-->

Proyek PLN konversi ke kompor induksi ( listrik )

Oleh : Sri Mulyani Awaliyah

Dalam program kampung kompor induksi, PLN memberikan 100 kompor induksi dan melakukan edukasi penggunaan kompor induksi bagi warga di dua kampung listrik PLN. Kedua lokasi tersebut yagitu perumahan Panghegar permai III ujung Berung kota Bandung dan perumahan Katapang Indah Residence Pangauban Kabupaten Bandung. PLH Manajer PLN UID Jabar Asep Priatna menyatakan komitmen PLN untuk mendorong penggunaan kompor induksi, memasyarakatkan electrifying life style sekaligus mewujudkan Jawa barat juara energi bersih.(liputan6.com.Bandung)

Program PLN beralih ke kompor induksi patut dikritisi, benarkah akan menghemat biaya, pasalnya tarif listrik di negeri ini terus mengalami kenaikan tagihan, jika negara saja belum memiliki komitmen dalam menekan tarif listrik maka program penggunaan kompor listrik ini justru membebani masyarakat. Selama masih menganut sistem kapitalis yang menyebabkan liberalisasi pada tata kelola listrik akibatnya pengelolaannya dapat dilakukan swasta sehingga harga listrik akan terus naik. Begitulah watak sistem kapitalisme penguasa hanyalah perangkat yang bertugas memuluskan agenda-agenda para kapital atau korporat, baik dalam negeri maupun asing sementara kemaslahatan rakyat di abaikan.

Jika kepemimpinan dipegang oleh Islam hal demikian tidak akan terjadi sebab paradigma kepemimpinan Islam tegak di atas akidah yang lurus berupa keyakinan akan pertanggungjawaban di keabadian. Islam tegas mengamanahkan bahwa pemimpin  adalah pengurus sekaligus pelindung umat.

Islam juga memiliki seperangkat aturan yang dipastikan membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat. Termasuk kepemilikan publik semisal energi listrik dan bahan tambang yang haram dikuasai perorangan apalagi oleh pihak asing, karena itu pengelolaan listrik tidak boleh diserahkan pada pihak swasta , dengan membangun energi yang ramah lingkungan sangat mudah direalisasikan dalam Islam karena listrik adalah kepemilikan umum sebagaimana sabda Nabi SAW " Kaum muslim beeserikat dalam tiga perkara: Padang rumput, air, api" ( HR Abu Dawud dan Ahmad ).

Negara mendistribusikan kebutuhan listrik dengan harga murah bahkan gratis bagi seluruh rakyat baik kaya atau miskin, muslim maupun non muslim.
Dengan prinsip pengelolaan inilah rakyat bisa merasakan energi ramah lingkungan tanpa harus terbebani tarif yang mahal, dan ini hanya mungkin terealisasi dalam penerapan sistem Islam Kaffah.

Wallahu alam bishawab
Oleh : Sri Mulyani Awaliyah