-->

ANGKA KRIMINAL MENURUN, BENARKAH?

Oleh : Erlyn Lisnawati 

Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Gandi Jukardi, mengungkapkan terjadi penurunan angka kriminalitas kurang lebih sekitar tujuh persen secara umum. Dimana tercatat 1.923 laporan tentang kriminalitas tahun 2020. 1.782 laporan tentang kriminalitas tahun 2021. (prfmnews.pikiran rakyat.com 30/12/21), pencurian mengalami penurunan dua persen, pencurian dengan kekerasan menurun dua persen, pencurian kendaraan bermotor menurun tiga persen, Kasus narkoba mengalami penurunan tiga persen, juga penurunan tiga persen dalam kasus pencurian roda empat. Benarkah ini semua prestasi? Akankah ini semua memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat?

Deraan ekonomi yang bertubi - tubi membuat banyak orang nekad melakukan apa saja demi urusan perut, sehingga tak heran kasus kriminalitas semakin tinggi. Ditambah lagi, meningkatnya kemiskinan yang sistematik, yaitu kemiskinan yang diciptakan oleh sistem yang diberlakukan oleh penguasa. Penguasa tidak perduli dengan rakyat, menguasai kekayaan milik rakyat sehingga rakyat mau tidak mau menanggung beban hidupnya sendiri.

Bisa jadi fakta kriminalitas dilapangan jauh lebih besar dari yang tercatat. Bisa jadi juga masyarakat enggan melaporkan tindakan kriminalitas kepada pihak berwajib ( polisi ). Karena tidak percaya lagi pada aparat penegak hukum dan pihak berwajib. Jangan heran, karena masyarakat sudah merasakan bagaimana mekanisme hukum di negeri ini, seperti pisau yang tumpul keatas namun tajam kebawah. Boro - boro ada jaminan keamanan bagi rakyat nya. Hukum bisa dipesan, dipilah menurut keinginan para pemangku jabatan, juga para kaum berada. Maka jangan heran, kembali rakyat segelintir orang nekad melakukan kejahatannya, kriminalitas karena himpitan kebutuhan & demi pemenuhan kehidupan. Ngerinya lagi, makin hari makin banyak kasus yang timbul, seperti sudah tidak takut lagi akan hukuman yang akan dijalani. Bila kita menelaah hal ini, rasanya jauh dari kata adanya jaminan keamanan bagi masyarakat. Prestasi seperti apa yang pantas disematkan oleh para pemangku kekuasaan d negeri ini. Yang ada hanyalah rasa was - was.

Dalam sistem Islam, tindakan kriminal itu di targetkan untuk dihilangkan, bukan diminimalkan. Tindakan kriminal tidak lain bentuk pelanggaran hak syara. Maka tujuannya bukan sekedar memelihara keamanan  dan ketertiban tapi juga menjaga umat dari perbuatan dosa juga maksiat yang berujung pada azab diakhirat. Hukum Islam bukan hanya untuk menghukum namun menghapus dosa dan memberikan efek jera. Sehingga bisa mencegah orang melakukan tindakan kejahatan yang sama. Selain sebagai pencegah ( zawajir ) hukum Islam juga sebagai penebus ( jawabir ). Dengan begitu orang akan berpikir ulang jika ingin melakukan kesalahan. Firman Allah SWT : 

“ Beginilah ( keadaan mereka
) . Dan sesunggunya bagi oang – orang yang durhaka benar – benar ( disediakan ) tempat kembali yang buruk, ( yaitu ) neraa jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya, maka amat buruklah jahanna itu sebagai tempat tinggal [ TQS Shad  55 – 56 ]. "

Negara wajib memenuhi hak - hak dasar individu seperti kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal. Sistem Islam sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat, seperti bidang pendidikan, kesehatan, keamanan. Dana yang digunakan untuk mewujudkan hal ini, didapatkan dari zakat mal dan zakat fitrah yang diambil dari orang muslim yang kaya serta mampu, untuk didistribusikan kepada yang berhak, salah satunya fakir miskin.

Sistem Islam yang paripurna ini sudah gemilang selama 13 abad, terbukti bisa menyejahterakan seluruh elemen masyarakat, baik muslim ataupun non muslim. Sistem Islam menjamin kehidupan warga negaranya baik lahir maupun batin. Tolak ukur kebahagiaan adalah meraih ridho Allah SWT dengan menerapkan hukum Allah SWT secara menyeluruh. Sistem Islam yang diterapkan secara sempurna ini, pada akhirnya akan mewujudkan Islam Rahmatan Lil'alamin, insyaallah.

Wallahu alam bi shawab

__________________________________________

Dukung terus Penamabda.com menjadi media rujukan umat. 

Dukung juga channel youtube dan IG Pena Mabda ya sahabat!