujanan, pergelaran Akbar motor GP di Mandalika yg digelar sukses sekaligus menjadi ajang untuk memperkenalkan ke dunia tentang kearifan lokal yang salah satunya berbau mistis ini, yaitu pawang yang bisa menghentikan hujan katanya, tapi nyatanya selama ritual berlangsung  hujan lebat juga, seakan Manusia bisa ya ikut campur dalam ketetapan pencipta. 
           
Lucunya aktivitas pawang hujan (dukun) ini yang larinya menyekutukan yang  maha Esa, sayang beribu sayang diperkenalkan oleh negara  yang mayoritas muslimnya terbesar di dunia, para elit pemerintah pun memberi senyum sumringah nya dengan bangga memuji di sosial media, malu tentunya sebagai cerminan rakyatnya mereka malah bangga dengan kegiatan tahayul yang bisa membuat Allah murka karena menyekutukan_Nya, dan mau dibawa kemana muka dan arah bangsa kita yang agama Islam  yang kita percaya ini diwarnai dengan dosa ya akhwatifillah.
           
Mengenai turunya hujan dengan ilmu yang dipunyai Manusia secara saintifik melaui risetnya, BMKG salah satunya juga telah memprediksi bahwa selama seri-2 MotoGP Mandalika 18 sampai 20 Maret 2022 ada potensi cuaca ekstrim. Ada Low Pressure di perairan selatan NTB, yang semakin mendekat. Ini menjadi pusat pertumbuhan awan hujan dan berpotensi menjadi Siklon Tropis. UPT Hujan Buatan BPPT yang kini telah bergabung ke dalam BRIN telah menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).mencegat awan-awan yang terdeteksi radar menuju Sirkuit Mandalika, untuk segera dijatuhkan di luar area.  Namun pelaksanaannya tidak selalu mudah.  Awan yang mengancam itu sangat banyak dan berserak di ruang sangat luas, sedang kemampuan pesawat penabur garam penyemai hujan itu terbatas.  Mereka juga dibatasi oleh instruksi dari Air Traffic Control (ATC). Yaaaaa begitulah adanya ilmu Manusia yang sifatnya lemah dan terbatas, walaupun saling ujuk keahlian masing-masing tidak akan bisa melampaui batas yang telah Allah tetapkan.
         
Yang lebih lucunya lagi di negara wakanda malah kegiatan pawang hujan mengusir dan mendatangkan hujan ini menjadi sebuah kebudayaan yang menuai sorak dan tepuk tangan karena prestasi membuat harum nama bangsa sampai ke kanca dunia, dilain sisi rakyat masih meringis tercekik kebutuhan pangan yang melangit? Tidakkah ada yang meliriknya??? Apakah dengan terkenalnya mba Rara bisa menjadi pawang kesejahteraan masyarakat juga???
            
Kalau dilihat dari gaji mba Rara dalam sehari saja 5 juta, seharusnya bisa sejahtera juga masyarakat oleh negaranya, belum lagi dalam pembangunan sirkuit Mandalika hampir memakai dana lebih 2 Triliun, bukannya negara kita kaya? Namun kita lihat di lapangannya tidak begitu rupanya, hanya segelintir rakyat kapitalis saja lah yg sejahtera dengan keberhasilan Mandalika.
           
Minyak goreng sajalah contohnya yang masih tinggi harganya bahkan sempat langka,  ditambah cabe dan bahan pangan lainnya yg merupakan kewajiban negara menyediakan nya kok bisa abai dan seakan tutup mata, malah sibuk dengan kegiatan tahayul di Mandalika, padahal Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal lalu mempercayai yang dikatakan maka shalatnya ditolak selama 40 hari. (HR. Muslim)”. 
            
Imam Nawawi menjelaskan bahwa definisi dukun (kahin / ’arraf) adalah orang yang mengaku mengetahui yang ghaib, peristiwa yang akan terjadi, dan keberadaan benda-benda yang hilang atau dicuri. Ramalan masa depan termasuk menahan hujan dengan bantuan pawang (dukun) dipandang perbuatan haram. Dukun meminta bantuan jin untuk “menggeser” atau “menahan” hujan hingga acara usai. Secara saintifik, tidak ada hubungan kausalita antara aktivitas pawang dengan bergeser atau terhentinya hujan.  Dalam tradisi suku-suku di Amerika, mereka mengenal “Tarian Hujan”, yang dilakukan sekian lama sampai hujan berhenti.  Tentu saja hal yang sama bisa dilakukan dengan membaca Surat Al-Fatihah ribuan kali sampai hujan selesai.  Nabi juga mengajarkan doa saat turun hujan maupun sholat istisqa’ untuk meminta hujan.  Keduanya kadang terkabul, kadang juga tidak ya, yuk kita pelajari Islam secara kaffah, agar pemikiran kita bersih dari kemusyrikan dan berjalan sesuai dengan syariatNya.